Kekuasaan Palsu
Kekuasaan Palsu
Namun, jika masalah ini begitu berat hingga akan membahayakan kaumnya, ia tidak bisa membiarkannya. Setidaknya, ia bisa membantu secara diam-diam.
"Selama penyelidikan kasus penyerangan ini, Silver melaporkan bahwa ia telah melakukan penyelidikan pada setiap rumah yang ada di dalam area half-beast tapi tidak menemukan apa pun. Kemudian, Silver melakukan pembicaraan juga dengan petinggi kaum half-beast. Ia tidak berhasil berbicara langsung dengan Claudiu karena kepala kaum itu sedang sakit. Sebaliknya, ia berbicara dengan Tudor sebagai perwakilan…."
Menurut Tudor, ia telah berusaha menyelidiki mengenai masalah ini juga sebelum Silver melakukan penyelidikan di setiap rumah tapi tidak menemukan apa-apa. Ia mengatakan bahwa ia juga bertanya-tanya bagaimana half-beast bisa memiliki kekuatan yang begitu kuat hingga dapat melukai incubus dengan begitu parah.
Setelah Silver menjelaskan mengenai masalah sihir, Tudor terlihat semakin terkejut dan bingung. Seluruh half-beast tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan sihir.
"Ah … tapi mungkin keluarga itu bisa…," gumam Tudor saat itu dengan suara yang kecil tapi cukup untuk didengar Silver.
"Keluarga apa itu?" Silver berharap ini bisa menjadi pencerahan baginya.
Tudor sedikit terkejut, tidak menyangka Silver akan bisa mendengarnya. Tangannya menggaruk tengkuk dengan ekspresi yang sedikit tidak nyaman. "Hmm … sebenarnya, di dekat Bukit Luito, tinggal sebuah keluarga. Kepala keluarga itu dulunya memiliki hubungan dengan incubus dan bahkan melahirkan tiga anak sebelum kembali ke desa. Para warga ingin keluarga itu dimusnahkan tapi kepala kami, Claudiu, menolak dan sebagai gantinya mengasingkan mereka ke area terpencil di kaki Bukit Luito. Jika dia ada hubungannya dengan incubus, mungkin dia juga paham cara menggunakan sihir?"
Silver sendiri tidak begitu optimis dengan dugaan itu. Seberapa dekat seorang half-beast dengan incubus, bahkan jika mendapatkan Tanda Janji pun, mereka tetap tidak akan mendapatkan kemampuan untuk menggunakan sihir. Lagi pula, jika pun incubus yang menjadi pasangannya membantu, untuk apa incubus itu membantu memusnahkan sesama?
Walaupun begitu, Silver tidak memiliki petunjuk lagi jadi ia memutuskan untuk menyelidiki keluarga itu. Tanpa ia duga, itu adalah rumah Keluarga Asaka dan incubus yang mereka maksud sebagai pasangannya sedang memohon-mohon di depan pintu untuk dipersilakan masuk – Kepala Keluarga Pavel, Steve.
"Dugaan Tuan ternyata benar," ujar Vasile setelah membaca informasi itu. ia sudah hampir tertawa ketika membayangkan sosok menyedihkan Steve yang sedang memohon itu. Untungnya ia masih bisa menahan diri dan melanjutkan.
Silver langsung mengeluarkan keluarga itu dari calon tersangka. Lantaran, jika pasangannya adalah orang lain, Silver masih akan mempertimbangkan. Namun, jika itu adalah Steve Pavel yang kekuatannya adalah kedua terkuat setelah Luca, ia tidak menemukan alasan bagi Steve melakukan penyerangan terhadap Mocanu. Ia juga mengenal Steve dan ia cukup yakin, Steve bukanlah sosok yang akan mengabulkan suatu permohonan hanya karena diminta oleh pasangannya.
Jika Silver boleh mengeluarkan pendapatnya tanpa bukti apa pun, ia lebih mencurigai Tudor dan Claudiu. Ditambah kecurigaannya bahwa keduanya merupakan pencetus organisasi pemberontak, GOHABI, Silver menjadi semakin yakin. Namun, untuk menangkap basah mereka sangatlah sulit.
