BERTUNANGAN (1)
BERTUNANGAN (1)
Nadia sangat terkejut saat mendengar keputusan Gladys, apalagi alasan terbesar Gladys melakukan hal itu karena ingin membantunya juga Jonathan yang hidup sederhana.
"Aku tidak percaya kamu mengambil keputusan ini Glad? jam berapa kamu bertunangan?" tanya Nadia masih dengan perasaan tak percaya akan keputusan Gladys.
"Tiga jam lagi kita akan berangkat ke gedung Griya untuk acara pertunangan sekaligus menggelar pers di hadapan para wartawan. Kamu bisa datang kan?" tanya Gladys dengan penuh harap.
"Tentu aku akan datang Glad. Semoga saja Jonathan bisa menemaniku karena keadaannya tidak cukup baik. Hari ini aku tidak bisa bekerja harus menjaga Jonathan. Mungkin karena baru pertama kali berkerja, Jonathan mengalami alergi hebat." ucap Nadia sambil melihat ke arah Jonathan yang telanjang dada dengan kulitnya yang merah melepuh.
"Kalau memang Jonathan tidak bisa ditinggal, kamu tidak perlu datang Nadia. Kamu jaga Tuan Jonathan saja kasihan kalau dia sendirian." ucap Gladys tidak memaksa Nadia untuk datang.
"Aku akan bicara dengan Jonathan lebih dulu, kalau Jonathan mengizinkan, aku akan datang." ucap Nadia kemudian menutup panggilannya dan meletakkan ponselnya di atas meja.
"Apa yang terjadi pada Gladys? Kenapa tiba-tiba dia bertunangan dengan Jeevan?" tanya Jonathan sambil menahan rasa perih di kulit badannya.
"Aku juga kurang paham dengan apa yang diceritakan Gladys tadi, sepertinya dia tergesa-gesa. Tiga jam lagi dia akan bertunangan dengan Jeevan di gedung Griya." ucap Nadia sambil menyentuh kulit dada Jonathan yang merah melepuh.
"Kamu datang saja Nad, Gladys adalah saudaramu. Kamu harus menemaninya di saat dia sedih atau bahagia." ucap Jonathan sambil menahan rasa perih saat Nadia menyentuh kulit dadanya.
"Apa masih perih Jo?" tanya Nadia seraya mengambil gel dingin untuk mengolesi lagi kulit Jonathan yang masih merah.
"Sedikit perih, tapi tidak seperti tadi." ucap Jonathan menurut saja dengan apa yang di lakukan Nadia padanya.
"Jo... Bagaimana menurutmu, kalau aku tidak datang di acara pertunangan Gladys? apakah aku bisa dikatakan sahabat yang tidak baik? aku sudah mengatakan alasannya pada Gladys kalau aku sedang menjagamu." ucap Nadia dengan suara pelan.
"Bukankah sudah kukatakan padamu lebih baik kamu datang saja. Dengan kedatangan kamu hal itu sangat menenangkan hati Gladys. Apa kamu tahu saat ini, mungkin saja Gladys merasa gelisah karena keputusannya bukan murni dari hati dan keinginannya." ucap Jonathan dengan tatapan penuh.
"Tapi bagaimana denganmu? tidak ada yang menjaga di sini? Paman Ammer pulang ke rumah Danau dan baru kembali besok siang. Aku tidak bisa meninggalkan kamu sendirian." ucap Nadia merasa berat meninggalkan Jonathan sendirian.
"Aku tidak apa-apa Nadia, bukankah kamu pergi hanya sebentar saja? yang terpenting kamu terlihat datang walau hanya sebentar. Hati Gladys pasti sudah senang." ucap Jonathan tidak ingin egois demi persaudaraan Nadia dan Gladys.
"Baiklah Jo, aku akan datang acara itu. Sekarang kamu istirahat saja, aku akan menyiapkan makanan di dekat kamu agar kami bisa mengambilnya." ucap Nadia dengan penuh perhatian.
"Terima kasih Nad." ucap Jonathan dengan perasaan bahagia. Beberapa hari terakhir Nadia begitu sangat perhatian.
"Sama-sama sayangku." ucap Nadia bergegas pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk Jonathan.
Setelah selesai menyiapkan makanan Jonathan, Nadia kembali ke kamar Jonathan Dan meletakkan makanan di samping Jonathan memudahkan Jonathan mengambilnya.
