Sombong (2)
Sombong (2)
"Tuan, Nona Sulung …. "
"Beri tahu aku sejujurnya, dia sedang sibuk apa?" Pria paruh baya itu merengut dan menggertakkan giginya.
Melihat bahwa Tuan sudah mengetahuinya, Penatua Kelima berkata dengan pasrah, "Tuan Muda Ji tidak ingin menikahi Nona Sulung dan pergi dengan sebuah alasan. Nona Sulung, tidak menerimanya, membawa orang untuk memburunya."
"Bodoh!"
Pria paruh baya itu dengan marah menghantam meja, terlihat mengamuk.
"Tuan, apa terjadi sesuatu pada Nona Sulung?"
Menyadari ekspesi pria paruh baya itu, Penatua Kelima terdiam sesaat dan bertanya dengan cemas.
Pria paruh baya itu bergidik dan menutup matanya. Setelah beberapa saat, dia membuka matanya, "Anggota dari Keluarga Jian mempunyai kemampuan telepati antara satu sama lain, namun baru saja, aku merasakan telepati antara aku dan Nona Sulung menghilang, yang berarti dia sudah mati."
"Apa?" Penatua Kelima tertegun.
Setiap anggota Keluarga Jian dilahirkan dengan kemampuan bertelepati dengan anggota keluarga lainnya. Hanya orang dari Keluarga Jian yang mengetahui hal ini dan ini tidak diketahui oleh orang luar.
Karena Tuan berkata Nona Sulung sudah mati, maka dia pasti sudah mati!
Memikirkan hal ini, Penatua Kelima sangat menyesal. Dia seharusnya tidak membiarkan Nona Sulung pergi memburu Ji Jiutian, tetapi seharusnya mencoba yang terbaik untuk menghentikan Nona Sulung.
"Tuan, apakah kau akan mengejar Ji Jiutian?"
"Mengejarnya?" Pria paruh baya mencibir, "Sejujurnya, aku tidak tahu kekuatan Ji Jiutian yang sebenarnya. Bahkan jika dia tidak kuat, potensinya tidak terbatas! Aku bisa menerima untuk kehilangan seorang anak perempuan, namun tidak bisa menerima kehilangan seluruh Keluarga Jian."
"Apa yang akan kau lakukan, Tuan?" Penatua Kelima berpikir sejenak dan bertanya.
Mata pria paruh baya itu berbinar, "Tian'er mempunyai temperamen yang galak. Tak heran Ji Jiutian tidak menyukainya. Kalau begitu … biarkan An'er menikahi Ji Jiutian."
"Nona Ketiga?" Penatua Kelima terkejut, "namun Nona Ketiga dilahirkan oleh selirmu. Apakah Ji Jiutian mau menikah dengan seorang gadis yang lahir dari seorang selir?"
Di Benua Angin dan Awan, orang-orang tidak terlalu peduli mengenai keturunan, namun hanya dipertimbangkan ketika membagikan harta keluarga pada anak-anaknya. Namun, Penatua Kelima tidak berpikir Ji Jiutian akan mau menikah dengan seorang gadis yang dilahirkan dari seorang selir.
"Selain Tian'er, hanya putri keduaku Yi'er yang lahir dari istriku. Namun dia harus menikah dengan Pangeran Kedua, jadi tidak mungkin Yi'er! Sekarang, hanya An'er yang tersedia. An'er adalah seorang gadis yang pendiam dan lembut, dan Ji Jiutian pasti akan menyukainya." Sinar licik berkedip di mata pria paruh baya itu.
Selain keluarga kerajaan, pria paruh baya itu juga ingin mengikat para pengolah jiwa muda yang luar biasa. Jika orang-orang ini bisa digunakan olehnya, pria paruh baya itu tidak keberatan mengorbankan putrinya.
Lagi pula, pria paruh baya itu hanya menganggap anak perempuannya sebagai alat!
Sayangnya, Jian An dilahirkan oleh seorang selir dan pria paruh baya itu tidak begitu menyukainya, jadi dari awal, dia tidak terlalu memikirkan Jian An.
Namun sekarang pria paruh baya itu tidak punya pilihan lain. Dia akan menggunakan anak perempuan mana pun yang ia bisa gunakan!
Untungnya, pria paruh baya itu belum pernah bertemu Yun Xiao, kalau tidak dia juga akan merencanakan untuk menikahkan putrinya pada Yun Xiao.
"Penatua Kelima, di seluruh Kerajaan Tianqi, putriku adalah wanita yang paling cantik. Putri-putriku yang cantik ini adalah senjata yang kuat bagiku. Bahkan para pendekar akan jatuh cinta pada wanita cantik. Tidak ada pria yang bisa lolos dari godaan wanita cantik, dan hanya pria yang paling berprestasi di dunia yang pantas dengan putri-putriku."
Pria paruh baya itu tertawa dan terlihat tidak sedih mengenai kematian putri sulungnya.
Meskipun pria itu sedih ketika dia baru merasakannya, dia sedih karena kehilangan Ji Jiutian bukan berduka karena putrinya.
Penatua Kelima memberikan senyum masam. Dia punya perasaan bahwa Ji Jiutian tidak akan menerima Nona Ketiga ….