Aku mengecek akun instagram Astro yang aku tahu adalah awal semua ini terjadi. Astro mengunggah fotoku sedang menendang samsak dengan keterangan : Lovely.
Aku mengabaikan semua pemberitahuan yang kudapatkan dan membuka aplikasi pesan. Ada banyak pesan yang bertanya apakah akun instagram yang mereka lihat adalah milikku. Aku tak ingin repot-repot membalas semuanya, maka aku membuat satu status yang bertuliskan : Itu akunku. Kalian boleh follow, tapi aku jarang update. Sorry, ga bisa bales satu-satu. Chat kalian terlalu banyak
Aku mencari nama Astro di antara sekian banyak pesan yang ada. Ternyata dia sudah mengirimiku pesan lebih dulu.
Astro : Sabar ya, sebentar lagi reda kok. Cuekin aja
Aku : Ini sebabnya aku ga mau bikin akun sosmed. Aku ga mau bikin orang-orang terlalu kepo
Astro : Aku tau. Tenang dulu
Aku : Kamu udah sampai?
Astro : Baru masuk kamar. Are you okay?
Aku : Kepalaku pusing
Aku mengatakannya dengan jujur. Semua informasi tiba-tiba yang Opa berikan padaku sudah cukup membuat isi kepalaku penuh tanpa harus mengurusi dampak dari sebuah foto yang Astro unggah.
Aku merebahkan tubuh di tempat tidur dengan handuk melapisi bantal agar tak basah karena aku baru saja keramas untuk membuat suasana hatiku terasa lebih baik. Handphone di tanganku berbunyi karena Astro menelepon. Aku menerimanya dan hanya menggumam setelah telepon kami tersambung. Aku terlalu malas untuk mengatakan apapun.
"Sorry aku ga boleh ngasih tau kamu apa-apa soal opa. Opa yang minta karena ga mau kamu kepikiran."
"It's okay."
"Aku tau kamu ga baik-baik aja."
Aku menghela napas sambil memejamkan mata, "Aku cuma ... ga nyangka. Kepalaku sakit."
"Aku ngerti. Akan percuma kalau aku minta kamu ga mikirin itu, tapi tolong jangan terlalu mikir jelek."
"Aku udah terlanjur mikir banyak." ujarku sambil menaruh lengan untuk menutupi wajah. Begini terasa sedikit lebih baik.
Sebelum kami keluar dari ruang baca, Opa meminta maaf lagi padaku karena baru sekarang memberi tahu. Opa tak ingin aku menjauh seperti Bunda menjauh darinya. Aku tak memiliki kalimat apapun untuk kuucapkan karena terlalu banyak berpikir. Aku baru menyesalinya sekarang karena aku hanya diam saat itu. Seharusnya aku lebih banyak bertanya.
Dengan keterangan dari Opa, aku menemukan fakta dan pertanyaan. Kenapa Bunda memilih Ayah yang jelas bukan salah satu anak kolega Opa, kenapa aku belajar dengan sistem homeschooling sejak masih balita, juga kenapa kami sangat jarang bertemu Opa dan Oma. Padahal kami memiliki banyak waktu andai saja Bunda menginginkannya.
Hal itu membuatku berpikir mungkin hubungan mereka semua tak sebaik yang kupikirkan selama ini. Bahkan mungkin saja Bunda memang sengaja menjauhkanku dan adik-adikku dari Opa dan Oma. Memikirkan hal ini membuatku mengingat bahwa Ayah lah yang biasanya mengajak kami ke rumah ini.
"Jangan terlalu banyak mikir. Aku ga bisa pinjemin tanganku lagi. Kita udah janji pegangan tangan di event lalu itu yang terakhir." ujar Astro.
"Aku ga bisa ngendaliin pikiranku sekarang, Astro. I'm ... sorry."
Astro menghela napas, "Aku temenin kamu ngobrol sampai kamu tidur. Kamu ga usah kerja malam ini."
Aku menggumam mengiyakan, "Kamu lagi ngapain?"
"Lagi ganti baju."
Entah kenapa aku tiba-tiba membayangkannya sedang berganti pakaian. Ini memalukan sekali.
