This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Membuka Rahasia



Membuka Rahasia

Vasile mendorong pintu dan memasuki kamar sang tuan yang telah dipenuhi banyak orang namun sangat hening bagaikan sebuah kuburan. Tangannya membawa baskom berisi air dingin dan kain basah.     

Keluarga Asaka, Steve Pavel, dan para pelayan tersebar di berbagai bagian kamar dalam posisi duduk maupun berdiri. Di atas tempat tidur, Mihai tertidur pulas. Wajahnya merah dan napasnya pendek-pendek karena demam tinggi.     

Vasile meletakkan baskom di atas meja dan Ioan yang duduk tepat di samping tempat tidur segera menyambar kompres itu lalu meletakkannya di atas dahi Mihai. Liviu yang berada di dalam pelukannya segera meloncat ke atas tempat tidur dan menepuk-nepuk pelan kompres dingin di atas kepala Mihai bagaikan dengan setiap tepukan itu, ia dapat menurunkan demam papanya. Di sisi lain, Albert sedang mengecek keadaan Mihai dengan seksama.     

"Apa Tuan mengatakan sesuatu?" bisik Vasile kepada Ecatarina setelah mundur ke sudut ruangan dekat pintu masuk.     

Ecatarina menggeleng.     

Luca yang sedang berdiri memunggungi mereka semua, menghadap ke arah beranda luar, tidak mengucapkan sepatah kata pun. Sesekali pria itu mengangguk kecil, sepertinya sedang berkomunikasi dengan seseorang melalui sihir telepati.     

"Baiklah," gumam Luca singkat sebelum akhirnya berbalik menghadap mereka semua. Matanya jatuh pada Mihai yang masih terbaring dengan penuh kesesakan. Secercah kekhawatiran melintasi bola matanya.     

"Bagaimana keadaannya, Albert?"     

Albert yang sedang mengemas peralatan medisnya segera menjawab, "Semua luka Mihai sudah sembuh, hanya tersisa demam tinggi karena syok dari pengeluaran energi sihir yang terlalu banyak. Kompres secara rutin bisa menurunkan panas tubuhnya tapi itu mungkin membutuhkan waktu satu hingga dua minggu. Untuk mempercepatnya, akan lebih baik jika didampingi dengan penyaluran energi orang terdekatnya. Tiga kali dalam sehari, masing-masing selama satu jam sudah cukup untuk menenangkan tubuhnya dari syok."     

Ia tidak menyatakan secara spesifik siapa orang terdekat itu tapi semua orang sudah tahu bahwa itu adalah tugas Luca. Ketika seseorang mendapatkan tanda janji pada tubuhnya, walaupun orang tersebut tidak memiliki kedekatan dengan pasangannya sekalipun, energi dari pasangannya akan memberikan ketenangan yang paling ampuh dibandingkan orang lain bahkan keluarganya sendiri.     

Luca mengangguk paham lalu berjalan mendekati tempat tidur. Lonel tanpa perlu diperintahkan telah menarik kursi untuk diduduki sang tuan.     

Mengangguk kecil kepada Lonel, Luca duduk seraya memperbaiki posisi kompres di dahi Mihai. Tangannya membelai lembut rambut yang tersebar di atas kain kompres, merapikannya lalu menggenggam tangan Mihai. Energi lembut segera mengalir memasuki tubuh Mihai. Napasnya berangsur-angsur menjadi lembut dan teratur.     

Melihat itu, bahu Luca yang tegang refleks mengendur. Di sisi lain, Liviu ikut meletakkan kedua tangan mungilnya ke atas tangan Luca.     

"Silver telah melaporkan hasil penyelidikannya." Luca menarik napas sejenak sebelum melanjutkan. "Berdasarkan hasil autopsi, semua orang yang menyerang kita di gedung auction seharusnya telah mati sebelum kita sampai di sana. Jadi mereka digerakkan dengan sihir yang tidak kita ketahui untuk menyerang kita."     

Luca sendiri tidak memiliki sihir yang bisa menggerakkan mayat. Bukan berarti itu tidak mungkin hanya saja Luca tidak memiliki hobi untuk mengusik ketenangan orang mati jadi tidak pernah terlintas di benaknya untuk menciptakan mantra sihir seperti itu. Mungkin saja terdapat seseorang dari keluarga incubus yang menciptakan energi ini seperti layaknya mantan kepala keluarga Mocanu yang melakukan penelitian dan menciptakan sebuah praktek tidak senonoh dan tidak beradab itu.     

"Anehnya, beberapa dari mayat-mayat tersebut memiliki inti energi sihir yang kering dan kosong, artinya tidak ada sisa jejak sihir dari tubuh mereka padahal mereka adalah incubus. Kebanyakan dari mereka yang kehilangan inti energi tergeletak di sekitar tempat Mihai berada."     

Semuanya paham bahwa Luca sedang menduga bahwa terdapat kemungkinan keterkaitan antara keanehan tersebut dengan Mihai tapi tidak ada yang berkomentar. Belum ada bukti konkrit dan Luca juga tidak bermaksud untuk mengatakan lebih dari ini. Bukan berarti juga ia ingin menyalahkan Mihai atas kejadian hari ini. Luca hanya ingin tahu apa yang sebenarnya berusaha disembunyikan di dalam tubuh istrinya.     

