DENDAM DAN CINTA : Terbelenggu Hasrat cinta

BERTUNANGAN (2)



BERTUNANGAN (2)

"Jonathan tidak ikut keadaannya tidak cukup baik untuk pergi keluar. Jonathan tidak bisa ke luar rumah karena alerginya kambuh lagi, jadi untuk beberapa hari Jonathan harus berada di rumah dan tidak bekerja." ucap Nadia merasa sedih tidak bisa datang bersama Jonathan.     

"Apa mungkin Jonathan alergi pupuk tanaman Nadia?" tanya Jean dengan serius.     

"Tidak tahu juga Jean. Kulit Jonathan memang sangat sensitif. Semua hal bisa membuatnya alergi." ucap Nadia merasa tidak enak membahas suaminya dengan Jean.     

"Nadia, Jean, aku harus kembali ke sana dulu. Tuan Jeevan memanggilku. Kalian nikmati makanannya ya." ucap Gladys dengan tersenyum kemudian meninggalkan Nadia dan Jean yang sedang saling pandang.     

"Nadia, apa kamu mau sesuatu? biar aku yang mengambilkan untukmu." ucap Jean sedikit merasa canggung dengan Nadia setelah menikah.     

"Kalau kamu tidak keberatan aku hanya ingin air minum saja." ucap Nadia lebih merasa canggung dengan sikap Jean yang berbeda.     

"Oke... akan aku ambilkan." ucap Jean kemudian meninggalkan Nadia.     

Sambil melihat ke arah prosesi pertunangan Gladys dan Jeevan, Jean berjalan ke tempat meja besar di mana banyak macam minuman yang tersedia di sana.     

Tanpa melihat kanan kiri Jean mengambil segelas minuman yang sedikit bersoda juga mengambilkan segelas air putih untuk Nadia.     

Setelah mendapatkan minuman yang diinginkan, Jean berbalik untuk kembali ke tempatnya. Namun hal yang tak terduga telah terjadi. Tanpa sengaja Jean menumpahkan minumannya yang bersoda pada pakaian seseorang wanita yang tak dikenalnya.     

"Oucchhh!! apa yang kamu lakukan?!! apa salahku padamu? kenapa kamu menumpahkan minumanmu pada pakaianku?" tanya wanita itu dengan wajah merah padam merasa malu dan marah.     

"Maaf!! Maaf Nona, sungguh aku tidak sengaja melakukannya." ucap Jean dengan panik membersihkan pakaian wanita itu dengan tangannya yang basah hingga warna soda yang ada di pakaian wanita itu semakin kotor.     

"Asshhh!!! kamu benar-benar pria yang ceroboh! sungguh mengesalkan!! Jojo!! Jojo!!! cepat ke sini!!" teriak wanita itu dengan wajah terlihat jijik melihat pakaiannya yang kotor.     

"Ada apa Nona Renata!! apaa ini Nona!! kenapa pakaian anda basah dan merah seperti ini??!" ucap Jojo dengan wajah pucat dan panik melihat majikannya marah besar.     

"Cepat ambilkan pakaianku yang lain yang ada di mobil." ucap Renata masih dengan nada marah.     

"Baik Nona Renata, segera akan aku ambilkan pakaian Nona Renata!! tunggu sebentar!" ucap Jojo asisten Renata sebagai artis terkenal yang baru datang dari negeri Jiran.     

Jean menatap Renata dengan tatapan bingung. Dengan panik Jean maju mundur berniat memegang tangan Renata untuk meminta maaf.     

"Nona Renata, tolong maafkan aku." ucap Jean hendak memegang Renata.     

"Jangan menyentuhku!! oke!! kamu sudah membuat pakaian pestaku kotor! apa kamu tahu berapa harga pakaian itu!!" ucap Renata dengan tatapan tajam sama sekali tidak ada belas kasihan memaki Jean.     

Wajah Jean merah padam merasa malu dengan ucapan Renata. Apalagi banyak wartawan yang datang dan langsung meliputnya sebagai berita menarik mereka.     

"Ada apa Jean?? apa yang terjadi?? kenapa wanita bengis ini marah-marah padamu?" tanya Nadia tiba-tiba datang menghampiri Jean.     

"Hei!! siapa kamu? kamu menyebut aku apa barusan!! apa kamu tidak tahu siapa aku?!! aku artis terkenal dari Negeri Jiran. Aku datang ke sini khusus mendapat undangan dari Tuan Mark untuk mengisi acara ini." ucap Renata dengan bangga.     