"Kamu lagi ngapain?" Astro bertanya.
"Lagi tiduran."
"Aku juga."
"Bisa kita bahas yang lain?" aku bertanya karena tak ingin halusinasi ini berlanjut. Sepertinya pikiranku benar-benar kacau saat ini karena aku membayangkan dia sedang berbaring di sebelahku.
"Aku lagi bayangin kamu tidur di sebelahku sekarang."
Jantungku berdetak kencang tepat saat aku mendengarnya mengatakannya, "Stop it, Astro."
Astro menggumam mengiyakan, "Aku mau kita lebih sering bareng sampai lulus. Setelah kulian kita bakal LDR dan cuma bisa ketemu sebulan sekali."
"Ga bisa sebulan dua kali?" aku bertanya karena aku akan merasa rindu sekali padanya.
"Ga bisa. Aku masih harus ngurusin proyek dari Opa sebulan dua kali. Sisa waktunya cuma sedikit buat aku ngerjain semua tugas kuliahku."
Aku menghela napas, "It must be hard for you (Pasti berat buat kamu)."
"I don't mind. Aku harus bisa ngerjain semuanya. Aku kan laki-laki."
"Aku tau kamu emang selalu bisa selesaiin semuanya, tapi jangan terlalu maksain diri. Kamu harus tau kapan waktunya istirahat."
"Aku tau."
Sepertinya aku mulai mengantuk, "Mau istirahat sekarang?"
Astro menggumam mengiyakan, "Bisa kamu tidurnya ke arah kanan?"
"Kenapa?" aku bertanya walau tetap melakukan permintaannya.
"Please."
Kurasa aku tahu maksudnya, "Jangan mikir macem-macem ya."
Astro tertawa, "Emangnya kamu ngarep aku mikir apa?"
"Aku ga mau bahas ini. Kamu udah janji tiga tahun lagi kamu yang cari aku."
"Fine. Ga usah liatin notifikasi apapun sampai besok pagi. Sekarang istirahat."
Aku menutup mata dan menggumam mengiyakan, "Ketemu besok ya."
"Mau aku nyanyiin kamu lagu?"
"If you don't mind (Kalau kamu ga keberatan)."
Astro mulai menyanyikan sebuah lagu yang kami berdua pernah menyanyikannya bersama. Dia memang bukan penyanyi yang sempurna dan aku harus mengakui suaraku lebih bagus darinya, tapi dia benar-benar tahu cara membuat perasaanku menjadi lebih baik. Kurasa itu cukup untukku.
"Thank you, Astro." ujarku di sela nyanyiannya.
"Kamu harus istirahat. Denger aja, ga usah komentar."
Kurasa aku tak bisa menahan senyum di bibirku, maka aku hanya menggumam mengiyakan. Astro melanjutkan nyanyiannya dan membuatku membayangkan dia sedang menyanyikannya tepat di sisiku.
=======
Di draft pertama ada lirik lagu di chapter ini judulnya "Birds" dari Imagine Dragons, tapi udah nou edit. Silakan cari lagu itu di platform musik yang kalian punya.
Temukan nou di Facebook & Instagram : @NOUVELIEZTE
Untuk baca novel nou yang lain silakan ke : linktr.ee/nouveliezte
Novel ini TIDAK DICETAK.
Novel pertama nou yang berjudul "Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-" ini EKSKLUSIF & TAMAT di aplikasi WEBNOVE.L. Pertama kali dipublish online di WEBNOVE.L tanggal 2 Juli 2019 dan selesai tanggal 29 September 2020.
Kalau kalian baca part berkoin di chapter 74 [PROYEK] & seterusnya selain WEBNOVE.L, maka kalian sedang membaca di aplikasi/website/cetakan BAJAKAN dan nou ga ikhlas kalian baca di sana. Silakan kembali ke LINK RESMI : http://wbnv.in/a/7cfkmzx
Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Nou sangat menghargai kalian semua yang mendukung novel ini dengan nulis komentar & review, juga gift karena bikin nou semangat.
Terima kasiiiih buat kalian yang SHARE novel ini ke orang lain melalui sosmed yang kalian punya. Luv kalian, readers!
Regards,
-nou-