'Jika itu adalah sesuatu yang berbahaya….' Luca bersumpah akan memusnahkan semua bahaya itu bahkan jika ia harus kehilangan sihirnya, keabadiannya, bahkan nyawanya.     

"Kemudian, tidak ada jejak half-beast maupun manusia yang diperdagangkan di dalam gedung auction. Sepertinya, Olteanu sudah mengantisipasi kemungkinan yang terburuk dan memindahkan mereka semua ke tempat lain yang tidak akan bisa polisi jangkau."     

"Apakah kita akan menindaklanjuti penuntutan tindakan kriminal kepada Olteanu?" usul Vasile yang sudah siap mengirimkan surat tuntutan.     

Namun, sebelum Luca menjawab, Ioan yang sudah hampir menggigit habis bagian kukunya segera menyela.     

"Ti—tidak boleh! Olteanu itu mungkin mengetahui tentang identitas Mihai sekarang dan jika itu diketahui khalayak luas, kaumku juga tidak akan melepaskannya dari penyiksaan!"     

Semuanya terdiam. Tidak ada yang berusaha menggunakan kesempatan ini untuk mengorek informasi lebih mengenai maksud 'identitas Mihai' itu. Mereka telah memiliki pemahaman dan dugaan masing-masing.     

Memang jika 'identitas' itu benar, walaupun Mihai punya nyawa yang tak habis-habisnya pun, penyiksaan tetap ia alami jika Mihai tertangkap, baik oleh kaumnya sendiri maupun kaum incubus, hingga mungkin Mihai akan berharap untuk mati daripada terus hidup.     

"Tap—"     

Belum sempat Vasile mengeluarkan argumennya, Luca sudah menyela.     

"Tenang saja. Aku tidak akan membiarkannya tertangkap lagi. Aku janji." Olteanu mungkin ingin menggunakan kematian bawahannya itu sebagai penebusan untuk penyerangan terhadap Mihai dan menutup mulut Luca. Mereka tahu, jika identitas Mihai diketahui khalayak luas, tidak hanya reputasi Luca akan jatuh lebih dalam lagi, Mihai juga tidak akan selamat. Namun, sepertinya Olteanu tidak begitu memahami pribadi seorang Luca Mocanu.     

'Persetan dengan reputasiku! Reputasi apa lagi yang perlu kujaga?'     

Sepasang mata merah gelap menatap lurus Ioan, tidak ada keinginan untuk menutupi apa pun, benar-benar sangat tulus dengan ucapannya.     

Ioan masih ragu tapi ia juga bisa melihat betapa sayangnya Luca kepada putranya jadi akhirnya ia mengangguk.     

Luca mengalihkan pandangannya pada Vasile dan mengangguk pelan. Vasile segera keluar dari ruangan untuk mengirimkan surat resmi yang menuntut tindakan Olteanu.     

Di dalam ruangan, Luca kembali berbicara kepada Ioan. "Kau sudah menyinggung mengenai identitas Mihai berarti kau bersedia untuk menceritakan semuanya?"     

Ioan meremas kain celananya hingga buku-buku jarinya memutih. Ia bisa merasakan seluruh pandangan menusuk punggungnya. Keringat dingin membasahi punggungnya dan dentuman jantungnya semakin cepat.     

Ia merasa kembali ciut dan kehilangan seluruh keberaniannya tapi ia tidak bisa berubah pikiran di sini!     

'Aku harus menceritakannya! Lagi pula….' Diam-diam, ia melirik Luca yang masih menggenggam tangan Mihai untuk menyalurkan energi. Tangan kokoh pria itu sesekali membelai lembut tangan Mihai dengan penuh sayang lalu memasukkan tangan mungil Liviu ke dalam genggamannya juga.     

'Orang ini bisa dipercaya!' Ioan yakin Luca sudah menyadari identitas asli Mihai dan setelah menyadari itu pun Luca tidak meninggalkan Mihai. Berarti, pria itu benar-benar tulus ingin menerima Mihai apa adanya.     

Setelah memantapkan hati dan pikiran, Ioan akhirnya mengangguk kuat sebagai jawaban.     

"Aku…." Ioan berhenti sejenak karena suaranya sedikit bergetar dan tidak stabil. Setelah menarik napas dalam-dalam beberapa kali, ia melanjutkan. "Aku tidak tahu harus mulai dari mana. Kalian juga sudah melihat sihir api hitam yang aku keluarkan dan mungkin kalian juga bertanya-tanya mengenai itu."     

Tidak ada yang mengucapkannya tapi Ioan benar. Mereka semua sangat ingin tahu juga termasuk kedua putranya.     

"Aku akan bercerita sedikit jauh sebelum Mihai lahir, tepatnya ketika aku masih belum mengandung anak … Tuan Steve Pavel…."     

Steve melirik Ioan. Ia tidak menutupi kesedihan dari ekspresi wajahnya. Sampai pada saat ini pun, pria yang seharusnya adalah istrinya ini masih tetap memanggilnya dengan cara yang begitu formal.     

"Mungkin aku akan mulai dari asal usulku…."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.