This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Rumah Sakit Pavel



Rumah Sakit Pavel

"Apakah pasien tadi yang terakhir?"     

Steve Pavel melepaskan kacamatanya seraya menutup dokumen catatan medis pasien sebelumnya. Ia menyerahkan dokumen tersebut kepada Damian Pavel, dokter kandungan yang sesekali akan menjadi asistennya jika Jack sedang sibuk dengan urusan lain sekaligus istri Jack sejak setahun yang lalu.     

Pria itu menerima dokumen yang diserahkan sembari mengecek kembali kode penyimpanannya sebelum menggeleng. "Masih ada satu pasien tapi ia akan datang satu jam lagi jadi Tuan bisa beristirahat terlebih dahulu."     

Steve mengangguk lalu mengirim Damian pergi. Ketika sosok Damian tidak terlihat lagi, ia menghempaskan punggungnya pada sandaran kursi putar yang empuk. Helaan napas panjang kabur dari mulutnya.     

Ia adalah seorang dokter kandungan ahli yang telah dibimbing langsung oleh dokter terbaik di Kota Rumbell, Albert Olteanu, dan telah membantu banyak proses persalinan selama masa hidupnya. Sekarang, ia tidak lagi begitu aktif sebagai dokter dan hanya menerima beberapa pasien setiap harinya. Sisa waktu yang ia miliki ia gunakan untuk penelitian mengenai feromon half-beast dan kekuatan mata pink incubus.     

Hal ini dikarenakan, walaupun half-beast sudah tidak lagi diperbudak dan aturan penyuntikan obat penahan masa kawin sudah dilaksanakan cukup lama, masih banyak half-beast dan incubus yang akhirnya harus mengalami penderitaan karena tanpa sadar kehilangan kontrol diri akibat kegagalan obat penahan.     

Dalam tahun ini saja, ia harus melihat dua pasang half-beast dan incubus yang mati karena dihakimi secara pribadi oleh keluarga mereka.     

Steve tidak menyukai half-beast karena ia telah melihat kebusukan kaum itu sejak ia masih kecil, sejak ia masih bisa melihat, menjadi buta, dan kembali bisa melihat lagi karena sihir penyembuhan yang Luca ciptakan. Namun, tetap saja kebenciannya tidak membenarkan perbuatannya untuk membunuh.     

Ia tidak peduli dengan half-beast dan juga tidak ingin terlibat dengan mereka tapi sebagai gantinya, ia ingin kaum itu juga tidak mengusik kaum mereka lagi dengan feromon yang menyebalkan itu.     

Jadi, ia bekerja keras untuk membentuk obat penahan yang baru serta mencari jalan keluar agar incubus tidak akan mudah terangsang dan kehilangan akal sehatnya hanya karena mencium bau feromon half-beast saat mereka memasuki masa kawin.     

Namun, untuk sekarang, belum ada yang bisa menahan godaan feromon itu. Bahkan Luca yang sudah abadi pun tidak bisa menjadi pengecualian. Hanya saja, jika itu Luca, half-beast yang berhubungan dengannya bisa menjadi tenang setelah satu malam panas sementara untuk incubus lain, paling cepat dua hari paling lama bisa satu bulan dan itu pastinya akan membawa kematian. Hal ini Steve temukan setelah mengambil sampel dari tubuh Luca dan menelitinya tapi itu tidak cukup untuk pengembangan penelitiannya.     

Kemarin pun, Steve begadang untuk meneliti dan sekarang ia sudah tidak sabar untuk kembali ke labnya dan kembali meneliti lagi.     

Kebiasaannya itu bahkan membuat Jack khawatir dan bahkan diam-diam, mulai mencarikannya wanita yang mungkin akan disukai Steve dan bisa dipinang menjadi istrinya, berharap dengan keberadaan istri dan anak nantinya, kebiasaan Steve yang workaholic itu akan sembuh.     

Tentunya Steve menolak semuanya tanpa melirik satupun dari mereka. Ia tidak tertarik dengan percintaan. Penelitiannya beratus kali lipat lebih menarik dibandingkan ketika ia disuguhi tubuh telanjang wanita seksi.     

Albert dan yang lainnya bahkan pernah berkomentar mengenai keanehannya itu….     

"Apa kau impoten?" tanya Lonel.     

"Aku rasa begitu," ucap Albert yang mendapat anggukan dari Ecatarina.     

"Setuju!" seru Daniel dan Daniela secara bersamaan lalu terkikik-kikik.     

Mengingatnya kembali membuat Steve tertawa pasrah. Ia tidak impoten. Bendanya masih bisa mengeras dan ia bisa berhubungan seksual layaknya pria normal. Tanpa mereka ketahui, ketika ia sedang butuh pelepasan, ia juga akan mengunjungi tempat pelacuran dan bermain sebentar. Namun, hanya sebatas itu saja.     

Ia tidak gila seks apalagi percintaan. Setelah melihat penderitaan yang dialami sahabatnya, Luca, ia sudah mulai tidak percaya dengan cinta. Seiring berjalannya waktu, ia semakin bingung mengapa ada begitu banyak orang yang ingin merasakan hubungan percintaan padahal semuanya hanya akan merunyamkan hidupnya dan membuatnya menderita.     