"Oh.. ya?? kamu seorang artis?? bolehkah aku minta tanda tanganmu? tapi tanda tangannya di sini!!" ucap Nadia sambil mencolek cream warna coklat dan mengolesnya di pakaian Renata yang sudah basah terkena noda minuman bersoda Jean.     

"Kamu!! kamu!! apa yang kamu lakukan!! kamu benar-benar tidak tahu siapa aku ya!!" ucap Renata dengan geram.     

"Kamu yang tidak tahu siapa aku!! Apa kamu tahu siapa Tuan Mark yang sudah membayarmu untuk menghibur di sini?!! dia adalah Ayah mertua adikku dan pria ini adalah kakakku. Dan kamu ingin tahu siapa suamiku? Tuan Jonathan putranya Tuan Darren orang terkaya di kota ini!! apa sekarang kamu mengerti!!" ucap Nadia dengan tatapan marah tidak peduli lagi dengan liputan para wartawan yang sudah merekam dan meliputnya.     

"Ayo... Jean, kita menemui Gladys dan Jeevan." ucap Nadia menarik tangan Jean dan membawanya ke tempat Gladys dan Jeevan yang sudah menyelesaikan acara prosesi pertunangannya.     

Acara pertunangan Jeevan dan Gladys tinggal satu acara lagi yang sudah di tunggu-tunggu para wartawan. Yaitu klarifikasi Jeevan tentang hubungannya dengan Ivan, juga pemberitahuan tentang hari pernikahannya.     

Setelah Jean dan Nadia pergi, Renata hanya bisa menelan salivanya sama sekali tidak percaya dengan apa yang dikatakan Nadia.     

"Dia??!! dia istrinya Tuan Jonathan?? tidak mungkin!! Bagaimana bisa Tuan Jonathan menikahi wanita barbar seperti dia? sama sekali tidak ada sopan santunnya!" ucap Renata dengan wajah masih sangat terkejut.     

Dengan perasaan malu Renata bergegas pergi untuk segera mengganti pakaiannya yang basah.     

Di tempat yang sedikit jauh dari keramaian Jean menghentikan langkahnya, menatap Nadia dengan tatapan tak percaya.     

"Apa yang kamu lakukan barusan Nadia? kamu bisa membuat keluarga besar Jonathan malu dengan tindakan kasar kamu?" ucap Jean seraya menekan pelipisnya.     

"Biarkan saja! aku tidak peduli, seenaknya saja dia memarahi kamu. Kamu sudah meminta maaf kan? apa itu masih belum cukup? Memang dasar dia wanita bodoh! seharusnya aku bisa bersikap lebih dari itu, tapi sayang ini acara Gladys dan aku tidak mau menambah runyam masalah ini." ucap Nadia dengan wajah masih terlihat marah dengan tangan berkacak pinggang.     

"Nadia! cukup, sekarang tenangkan dirimu. Terima kasih, kamu telah membelaku." ucap Jean dengan tatapan penuh.     

Nadia terdiam mulai tenang setelah menyadari apa yang telah di lakukannya akan membuat ramai dunia medsos.     

"Jean!! bagaimana ini? apa aku telah membuat kesalahan?" Tanya Nadia dengan perasaan cemas.     

"Tenanglah Nadia, tidak apa-apa. Semoga saja nanti tidak ada berita yang tidak benar. Terima kasih kamu telah membelaku di hadapan orang banyak." ucap Jean seraya memeluk Nadia dengan perasaan haru.     

Nadia sedikit terkejut saat Jean dengan tiba-tiba memeluknya.     

"Cekrek!! cekrek!!"     

"Jean, sepertinya kita benar-benar dalam masalah besar!! wanita bengis itu ada sini dengan wartawan." ucap Nadia masih dalam pelukan Jean melihat Renata berdiri tepat di belakang Jean dengan sebuah senyuman jahat.     

Seketika itu juga Jean melepas pelukannya dan berbalik melihat Renata dengan bertepuk tangan.     

"Kebohongan yang hebat, di depan umum istri dari Tuan Jonathan mengaku sebagai saudara. Tapi ternyata di balik semua itu istri Tuan Jonathan telah berselingkuh dengan laki-laki lain. Berita ini pasti sangat mengejutkan Tuan Jonathan. Aku harap Tuan Jonathan dan keluarga besarnya akan segera menendang kamu menjadi wanita gembel lagi!" ucap Renata dengan tatapan penuh kemarahan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.