"Saat kamu lapar nanti bisa kan kamu mengambil makanannya di sini Jo?" ucap Nadia sambil meminta Jonathan untuk mengulurkan tangannya. Nadia memastikan Jonathan bisa mengambil makanan yang ada di sampingnya.
Jonathan menganggukkan kepalanya dengan tersenyum.
"kamu jangan terlalu cemas seperti itu Nadia aku tidak apa-apa dan lagi pula kalau kamu Cepat pulang mungkin aku masih belum lapar. Jadi aku menunggumu saja." ucap Jonathan tidak bisa menikmati makanannya tanpa ada Nadia.
"Baiklah Jo, aku akan berusaha pulang cepat agar bisa menemanimu makan." ucap Nadia seraya mengusap wajah Jonathan kemudian bersiap-siap untuk segera pergi ke acara pertunangan Gladys.
Setelah membersihkan badannya dan berganti pakaian Nadia berangkat ke gedung Griya di mana Gladys akan bertunangan dengan Jeevan seorang CEO yang cukup terkenal setelah Jonathan.
Dengan naik taksi yang kebetulan lewat Nadia berangkat ke Gedung Griya.
Tidak membutuhkan waktu lama Nadia sudah sampai di sebuah gedung yang cukup besar di mana acara pertunangannya Gladys sedang berlangsung.
Akhirnya aku sampai di sini juga dan bisa melihat pertunangan Gladys dan Jeevan.Tapi di mana Gladys? kenapa aku tidak melihatnya?" ucap Nadia dalam hati sambil mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Gladys dan Jeevan.
"Nadia!! Nadia!! aku di sini!" panggil Gladys saat melihat Nadia datang sendiri tanpa Jonathan.
Nadia menoleh kearah Gladys yang melambaikan tangannya kepadanya. Dengan cepat Nadia menghampiri Gladys dan Jeevan yang berdiri berdampingan dengan tersenyum.
"Gladys??? kamu cantik sekali?! aku tidak percaya ternyata kamu sangat cantik saat berpakaian seperti ini?" ucap Nadia seraya memeluk Gladys dengan sangat erat.
"Ehem...ehem... permisi Nona-nona cantik? apakah aku boleh berbincang di sini bersama kalian?" tanya seseorang yang membuat Nadia dan Gladys menoleh seketika karena suara itu itu sangatlah tidak asing di telinga Gladys dan Nadia.
"Jean!! kamu datang juga? kapan kamu datang Jean?" tanya Nadia dengan tatapan tak percaya bisa bertemu dengan Jean di acara pertunangan Gladys dan Jeevan.
"Aku baru saja datang kemudian langsung ke sini. Aku tidak ingin melewatkan pertunangan Gladys dengan Jeevan." ucap Jean berusaha tenang saat bertemu dengan Nadia. Jean sengaja pergi ke luar kota beberapa hari setelah setelah mendengar dari Nadia kalau Nadia dan Jonathan mulai bekerja di tempatnya.
"Ternyata kamu tidak adil padaku ya Jen?? seandainya tidak ada acara pertunangan Gladys di hari ini mungkin saja kamu tidak akan datang dan tidak kita tidak bisa bertemu." ucap Nadia dengan tatapan kesal.
"Tolong maafkan aku Nadia, aku ada pekerjaan mendadak yang mengharuskan aku keluar kota beberapa hari. Aku pulang bukan karena pertunangan Gladys hari ini. Tapi aku pulang karena pekerjaanku sudah selesai. Karena itulah aku bisa datang ke sini di acara pertunangan Gladys." ucap Jean memberi penjelasan pada Nadia agar tidak salah paham.
"Syukurlah Jean, kalau kamu sudah kembali dan tidak pergi lagi. Aku ingin banyak belajar darimu untuk mengetahui cara-cara menanam bunga yang baik." ucap Nadia dengan sebuah senyuman.
"Dengan senang hati Nadia, aku akan mengajarimu tentang semua hal agar kamu bisa mandiri dan membuat usaha sendiri seperti aku." ucap Jean sambil mencari keberadaan seseorang.
"Oh ya...Nadia, aku tidak melihat Jonathan? di mana dia?" tanya Jonathan sambil mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Jonathan.
"Jonathan tidak ikut keadaannya tidak cukup baik untuk pergi keluar. Jonathan tidak bisa ke luar rumah karena alerginya kambuh lagi, jadi untuk beberapa hari Jonathan harus berada di rumah dan tidak bekerja." ucap Nadia merasa sedih tidak bisa datang bersama Jonathan.