Steve bukan masokis dan dibandingkan dorongan seksual dan cinta, ia lebih mengagumi pengetahuan dan kerja keras. Memang sangat berkebalikan dengan insting dasarnya sebagai seorang incubus tapi ia tidak peduli.     

Ponselnya berdering, menariknya kembali ke kenyataan. Ketika ia menemukan nama Jack, firasat buruk mulai menggerogoti dirinya.     

"Ada apa?"     

"Tuan, kau masih di rumah sakit? Aku akan menjemputmu sekarang. Ayo kita pergi makan siang!"     

"Eh?!" Steve tersentak berdiri dari kursinya.     

Ia tahu niat tersembunyi Jack. Pastinya, asisten pribadinya itu akan membawanya ke restoran untuk menemui wanita lagi!     

'Aku harus kabur dari ini!'     

"Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan!"     

Klik!     

Steve segera menutup saluran telepon. Di saat yang bersamaan, Damian kembali masuk dan hampir tertawa ketika mendapati Steve yang menirukan suara operator.     

"Jack lagi?" tebaknya dengan yakin.     

Steve hanya mengangguk lemah. Ia melepaskan jas putihnya lalu merapikan pakaiannya yang sedikit kusut. "Aku akan pergi dulu sebentar sebelum Jack datang. Kabari aku sepuluh menit sebelum jam janjian dengan pasien selanjutnya!"     

Dengan langkah besar dan cepat, Steve keluar dari ruangan meninggalkan Damian yang masih tertawa geli.     

Suaminya benar-benar tidak bisa berhenti menyerah.     

*****     

Ioan memasuki Rumah Sakit Pusat Rumbell yang merupakan rumah sakit terbesar di kota lalu berjalan menuju resepsionis.     

"Aku sudah menelepon tadi pagi untuk janji penyuntikan obat penahan masa kawin."     

Resepsionis itu menanyakan namanya dan segera memberikan nomor urutan. "Silahkan tunggu di ruang tunggu area umum C"     

Rumah sakit ini terbagi menjadi dua area, area umum dan area eksekutif. Area eksekutif terdiri dari dokter-dokter hebat yang sudah memiliki banyak pengalaman dan tentunya biayanya pun sangat mahal. Biasanya hanya incubus dan manusia berpangkat tinggi yang bisa memasuki area itu dan kuota pemeriksaan setiap harinya pun terbatas. sementara itu, area umum memiliki biaya yang lebih murah. Walaupun dikatakan murah, tetap tidak cukup murah bagi half-beast untuk berobat di sana sehingga jika ada half-beast yang datang, biasanya tujuannya hanya satu, yaitu melakukan penyuntikan rutin obat penahan masa kawin.     

Berbeda dengan pengobatan lainnya, penyuktikan obat penahan tidak diberikan biaya karena itu adalah hal yang diwajibkan oleh pemerintah.     

"Ruang tunggu C, ruang tunggu C," gumam Ioan sambil mencari papan gantung di langit-langit yang biasanya memberikan arah jalan menuju ruang yang ia inginkan.     

Ia terus berjalan sambil mendongak tanpa menyadari sebuah sosok yang melangkah sangat cepat muncul dari sebuah lorong di sampingnya.     

BRUK!     

Tubuh Ioan yang mungil dan ringan langsung limbung dan jatuh menghantam lantai keramik yang dingin.     

"Auw!"     

Sosok yang menabraknya masih berdiri kokoh dan sebuah decakan lidah memasuki telinga Ioan. Darah mendidih langsung mengalir ke ubun-ubun Ioan.     

"Apa-apaan decakan lidah itu?! Kau yang menabrakku dan aku yang jatuh seperti ini. Minta maaf saja tidak. Dasar kurang ajar!"     

"Hah?!" Sosok itu, Steve Pavel yang sedang buru-buru karena takut bertemu Jack, menatap Ioan dengan jengkel. "Kau yang tidak melihat dengan baik!"     

"Ha—"     

Ioan baru mau memprotes lagi tapi tiba-tiba Steve terbelalak dan mengumpat kasar. Mengira ia yang diumpat, Ioan sudah ingin menonjok pria itu tapi tanpa aba-aba, Steve berlari pergi dari situ. Semuanya terjadi begitu cepat hingga Ioan tidak paham apa yang sebenarnya sedang terjadi.     

Amarahnya belum padam dan ia tidak bisa melampiaskan kekesalannya kepada siapapun. Pada akhirnya, ia hanya bisa kembali berdiri dan menghentak-hentakkan kakinya sambil mengumpat pelan.     

'Incubus benar-benar semena-mena!'     

Ketika ia kecil, lingkungannya dipenuhi dengan half-beast jadi ia hanya pernah mendengar sikap arogan incubus dari cerita orang. Namun, sejak bekerja di kota, ia bertemu dengan begitu banyak incubus seperti Steve hingga ia sudah muak.     

Walaupun mereka memiliki wajah yang tampan dan menawan seperti sosok pria yang tadi sekalipun, Ioan hanya ingin meludahi wajah itu dan mengutuknya ribuan kali.     

'Sombong sekali! Mentang-mentang mereka sudah menjadi kaum tertinggi!'     

"Merusak suasana hatiku saja!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.