Tamparan Berurutan - Bentuk Kedua (5)
Tamparan Berurutan - Bentuk Kedua (5)
Tetapi ia tak akan pernah menyangka ada orang yang ingin menghabisi nyawanya!
"Orang-orang yang datang ke sini untuk membunuhmu." Pemimpin kelompok itu berkata sambil tertawa dingin dan matanya beralih melihat Jun Xie dan yang lain di sekeliling Fan Jin.
"Jika kalian dari divisi cabang tidak ingin mati hari ini, cepat pergi. Jika ada dari antara kalian yang cerita apa yang terjadi di sini hari ini, aku akan mengejarmu!"
Qiao Chu dan kawannya saling memandang, dengan senyuman penuh arti di wajah mereka. Qiao Chu menjulurkan lehernya dan bertanya pada Jun Xie, "Dan ini?"
Mata Jun Wu Xie memicing. "Bunuh."
"Siap!"
Qiao Chu memimpin sementara Hua Yao, Fei Yan, dan Rong Ruo mengikuti hanya satu langkah di belakangnya.
Qiao Chu menggertakkan buku-buku jarinya dan meluruskan lehernya untuk mengendurkan otot-ototnya. Ia menatap kelompok pemuda itu dan berkata, "Maaf, kami tidak akan pergi dan kami juga tidak akan mati hari ini. Tetapi kau bisa memilih untuk menyerahkan nyawa kalian dan kami akan mempertimbangkan untuk membiarkan tubuh kalian utuh."
Pemimpin pemuda itu tak mengharapkan sampah dari divisi cabang bisa menjadi begitu arogan dan melontarkan perkataan yang begitu sinis. Ia terkejut sesaat sebelum ia tertawa keras.
"Kalian hanya sekumpulan sampah! Jangan menganggap diri kalian begitu tinggi!"
Kilat perak itu begitu cepat dan tak ada satu pun dari mereka yang menyadari dari mana datangnya. Mereka salah mengira bahwa sebelum ini Fan Jin kabur dan jari pemuda yang dipotong adalah perbuatan Fan Jin karena Fan Jin sendiri tak pernah dianggap lawan yang lemah, tetapi asumsi bodoh dan salah pengertian ini, telah membuat kelompok pemuda ini melangkahkan kaki mereka ke kuburan.
"Xie Kecil, apakah kita sisakan satu?" Qiao Chu bertanya, menarik-narik kupingnya. Ia tak tertarik untuk menghabiskan napasnya lebih banyak pada sekumpulan pemuda yang hampir kehilangan nyawa mereka.
"Satu." Jun Wu Xie menjawab.
"Tidak masalah!" Qiao Chu berseri-seri melihat Jun Xie dan sebelum pemuda ini dapat bereaksi, sebuah sosok sudah berjalan menghampiri mereka dan Hua Yao serta kedua pemuda lain mengikuti di belakangnya dari dekat. Gerakan mereka terlalu cepat bagi para pemuda itu untuk dapat melihatnya dengan jelas.
Pemuda yang tadi sombong dan mata mereka dipenuhi kebengisan beberapa saat lalu tiba-tiba melihat empat orang menghilang dari tempat mereka berdiri. Ego mereka yang menjijikkan dan berlebihan mendadak hancur berkeping-keping dan sebelum mereka tahu apa yang terjadi, Fei Yan sudah berada di samping pemimpin kelompok itu dan tinju keras Fei Yan mengayun langsung ke tulang punggung sang pemimpin!
Suara retak yang keras terdengar di udara saat itu!
Sang ketua geng itu berteriak mengerang kesakitan dan tulang punggungnya hancur menjadi dua karena tinju itu, tubuhnya remuk jatuh ke tanah dan darah menyembur keluar dari mulutnya.
"Kami akan membiarkanmu hidup." Fei Yan tersenyum manis melihat ketua gerombolan itu dan langsung berbalik dengan kaki terangkat yang mendarat dengan keras di tubuh pemuda lain yang sedang bergegas lari menyelamatkan pemimpin mereka.
Suara tulang pecah terdengar sekali lagi dan tubuhnya seakan mengayun dalam tarian yang anggun yang dilengkapi dengan semburan darah, keempat pemuda itu bergerak dan meluncur di tengah-tengah para pemuda itu dan tak lama lagi, hanya separuh dari dua puluh murid yang masih berdiri!
Tak seorang pun di antara mereka menyangka bahwa keempat murid dari divisi cabang yang tak mereka perhitungkan akan memiliki keahlian dan kekuatan yang luar biasa seperti itu. Di bawah pembantaian yang dilakukan Qiao Chu dan kelompoknya, kedua puluh murid tak dapat menahan serangan mereka walau sedikit pun!
Pemuda pertama yang telah dipatahkan tulang punggungnya oleh Fei Yan tergeletak di tanah, terkejut tak dapat dilukiskan dengan kata-kata melihat pemandangan berdarah di depan matanya. Ia melihat rekannya dibunuh satu per satu dengan begitu mudahnya sehingga ia merasa melihat sabit kematian membelah mereka dan mencabut nyawa mereka saat itu!
Keempat murid dari divisi cabang, monster jenis apakah mereka!?
Bagaimana mungkin mereka begitu kuat!?
Mereka semua begitu percaya diri mengasumsikan bahwa di dalam "tim paling lemah" Jun Xie, hanya Fan Jin sendiri yang dapat dianggap musuh yang seimbang. Tetapi darah tertumpah di depan mata mereka telah menampar wajah mereka dengan keras, membuktikan mereka sudah melakukan kesalahan besar!