"Sekarang, banyak anak buah Silver yang terluka, banyak juga yang keluar dari kepolisian. Kebanyakan dari mereka berasal dari kerabat-kerabat para tetua yang sepertinya telah menghasut mereka. Jadi, sumber daya manusia di kepolisian sekarang sangatlah kurang. Di luar orang-orang kepercayaan dan mereka yang tidak memiliki hubungan kuat dengan para tetua, tidak ada lagi yang bisa membantu dan jumlahnya sangatlah kurang untuk menjaga keamanan seluruh kota. Silver juga mendapatkan bantuan orang dari Udrea tapi itu hanya cukup untuk menutupi kekosongan dalam penjagaan Kota. Jadi, Silver ingin meminta bantuan Tuan untuk meminjamkan kekuatannya dalam penyelidikan mengenai Claudiu, Tudor, dan GOHABI."
Luca bisa membayangkan betapa beratnya posisi Silver sekarang ini.
Silver adalah kepala keluarga Mocanu yang satu-satunya Luca pilih secara langsung tanpa meminta masukan dari para tetua 18 tahun yang lalu. Hal ini dikarenakan kepercayaannya yang turun akibat perlakuan hina para tetua itu untuk menghasilkan mixed blood. Pada saat itu, Silver, adik dari dua kepala keluarga sebelumnya yang mencetuskan produksi mixed blood dan paman dari kepala keluarga sebelumnya yang menghentikan praktek itu, adalah anggota kepolisian dengan pangkat yang cukup tinggi dan satu-satunya anak muda yang memiliki hubungan akrab dengan Luca.
Awalnya, Luca ingin mempertahankan kepala keluarga sebelumnya di posisi itu tapi kepala keluarga muda itu lebih memilih untuk menikahi half-beast yang ia cintai saat itu dan melepaskan jabatannya. Jadi, Luca hanya bisa mengangkat Silver yang ia yakini paling bersih saat itu karena tidak terlibat sama sekali dalam proyek yang dicetus oleh kakaknya.
Namun, kebersihannya itulah yang mendorong permusuhan besar dari para tetua keluarga yang memiliki pengaruh besar. Silver juga sosok yang giat dan tekun tapi tidak berusaha untuk menyebarkan pengaruhnya kepada orang lain jadi sejak Silver naik jabatan, ia seperti kepala keluarga boneka.
Walaupun Silver tidak mendengarkan dan mematuhi para tetua, sebaliknya tetua-tetua itu juga tidak mendengarkannya dan melakukan apa pun yang mereka anggap benar. Itulah mengapa, setelah 18 tahun pun, Silver masih tidak bisa menghentikan praktik produksi mixed blood itu secara sepenuhnya.
'Tetua-tetua itu benar-benar sudah kelewatan. Di saat sulit seperti ini, mereka malah menghasut orang-orang untuk keluar dari kepolisian. Seharusnya mereka mengutus orang lebih banyak untuk membantu kepolisian karena itu adalah tugas utama mereka. '
Luca mengernyit dalam.
Tetua-tetua yang dulunya menyetujui tugas kepolisian sebagai pekerjaan utama Keluarga Mocanu bersama Luca sudah tidak ada lagi di dunia ini. Sejak tetua-tetua baru itu naik, Luca tidak pernah akrab dengan mereka sehingga ia tidak bisa memahami alur pikiran orang-orang itu.
Naiknya Silver sebagai kepala keluarga juga merupakan tanggung jawabnya.
Luca masih ingat betapa banyak kalinya Silver menolak posisi itu sebelum akhirnya menyetujui dengan alasan untuk menjadi bantuan dan kekuatan bagi Luca. Pada akhirnya, Luca meninggalkannya terlebih dahulu dengan turun dari jabatannya sementara Silver masih terjebak dalam neraka itu.
"Tuliskan balasan kepada Silver bahwa aku menerima permohonannya." Silver telah membantunya selama 18 tahun ini. Luca benar-benar harus membalas seluruh kerja kerasnya itu.
