Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Berlututlah Kau (5)



Berlututlah Kau (5)

Faktanya, para pengawal telah ditendang ke lantai oleh Qi Su dan tidak bisa berdiri.     

Sedangkan Qi Zheng ….     

Dengan Yun Yi masih berada di belakangnya, dia tidak berani melakukan apa-apa!     

Jangankan Qi Zheng, bahkan Qi Mo, yang selalu lancang, tidak berani mengatakan satu patah kata pun.     

Bukannya dia telah memaafkan Qi Su, namun … Qi Mo telah menjalani kehidupan yang menyedihkan setelah Qi Su kembali ke Keluarga Qi!     

Setelah disiksa dengan keras akhir-akhir ini, Qi Mo tidak berani untuk melawan Qi Su lagi.     

Kecuali Selir Qin bisa membunuh Qi Su ….     

Iya.     

Pada saat ini, Qi Mo mempunyai perasaan bahwa Selir Qin tidak bisa membunuh Qi Su. Kalau tidak, Qi Su tidak akan begitu tidak hormat pada Selir Qin.     

"Bocah, beraninya kau menyerang selir kerajaan?"     

Saat itu, sebuah teriakan dingin datang dari langit dan terdengar oleh kerumunan.     

Ketika Qi Su mendengar ini, dia merasakan sakit yang tajam di dadanya, seolah-olah sebuah palu telah memalu dadanya. Tangannya gemetar dan Selir Qin lepas dari cengkeramannya.     

Di langit, seorang kakek tua berdiri dengan tangan tergenggam di belakangnya. Dia menatap dingin pada kerumunan yang riuh di bawah, dan matanya menjadi marah.     

"Penatua Wang, bantu aku!"     

Melihat kakek tua itu, Selir Qin buru-buru memanggil seolah-olah dia seperti melihat seorang penyelamat.     

Penatua Wang tidak berbicara. Dia menatap pada Qi Su dengan mata membunuh. Dengan sebuah ledakan, Penatua Wang tiba-tiba melepaskan sebuah aura yang kuat.     

Terkena aura itu, Qi Su merasakan tekanan di dada, dan memuntahkan seteguk darah.     

Pengolah jiwa tingkatan dewa-surgawi!     

Kakek tua itu adalah pengolah jiwa tingkatan dewa-surgawi dari Kerajaan Liufeng!     

Qi Su menekan keterkejutan di dalam hatinya, dan mencari cara untuk memberi tahu Mu'er untuk mengatasi kakek tua itu.     

Namun ….     

Begitu Qi Su akan tertelan oleh aura itu, sesosok orang berpakaian putih melayang dan berdiri di depan Qi Su.     

"Qi Su, jagalah adikmu."     

Qi Ling juga terpengaruh dari aura dari kakek tua itu. Sekarang dia pucat dan tidak bisa berbicara.     

Qi Su terkejut.     

Selama Nona Yun berdiri di depannya, tekanan itu menghilang.     

Apakah Nona Yun juga seorang pengolah jiwa tingkatan dewa-surgawi?     

Apakah … itu mungkin?     

"Gadisku, kau ingin mencampuri urusanku?" Mata kakek tua itu menggelap, "Aku baru saja mendengar bahwa seseorang menindas Keluarga Kerajaan kami. Aku datang ke sini hanya untuk menegakkan keadilan bagi Keluarga Kerajaan. Kau sebaiknya mengurusi urusanmu sendiri."     

Barusan, melihat situasinya tidak menguntungkan mereka, orang-orang Selir Qin telah kembali ke Istana Kerajaan dan meminta bantuan seseorang.     

Penatua Wang, yang sedang mengolah, langsung datang ke sini setelah mendengar laporannya.     

Meskipun, Penatua Wang sudah menjadi seorang pengolah jiwa tingkat dewa-surgawi, dia masih harus mematuhi perintah Kaisar di Istana Kerajaan.     

Lagi pula, masih ada dua pengolah jiwa tingkatan dewa-takzim yang melindungi Kaisar.     

Selir Qin adalah cinta sejati Kaisar. Bahkan jika Selir Qin menindas Tuan Putri seperti itu, Kaisar masih memaafkannya, yang membuktikan bahwa Kaisar benar-benar mencintainya.     

Oleh karena itu Penatua Wang berpihak pada Selir Qin tanpa syarat!     

Meskipun Selir Qin yang bersalah!     

"Penatua Wang, jangan lepaskan wanita itu. Dia bersama Qi Su. Wanita itu merendahkan Keluarga Kerajaan, mempermalukan Yang Mulia, dan bahkan memaksaku untuk berlutut padanya, menyatakan bahwa itu pantas untuk kita!" Selir Qin berkata dengan cibiran dan memelototi Yun Luofeng.     

Walaupun ada banyak orang di sekeliling, Selir Qin berpikir tidak ada yang berani untuk membantah kata-katanya.     

Benar saja, tidak ada yang berani membela Yun Luofeng dan Qi Su ketika mereka mendengar tuduhan palsu Selir Qin.     

Itu adalah bentuk tidak berpendiriannya dunia ini.     

"Oh?" Mata Penatua Wang menggelap sedikit demi sedikit, dan dia berkata dengan suara dingin, "Kita pantas untuk berlutut? Huh! Aku ingin lihat apa yang membuatmu begitu sombong!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.