Tamparan Berurutan - Bentuk Kedua (6)
Tamparan Berurutan - Bentuk Kedua (6)
Fan Jin?
Dibandingkan dengan keempat pencabut nyawa ini, Fan Jin bahkan tidak pantas disebut!
Ketua gerombolan itu tak dapat melakukan apa pun kecuali menonton dengan mata melotot seraya rekan-rekannya dibantai. Darah mereka mengalir dan tersembur mengenai tubuhnya. Sebelumnya mereka mengoleskan darah ke tubuh mereka untuk bersandiwara, tetapi kali ini, itu darah mereka sendiri, segar dan … hangat.
Ketakutan dan teror perlahan merayapi hatinya. Saat itu, ia tiba-tiba menyadari bahwa mereka telah meremehkan kekuatan dan keahlian tim ini dari awal.
Mereka semua berpikir bahwa Fan Jin adalah satu-satunya anggota kelompok yang dapat bertarung dan jika mereka mengalahkan Fan Jin, mereka akan dapat membantai seluruh kelompok dengan mudah.
Tetapi kini, yang dibantai, adalah mereka sendiri ….
Ketika anggota kelompok terakhir jatuh ke dalam genangan darah mereka sendiri, ketakutan yang mencengkeram hati sang pemimpin kelompok hampir meledak saat itu juga!
Mendadak, sebuah bayangan mendekatinya, dan terlihat sesosok manusia di matanya. Ia mengangkat kepalanya tergesa-gesa dan matanya melihat wajah yang tenang tapi tanpa ekspresi.
"Sampah tak berguna." Jun Wu Xie menatap dingin pemuda yang berguling-guling di tanah.
Pemuda itu berusaha mengangkat kepalanya dan ketika roman wajah Jun Xie yang dingin mengarah ke matanya, ketakutan yang masih ada di hatinya menyebar ke seluruh tubuhnya.
Ini adalah pengecut yang dibilang semua orang telah menyembunyikan diri dari rumor yang beredar? Ini adalah Jun Xie yang sama yang hidup di bawah perlindungan Fan Jin?
Bahkan jika ia sampai mati, ia tak akan pernah percaya bahwa Jun Xie di depan matanya adalah pengecut yang dibicarakan semua orang!
Setelah bermandikan darah, Qiao Chu berjalan dan mengangkat pemuda yang berguling-guling di tanah.
Aksi brutal dan kasar itu membuat pemuda itu mengerang kesakitan, dan wajahnya pucat pasi.
Setelah diangkat, dan berbalik untuk menatap Jun Xie, ketakutan di dalam dirinya tiba-tiba semakin intens, membuatnya sulit untuk bernapas.
Pemuda kurus dan kecil tetapi memiliki sepasang mata yang dingin membuat seseorang merasa seolah mereka tiba-tiba dipindahkan ke pegunungan bersalju dan sensasi dingin yang begitu mencekam meresap ke dalam tulang mereka.
Jun Wu Xie berpaling pada Fan Jin yang berdiri di satu sisi dan berkata, "Kau mau tanya kenapa?" Karena sasaran jebakan ini jelas Fan Jin.
Fan Jin mengatupkan rahangnya dan menatap pemuda pucat itu. "Kenapa?"
Pemuda itu bermandikan keringat karena rasa sakit tak tertahan yang dirasakannya. Ia tak pernah menyangka mereka akan gagal setelah menyaksikan semua kawannya dibantai satu per satu, semua kesombongan dan keangkuhan menguap menjadi angin dan ia hanya ingin hidup, maka itu bersedia membeberkan semua yang diketahuinya.
"Ini adalah Yin Yan … Yin Yan adalah orang yang menyuruh kami melakukan ini …. Aku memohon padamu ampuni aku …. Apapun yang ingin kau ketahui, aku akan mengatakannya padamu …." Kesombongan yang telah hilang kini berganti menjadi ketakutan dan teror yang tak berguna, menangis tersedu-sedu sembari memohon dengan memelas.
"Yin Yan? Ia ingin membunuhku?" Fan Jin tak menyangka jawabannya akan seperti itu karena ia tak banyak berinteraksi dengan Yin Yan dan ia tak tahu apa yang dapat menyebabkan Yin Yan menyimpan kebencian mendalam terhadapnya.
Itu sama dengan insiden di ruang makan. Yin Yan datang menghampirinya dengan agresif begitu saja dan ia tak tahu alasan di balik perbuatannya.
"Ya, itu dia. Ia menyuruh seseorang memancingmu untuk mendatangi kami dan menyuruh kami berpura-pura terluka. Dan ketika kau datang, kami akan mengepungmu." Pemuda itu berkata sambil diam-diam melirik Jun Xie dan yang lainnya.
Rencana itu seharusnya berjalan sempurna. Pemuda yang lari tunggang langgang itu seharusnya bersandiwara dengan baik sebagai murid yang ketakutan, itu pasti akan menarik Fan Jin yang memiliki sifat baik dan pelindung menghampiri mereka. Semua berjalan sesuai yang direncanakan kecuali ada satu kesalahan besar. Mereka telah meremehkan kemampuan dan kekuatan murid-murid divisi cabang yang bersama Fan Jin.
"Ia berkata bahwa jika kami berhasil membunuhmu, ia akan memberikan penghargaan besar pada kami. Dan jika roh cincin kami terluka di masa yang akan datang, ia akan merawatnya untuk kami tanpa imbalan apa pun."