"Baik." Vasile membungkuk kecil.
"Aku akan menugaskan ini kepada Paman, Daniel, dan Daniela," tambahnya seraya membersihkan mulut Liviu yang kotor oleh makanan.
Daniel dan Daniela memiliki tubuh yang kecil dan mereka juga lincah dan cerdas, sangat cocok untuk menyelinap ke dalam area asing untuk penyelidikan.
"Baik. Aku akan pergi dua hari lagi. Untuk besok, aku ingin meminta ijin keluar bersama Toma."
Luca melirik pamannya itu sejenak. "Untuk apa?"
*****
Toma berjalan menuju kebun sambil bersenandung lembut. Langkah kakinya lebih ringan dari biasanya dan sesekali ia meloncat dengan irama yang riang. Wajahnya yang biasanya cemberut sudah dihiasi senyum lebar.
Selama seminggu ini, karena alasan bosan, Toma sering mengunjungi kebun untuk membantu Mihai. Awalnya, ia akan selalu mendatanginya dengan bantuan Ecatarina atau Mihai atau kedua kembar itu karena ia tidak bisa membuka pintu utama kediaman. Namun, karena itu tidaklah efektif, akhirnya Vasile meminta ijin kepada Luca untuk memberi hak pembukaan kunci pintu utama kepada Toma.
Prosesnya gampang. Vasile hanya perlu menggumamkan mantra pendek sambil memegang tangan Toma.
Luca juga menyetujuinya jadi untuk sekarang, Toma bisa membuka pintu utama sesuka hatinya. Walaupun begitu, ia tetap tidak bisa membuka pintu lainnya.
Mihai, yang akhirnya tertangkap dan mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari Daniela hingga gadis itu puas, terduduk di atas tanah sambil menggosok-gosok kulitnya yang masih memerah. Walaupun begitu, tangannya tidak akan lebam atau bengkak karena Daniela hanya jahil dan tidak bermaksud melukai Mihai.
Masih menggerutu kecil, Mihai menangkap sosok Toma yang penuh dengan kebahagiaan itu.
"Paman Toma, kau ceria sekali hari ini," sapanya penuh tanda tanya.
Kedua kembar itu juga menemukan perbedaan pada Toma hari ini dan langsung mengelilinginya dengan penasaran bercampur jahil.
"Paman sedang bahagia!"
"Apa yang terjadi Paman?"
"Apa akhirnya Paman hamil anak Vasile?!"
"Wah kalau begitu selamat!"
Kedua anak jahil itu benar-benar tahu cara menggoda Toma.
Pipi Toma langsung memerah. Mihai yang entah mengapa begitu mudah diyakinkan itu sudah menatap Toma dengan mata berbinar bahagia.
"Benarkah?! Selamat!" serunya polos yang mengundang kikikan hebat dari kedua anak itu.
Daniel bahkan berguling-guling di tanah sambil memegang perutnya saking kuatnya ia tertawa.
"Bodoh! Tentu saja bukan! Siapa yang mau punya anak dari Paman itu!" seru Toma kesal. Wajahnya sudah merah padam. Ia menembakkan tatapan tajam kepada kedua anak itu tapi keduanya tidak peduli dan masih tertawa terbahak-bahak.
Mihai hanya bisa mengatakan 'Oh' tanpa merasa kesal. Sebaliknya, ia ikut tertawa kecil.
Setelah mereka puas tertawa, akhirnya kedua anak kembar itu dengan serius bertanya, "Jadi, apa yang membuat Paman senang?!"
Mihai kagum dengan kekompakan keduanya. Bahkan irama ucapan keduanya sama persis saat mengucapkan pertanyaan itu.
Toma kembali tersenyum ketika diingatkan kembali dengan suasana hatinya tadi. Setelah satu minggu menghabiskan waktunya bersama dua iblis kecil dan satu half-beast berbadan besar ini, ia sudah tidak begitu waspada lagi dan dengan mudah membagikan kebahagiaannya.
"Aku akhirnya bisa bertemu dengan adikku!"