Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan Berurutan - Bentuk Kedua (7)



Tamparan Berurutan - Bentuk Kedua (7)

Cemas ingin menyelamatkan dirinya sendiri, pemuda itu membeberkan semua yang ia ketahui.     

Jauh sebelum hari Perburuan Roh datang, Yin Yan mendekati mereka. Kelompok itu terdiri dari beberapa senior dari Fakultas Binatang Roh dan Fakultas Roh Senjata. Kekuatan individual mereka mungkin bukan yang terbaik, tetapi roh cincin mereka semua memiliki keistimewaan tertentu. Jika bukan karena gangguan dari Fei Yan, mereka pasti sudah berhasil membekukan Fan Jin dan anggota kelompoknya yang lain akan menyelesaikan pekerjaan mereka saat itu.     

Yin Yan menggunakan posisinya sebagai murid senior Fakultas Penyembuh Roh untuk menjanjikan banyak hadiah pada murid-murid ini dan secara implisit mengatakan pada mereka bahwa begitu mereka berhasil membunuh Fan Jin, posisi mereka di Akademi Angin Semilir akan menjadi lebih stabil.     

"Semua orang tahu bahwa Yin Yan memiliki relasi yang sangat baik dengan Senior Ning dan Senior Ning adalah putri dari Wakil Kepala Sekolah. Maka perkataan Yin Yan sama nilainya dengan perkataan Senior Ning. Kami … kami dibutakan oleh kerakusan! Senior Fan! Mohon berbaik hatilah pada kami dan ampuni nyawa kami sekali ini saja. Aku tak akan berani melakukan hal itu lagi." Para pemuda itu memohon sambil menangis. Jika mereka tak berpikir Senior Ning akan melindungi mereka, mereka tak akan pernah setuju untuk melakukan permintaan Yin Yan.     

Jangan lupa Fan Jin adalah juga anak adopsi Kepala Sekolah!     

"Ning Xin …. Bagaimana mungkin … dia melakukan semua ini?" Ketika Fan Jin mendengar nama Ning Xin disebut, wajahnya menjadi putih dan ia terhuyung-huyung ke belakang terkejut, tak dapat menerima apa yang baru saja dikatakan pemuda itu.     

Jun Wu Xie menatap Fan Jin dan berpaling pada pemuda itu bertanya, "Selain kalian semua di sini, apakah masih ada yang lain?"     

Pemuda itu menggelengkan kepalanya dan cepat-cepat berkata, "Tidak ada lagi! Tidak ada orang lain! Yin Yan mengatakan pada kami ia akan memikirkan sebuah cara untuk memaksamu berpartisipasi di Perburuan Roh dengan Senior Fan dan ketika Senior Fan terseret oleh orang tak berguna seperti itu … akan membuat kami lebih mudah menyelesaikan tugas." Pemuda itu memandang Jun Xie dan berkata ketakutan.     

"Apa?" Mata Fan Jin melotot tak percaya seraya menatap pemuda itu.     

Jika apa yang dikatakan pemuda itu benar, bahwa itu adalah niat Yin Yan untuk memaksa Jun Xie berpartisipasi di Perburuan Roh, itu berarti orang-orang yang menerobos masuk ke Hutan bambu untuk mengutuk dan mencari keributan dengan Jun Xie disuruh oleh Yin Yan?     

Sebuah pencerahan tiba-tiba muncul di benak Fan Jin saat itu dan ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya, keringat dingin membasahi punggungnya.     

Jika semua rumor jahat dan kejam mengenai Jun Xie tersebar karena ia menjadi mentor Jun Xie, dan mereka semua mengincar Jun Xie hanya untuk mencelakainya ….     

Itu berarti orang yang telah terkena dampak buruk dan terseret dalam kekacauan bukanlah dirinya! Tetapi dia lah, yang tanpa sadar menyeret Jun Xie ke dalam kekacauan seperti ini!     

Pencerahan tiba-tiba ini membuat kepala Fan Jin berputar dan ia hampir kehilangan keseimbangan.     

Fan Jin tak dapat berbicara lumayan lama dan Jun Wu Xie melontarkan beberapa pertanyaan lagi pada para pemuda itu. Setelah yakin bahwa pemuda itu tak memiliki informasi berguna lainnya, Jun Wu Xie memberi isyarat dengan memandang Qiao Chu.     

Sebelum pemuda itu bahkan dapat memohon lagi, Qiao Chu langsung mematahkan kepala pemuda itu.     

Setelah melihat sosok tak bernyawa itu terhempas ke tanah, mata Fan Jin menunjukkan dirinya masih agak bingung dengan semua hal yang terjadi. Ia tiba-tiba menengadah dan menoleh ke arah Jun Xie. "Xie Kecil, kau tahu dari awal semua ini adalah jebakan?"     

Jun Wu Xie mengangguk.     

"Dari sejak saat murid yang terluka itu muncul di hadapan kita, kau sudah tahu?" Fan Jin menatap Jun Xie, matanya terlihat serius.     

"Tidak mungkin murid berusia tujuh belas atau delapan belas tahun berada di divisi cabang." Jun Wu Xie menjawab dengan tenang. Akting pemuda yang terluka itu mungkin meyakinkan tetapi usianya lah yang membuatnya tidak mungkin berada di divisi cabang. Dan fakta bahwa murid dari divisi cabang dapat mengenal Fan Jin hanya dengan sekali pandang tidak masuk akal, adalah alasan kedua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.