Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan Berurutan - Bentuk Pertama (3)



Tamparan Berurutan - Bentuk Pertama (3)

Sebelum Fan Jin dapat berkata-kata, Jun Wu Xie tiba-tiba berkata, "Bawa dia."     

Kata-kata Jun Xie yang mendadak terdengar membuat semua orang tertegun diam.     

Fan Jin tak percaya apa yang didengarnya. Apakah Jun Xie barusan berkata untuk mengajak Li Zi Mu? Bajingan yang sama, Li Zi Mu, yang menyebabkan hari-hari Jun Xie di Akademi Angin Semilir menjadi neraka dan Jun Xie setuju untuk mengajaknya bergabung dengan mereka!?     

Li Zi Mu sangat terkejut seraya ia menatap Jun Xie. Ia menebak bahwa Fan Jin akan menerimanya dan Jun Xie pasti tidak akan setuju. Tak pernah ia membayangkan Jun Xie akan menjadi orang pertama yang langsung setuju!     

Bahkan pemuda lain di tim Li Zi Mu tercengang seraya menatap Jun Xie tidak percaya.     

Mereka tahu betul "dendam kesumat" antara Jun Xie dan Li Zi Mu. Jun Xie telah bersembunyi di hutan bambu dan tidak muncul untuk waktu yang lama dan Li Zi Mu tidak berhenti berusaha untuk menarik simpati dengan memanfaatkan insiden dengan Jun Xie. Mereka tahu kedua orang ini adalah musuh bebuyutan.     

Dan Jun Xie meminta Fan Jin untuk menerima Li Zi Mu begitu saja?     

Pemuda lain yang berada di situ sangat bingung dan heran.     

Jun Wu Xie melemparkan tatapan tajam pada Fan Jin dan penolakan yang sudah ada di ujung lidahnya ditelan kembali. Fan Jin menenangkan dirinya dan berkata pada Li Zi Mu, "Kau boleh ikut denganku, tetapi kau lebih baik bekerja dengan giat! Atau aku akan melemparkanmu untuk menjadi santapan Binatang Roh!"[1] Fan Jin sangat tidak ingin mengajak berandal tak berguna itu tetapi ia tak tahan dengan tatapan maut Jun Xie, dan ia akhirnya menyerah.     

Li Zi Mu tersenyum gembira saat itu dan berterima kasih pada Fan Jin, dan ia benar-benar mengabaikan Jun Xie yang pertama kali menyetujui ia ikut dengan mereka.     

Jun Wu Xie hanya menundukkan pandangannya dan tak mengatakan apa-apa.     

Pemuda lain yang telah "dikhianati" oleh Li Zi Mu hendak pergi dalam situasi marah tetapi Jun Wu Xie tiba-tiba berbicara dan melemparkan beberapa botol obat pada mereka.     

"Rawat lukamu." Jun Wu Xie berkata tanpa emosi.     

Pemuda itu menangkap botol yang dilemparkan dan menatap Jun Xie kebingungan. Mereka tak bisa mengerti mengapa Jun Xie melakukan hal itu karena mereka tahu mereka juga turut andil mengutuk Jun Xie di belakangnya. Dan kini mereka ditinggalkan oleh anggota mereka sendiri, malah Jun Xie yang mereka kutuk dengan berapi-api yang mengulurkan tangannya untuk menolong ….     

"Li Zi Mu bukan orang yang sederhana, kau … hati-hati saja." Senior yang menjadi mentor Li Zi Mu menggenggam obat di tangannya dan ia menatap Jun Xie sesaat untuk memberikan peringatan bersahabat sebelum berbalik dan pergi dengan timnya.     

Dan interaksi singkat dengan Jun Wu Xie telah menebar benih halus di hati para pemuda ini.     

"Orang bijak membungkuk sesuai dengan perubahan keadaan, Senior Fan. Kau sangat ahli dan aku belajar dari burung-burung, di mana mereka menemukan dahan yang lebih kuat untuk berpijak." Li Zi Mu mengabaikan kata-kata anggota timnya yang lama dan hanya fokus melekatkan dirinya di sisi Fan Jin.     

Ekspresi Fan Jin semakin gelap dan bertambah gelap karena ia masih tak mengerti apa yang benar-benar ingin dilakukan Jun Xie.     

"Huh, dasar bodoh." Suara yang dipenuhi sarkasme tiba-tiba terdengar bersamaan dengan suara tawa.     

Li Zi Mu menoleh untuk melihat.     

Fei Yan tersenyum seraya melihat Li Zi Mu dengan tatapan kasihan.     

Li Zi Mu bingung. Seorang murid dari divisi cabang berani bertindak angkuh di hadapannya!?     

"Qiao Chu, Kakak Hua." Setelah memastikan pemuda lain sudah pergi, Jun Wu Xie memiringkan kepalanya dan berkata pada Hua Yao dan Qiao Chu.     

Mulut Hua Yao melengkung sinis dan Qiao Chu mengepalkan tinjunya dan sekaligus menjawab, "Mengerti!"     

Fan Jin masih mencoba untuk menafsirkan niat Jun Xie yang sesungguhnya ketika teriakan yang melengking terdengar tepat di sampingnya!     

Li Zi Mu mencoba sekuat tenaga untuk memberikan kesan padanya dan berdiri di sisinya beberapa saat yang lalu dalam sekejap, ia melihat Hua Yao dan Qiao Chu masing-masing sudah mencengkeram pundak Li Zi Mu dan menahannya ke batang pohon di belakangnya.     

[1] Catatan Penerjemah: Roh Binatang Buas akan diganti menjadi "Binatang Roh" untuk lebih menyesuaikan dengan jalan cerita. Mohon maaf     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.