Tamparan Berurutan - Bentuk Pertama (8)
Tamparan Berurutan - Bentuk Pertama (8)
Darah menyembur dari taring monster hitam dan menyebar ke seluruh tanah membuat area di sekelilingnya berwarna merah dan lengket.
"Kau masih menginginkannya?" Teratai Mabuk masih mengayun-ayun serigala perak seraya ia berpaling pada Jun Wu Xie. Li Zi Mu mati dan tidak akan lama sebelum serigala perak menghilang kembali ke dunia roh. Jika Jun Wu Xie ingin menggunakan serigala perak untuk menembus level kekuatan spiritualnya, ia harus melakukannya dengan cepat.
Jun Wu Xie mengangguk dan Teratai Mabuk menggantungkan kendi anggur di pinggangnya. Ia merangkul pinggang Jun Wu Xie dan melompat ke pohon tertinggi, menghilang dari pandangan semua orang dalam sekejap, bersembunyi di balik dahan-dahan dan daun yang lebat.
Monster hitam melepaskan leher Li Zi Mu dan duduk di bawah pohon, menjilati tapak kakinya yang berlumuran darah.
Semua terjadi sangat cepat dan Fan Jin tak sempat bereaksi sama sekali, dan ia hanya berdiri di sana menatap kosong monster hitam yang duduk di bawah pohon.
Ia selalu berpikir bahwa roh cincin Jun Xie adalah kucing hitam dan tidak memiliki kekuatan untuk bertarung. Dan ketika kucing hitam kecil berubah menjadi monster hitam, ia terkejut hingga terpaku!
Peringkat berapa yang dimiliki sebuah roh cincin yang dapat merubah wujudnya sesuka hatinya? Ia tak berani membayangkannya.
Saat ini, Fan Jin menyadari bahwa ia tidak mengetahui apa pun tentang Jun Xie. Kekuatannya, roh cincinnya, ilmu kedokterannya yang sangat hebat dan tak tertandingi ….
"Apa yang dilakukan Xie Kecil?" Qiao Chu menjulurkan lehernya untuk mencari-cari di ketinggian pohon. Tetapi Teratai Mabuk pasti telah berusaha keras untuk bersembunyi dari mereka karena ia tak dapat melihat tanda-tanda keberadaan mereka di antara pepohonan, tidak bahkan bayangannya.
Anggota lain geng mereka hanya mengangkat bahu, karena mereka tak mengerti apa yang hendak dilakukan Jun Xie.
"Kau ketakutan?" Hua Yao berjalan menghampiri Fan Jin, dan ia mengangkat tangannya untuk menepuk pundak Fan Jin dan menenangkannya, dari kacamata seseorang yang sudah melalui apa pun yang dirasakan Fan Jin saat itu.
Fan Jin menggelengkan kepalanya kuat-kuat seraya duduk di tepi, tak dapat memaksakan satu patah kata pun keluar dari tenggorokannya.
Tubuh Li Zi Mu masih tergeletak di bawah pohon, lehernya patah menjadi dua karena gigitan monster hitam. Adegan berdarah-darah yang mengerikan memenuhi benaknya seraya pandangannya terpaku pada kolam darah yang semakin meluas, perlahan menodai tanah hingga berwarna merah.
"Apakah ia benar-benar syok?" Qiao Chu berbisik pada Rong Ruo seraya berjalan menghampirinya, memelankan suaranya supaya tidak terdengar oleh Fan Jin.
Rong Ruo tertawa pelan, "Ketika kau tiba-tiba melihat seekor kelinci mungil berubah menjadi seekor serigala besar, kau biasanya memerlukan sedikit waktu untuk mencernanya."
Usia muda Jun Xie dan ukuran tubuhnya yang kecil membuat orang berasumsi ia sepenuhnya tidak berbahaya. Tetapi sebenarnya, ketika kelinci kecil itu dipancing, keganasannya akan membuat banyak monster besar yang keji dipermalukan.
Reaksi Fan Jin persis seperti itu. Ia selalu mengambil peran sebagai pelindung Jun Xie, dan berniat terus melindunginya selama mereka berada di Hutan Pertempuran Roh. Namun … orang yang dilindunginya … sepertinya sedikit lebih ganas daripada dirinya ….
Di samping fakta bahwa Jun Xie sudah mencapai level jingga di usia semuda ini, hanya monster hitam saja sudah membuat banyak orang kewalahan, dan jangan lupa, masih ada pemuda berjubah putih ….
Hati kecil Fan Jin yang rapuh cukup terpukul kala itu ….
Ia benar-benar berniat mengambil peran sebagai pelindung Jun Xie!
Jauh di atas pohon, Teratai Mabuk dengan hati-hati meletakkan Jun Wu Xie di sebuah dahan yang lebar, membiarkannya duduk bersila, dalam pose meditasi, sementara ia memegang serigala perak yang meronta dan berdiri diam di pinggir.
Baru saja kemarin, Jun Wu Xie sepenuhnya menyembuhkan Teratai Mabuk, dan itu telah membuat Teratai Mabuk muncul bersinar dalam kejayaannya hari ini.
"Bagaimana kau menggunakan ini?" Teratai Mabuk mengguncang serigala perak ketika ia melihat hanya bagian putih bola mata serigala itu yang terlihat. Walaupun ia tahu bahwa Jun Wu Xie perlu melahap sebuah roh cincin untuk menembus level kekuatan spiritualnya, namun, ia tak tahu bagaimana cara melakukannya.
Jun Wu Xie mengeluarkan Penjara Roh dari Tas Semesta, dan memutarnya pelan. Serigala perak di tangan Teratai Mabuk tiba-tiba terasa seperti ditarik oleh sebuah kekuatan yang tak tampak, dan perlahan tersedot ke dalam bola kristal yang jernih dan murni.