Menggemaskan Ada Manfaatnya (3)
Menggemaskan Ada Manfaatnya (3)
Setelah menyelesaikan perawatannya, Jun Wu Xie tiba-tiba jatuh ke belakang.
Ketika Qiao Chu dan yang lain melihat Jun Xie jatuh ke belakang, mereka terkejut dan langsung tergopoh-gopoh menolongnya, takut ia kehilangan banyak energi yang diperlukan untuk menyembuhkan dua roh cincin tingkat tinggi berturut-turut mungkin sedikit terlalu berat bagi kawan kecil ini.
Namun, sebelum mereka sampai ke Jun Xie ….
Jun Wu Xie mendadak memekik dan tenggelam di dalam bulu tebal perut Rolly yang bisa dikatakan luas. Tubuh kecilnya hampir seluruhnya ditelan di dalam perut empuk Rolly dan Jun Wu Xie melenguh panjang karena merasa nyaman dengan kelembutannya.
Semua yang sudah tergesa-gesa hendak menolong Jun Xie tiba-tiba berhenti dan kening mereka terlihat berkedut seraya mundur kembali ke tempat asal mereka.
Mereka menyadari bahwa kekuatan spiritual Jun Xie tidak sepenuhnya habis, tetapi ia hanya ingin menikmati kenyamanan perut besar yang berbulu dan lembut di belakangnya ….
Kesadaran mendadak itu membuat kawan-kawan Jun Xie yang baru saja menyaksikan insting membunuh keluar tanpa ragu bingung dengan pemandangan kontras dan tak masuk akal di hadapan mereka.
"Hah?" Rolly menundukkan kepalanya dan menatap Jun Xie yang berbaring terlentang seperti burung mengepakkan sayap di perutnya, dan kepalanya miring ke satu sisi, heran dengan apa yang dilakukan Jun Xie.
"Penyembuhan nanti dulu." Jun Wu Xie menepuk perut Rolly, membenamkan dirinya di dalam bulu yang empuk. Namun, Jun Wu Xie tiba-tiba berdiri dan menatap perut Rolly dengan kening berkerut.
"Ini tidak empuk." Jun Wu Xie menggerutu, kerutan masih tampak di keningnya.
"Woooo …." Merasakan dirinya telah ditolak, Rolly menggosok perutnya yang bundar, mencoba untuk menguraikan bulunya.
Jun Wu Xie memicingkan matanya dan mengisi telapak tangannya dengan kekuatan spiritual sekali lagi sebelum ia mengangkatnya. Ia meletakkan tangannya di perut Rolly dan bulu yang tadinya kehilangan kelembutannya tiba-tiba menjadi halus dan lembut. Jun Wu Xie terlihat mengawasi perubahan yang terjadi dan ia menarik tangannya setelah ia puas dengan apa yang dilihatnya. Ia kemudian melanjutkan melompat sekali lagi ke bulu halus yang sudah kembali lembut.
Kucing hitam kecil sudah terbiasa dengan kelemahan Nonanya terhadap apa pun yang halus, berbulu, dan menggemaskan dan ia melompat ke pundak Rolly dan menepuk-nepuk sedikit bulunya untuk meratakannya dan berbaring setelah membuat tempat itu menjadi nyaman.
Fei Yan kembali ke tempatnya di tepi danau dan tersenyum lebar melihat pemandangan di depan matanya. Ia berbalik ke Qiao Chu dan berkata, tiba-tiba terlihat serius, "Aku baru saja menemukan bahwa Rollymu memiliki kemampuan lain."
"Apa?" Qiao Chu bertanya, sangat serius.
"Membuat Xie Kecil bahagia." Fei Yan berkata sambil tertawa terbahak-bahak.
Si bocah Jun Xie selalu berwajah kaku sepanjang hari dan dingin tanpa ekspresi. Ini adalah peristiwa langka ketika mereka dapat melihat gletser yang retak dan menyaksikan wajahnya dihiasi lebih banyak emosi manusia. Penghargaan diberikan pada Rolly yang pintar "memanfaatkan kesempatan" dengan mengorbankan tubuhnya sehingga mata mereka terhibur melihat kejadian langka ini.
Wajah Qiao Chu mengerut dan tiba-tiba merona. Ia menatap Fei Yan dan berdiri, untuk duduk di sebelah Fan Jin.
"Semua berandal ini, tak satu pun dari mereka yang normal. Menurutku kau adalah yang paling normal di antara kami." Qiao Chu merasa malu dengan kawannya yang lain dan datang mencari penghiburan dari Fan Jin yang bijaksana.
Mulut Fan Jin berkedut dan di dalam hatinya, ia berpikir, [Kau juga tidak normal jika kau menyadarinya!]
Walaupun Rolly dan Ular Tulang Berkepala Dua masih belum sembuh sempurna, tetapi berdasarkan ukuran mereka yang sangat besar dan kekuatan yang ia rasakan dari kedua roh cincin, Fan Jin yakin bahwa dua roh cincin ini pasti sangat tinggi! Lebih tinggi dari roh cincin mana pun yang pernah dilihat Fan Jin.
Sekelompok murid dari divisi cabang, yang kekuatan dan kemampuannya jauh melampaui seorang peringkat keempat Turnamen Roh, dan yang roh cincinnya membuatnya segan dan takut.
Pemuda yang dikumpulkan Jun Xie untuk menjadi tim mereka ini, dari mana semua pemuda berkekuatan mengerikan ini muncul, dari sebuah batu?"
Mereka semua persis seperti Jun Xie! Menakutkan dan sangat kuat!
Rasa percaya diri Fan Jin hancur menjadi debu di hadapan Qiao Chu dan gengnya. Ia tiba-tiba merasa begitu sedih bagi murid lain yang mengejek dan mengolok-olok tim di ini sebelum mereka memasuki hutan. Ia tidak memimpin sebuah tim parasit yang bergantung pada kekuatannya untuk melindungi mereka tetapi ia sebenarnya telah berkelompok dengan sekumpulan orang-orang berkekuatan menakjubkan dan tak tertadingi yang menghancurkan semua yang ia tahu!