Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Wanita Berbahaya (2)



Wanita Berbahaya (2)

Fan Zhuo selalu memiliki tubuh yang lemah dan sudah sakit-sakitan sejak kecil. Fan Jin selalu sangat protektif dengan adik kecilnya yang sakit. Fan Qi dan Ning Rui adalah sesama murid dan Ning Xin telah tumbuh besar dengan Fan bersaudara. Ketika mereka masih sangat muda, Fan Jin memperlakukan Ning Xin seperti adik kecil yang memiliki temperamen baik dan sangat perhatian pada Fan Zhuo, membuat Fan Jin menganggap Ning Xin sebagai adik iparnya di masa depan.     

Tetapi kini, setelah mendengar penuturan pemuda itu, Fan Jin benar-benar sedih, bagaikan disambar petir di siang hari.     

Walaupun ia tahu bahwa Ning Xin adalah mentor Yin Yan selama ini, Fan Jin masih tak percaya bahwa adik perempuannya ingin membunuhnya.     

"Apakah mungkin ada kesalahpahaman di balik semua ini?" Fan Jin bertanya seraya menggertakkan gigi.     

Jun Wu Xie menatap Fan Jin yang mengalami perang batin dan tak menjawabnya. Karakter Fan Jin memang seperti itu. Spontan dan baik hati, penegak keadilan. Atau ia tak akan maju membela Jun Wu Xie ketika semua orang mengkhianatinya.     

Orang seperti ini, biasanya memiliki hati yang murni dan tak bercela, orang yang baik. Jika orang seperti ini hidup dalam damai sepanjang usianya, ia tak diragukan lagi akan menjadi pahlawan yang dihormati dan dipandang semua orang. Tetapi orang seperti itu juga memiliki kelemahan. Ia akan sangat mudah mempercayai orang dan seseorang hanya perlu menunjukkan sedikit kebaikan padanya dan ia akan memenangkan kepercayaan mutlak. Sederhananya, ia adalah orang lugu, tetapi tumpul, orang akan menyebutnya dungu.     

Jika semua ini ditujukan pada Jun Wu Xie, ia pasti sudah membunuh musuhnya. Tetapi ia bukan sasaran sesungguhnya dan ia merasa Fan Jin seharusnya yang memutuskan siapa yang mati dan siapa yang hidup.     

Tetapi jika Yin Yan dan Ning Xin tidak belajar dari kesalahan mereka dan terus memancingnya, ia tak akan keberatan mengurus mereka sendiri.     

"Xie Kecil, apakah kau bisa setuju dengan satu hal?" Fan Jin tiba-tiba bertanya pada Jun Xie.     

"Katakan." Jun Wu Xie berkata tanpa ekspresi.     

"Sebelum fakta atas permasalahan ini terungkap semuanya, ampuni Ning Xin kali ini saja. Fan Jin berkata, rahangnya masih terkatup rapat. Setelah menyaksikan kekuatan Qiao Chu dan anggota kelompoknya yang lain, ia tahu betul tidak akan sulit bagi Jun Xie untuk membunuh Ning Xin. Dan jika apa yang dialami Jun Xie di Akademi Angin Semilir benar-benar perbuatan Ning Xin dari belakang, Jun Xie memiliki alasan untuk membunuhnya.     

Tetapi ….     

Ketika ia memikirkan kembali gambaran gadis kecil yang selalu berjalan terhuyung-huyung di belakangnya memanggil "Kakak Jin" dan Ning Xin yang sama mungkin akan mati, Fan Jin merasa hatinya sangat pedih. Ia harus mengabaikan semua fakta di hadapannya dan berharap semua itu hanya sebuah kesalahpahaman besar.     

"Sekali saja." Jun Wu Xie berkata, menatap Fan Jin, tak disangka setuju dengan permintaan Fan Jin.     

Pertama kalinya ia setuju dengan permintaan seperti ini adalah dengan Mo Qian Yuan, dan ia ingin Mo Qian Yuan belajar dari kesalahannya. Sedangkan untuk Fan Jin, itu adalah balas jasa karena perlindungan tanpa henti yang telah ditunjukkan padanya selama ini.     

Jun Wu Xie mungkin tidak terlalu paham dengan hubungan antar manusia, tetapi setidaknya ia paham akan satu hal. Siapa pun yang memperlakukannya dengan baik, akan menerima kebaikan lebih banyak darinya.     

Kenyataannya, ia datang ke Akademi Angin Semilir dengan tujuan khusus. Setelah Hua Yao dan yang lain berhasil menemukan peta itu, dan mengambilnya, mereka tak akan tinggal di akademi lebih lama lagi. Dan perseteruan antara Keluarga Fan dan Keluarga Ning bukan urusannya lagi. Ia mengotori tangannya sekarang karena rencana itu berdampak padanya dan juga karena fakta bahwa kedua Fan bersaudara sangat baik padanya.     

"Terima kasih." Fan Jin berkata, melenguh lega. Hanya setelah memasuki Hutan Pertempuran Roh ia menyadari bahwa Jun Xie tidak selemah yang ia bayangkan. Ia mungkin dingin dan penyendiri, tetapi bocah itu bukan orang yang dapat dipermainkan.     

Kau tak akan mengetahuinya jika ia tetap diam, tetapi pembalasan apa pun darinya akan membuatmu tak pernah melupakannya seumur hidupmu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.