Tamparan Berurutan - Bentuk Pertama (1)
Tamparan Berurutan - Bentuk Pertama (1)
"Qiao Chu! Botol yang dilemparkan bocah itu tadi, bukankah itu botol yang sama yang diberikan Jun Xie pada kita semua kemarin malam?" Mata Fei Yan yang tajam melihat pecahan botol porselen di tanah dan memalingkan kepalanya untuk bertanya pada Qiao Chu.
Qiao Chu mengerling dan berkata, "Setelah menggunakannya kemarin malam, aku bertanya apakah Jun Xie menginginkannya kembali dan katanya tidak. Aku hanya menyelipkannya ke dalam kantung bajuku dan kurasa itu pasti jatuh ketika aku tertidur."
"Oh … aku pikir murid dari divisi utama selalu bersikap mulia dan terhormat di depan kita, tetapi sepertinya di balik itu mereka sanggup mengakui sesuatu yang bukan milik mereka. Sejak kapan barang miliki Jun Xie kita menjadi miliknya?" Fei Yan berkata dengan mata memicing, merasa sangat geram karena Li Zi Mu mengakui bubuk berkhasiat milik Jun Xie sebagai miliknya tanpa rasa malu sedikit pun.
Jun Wu Xie mengamati Li Zi Mu diam-diam yang menikmati pujian teman-temannya.
"Xie Kecil, kau mengenalnya?" Melihat tatapan Jun Xie pada Li Zi Mu, mata tajam Fei Yan sepertinya menangkap sesuatu.
Jun Wu Xie tidak menjawab tetapi malah Fan Jin yang menjernihkan suaranya dan berkata, "Bocah di bawah itu Li Zi Mu, dan ia tidak begitu ramah dengan Jun Xie di akademi."
Fan Jin sangat berhati-hati dengan pilihan kata-katanya, Li Zi Mu hanya sekedar tidak ramah terhadap Jun Xie!?
Bisa dibilang alasan Jun Xie harus menderita di bawah semua kutukan dan cercaan yang begitu buruk dari murid lain di akademi, diawali ketika Li Zi Mu mengarang cerita di ruang makan di waktu-waktu awal masuknya murid baru.
Jika Li Zi Mu mengatakan kebenarannya saat itu, Jun Xie tak akan dilihat sebagai pengacau yang licik dan tidak bermoral.
"Oh?" Mata Fei Yan menyipit penuh ancaman.
Hua Yao sudah berdiri di dahan pohonnya dan ia berpaling menatap Jun Xie untuk bertanya, "Dia?"
Jun Wu Xie diam sesaat sebelum kata-kata keluar dari mulutnya,
"Kita akan mulai dengan dia."
Hua Yao dan yang lain tiba-tiba memiliki kilat di mata mereka dan hanya Fan Jin yang masih sedikit bingung, tidak mengerti apa yang hendak dilakukan Jun Xie. Dan sebelum ia dapat membuka mulutnya untuk bertanya apa yang terjadi, Hua Yao dan yang lain sudah melompat turun dari dahan pepohonan!
Li Zi Mu sibuk mencoba mendekatkan diri dengan rekan sekelompoknya. Roh cincin beberapa senior juga mengalami cedera dan mereka meminta Li Zi Mu untuk menyembuhkan mereka dengan teknik penyembuhan roh.
Namun, Li Zi Mu berulang kali menolak permintaan mereka, ekspresi enggan tampak di wajahnya.
"Li Zi Mu! Apa maksudmu!? Roh cincin kami cedera karena kami harus menyelamatkan kamu dan sekarang kami memintamu untuk sedikit menyembuhkan mereka, kau terang-terangan menolak! Apa maksud semua ini!?" Pemuda yang murka di tim itu tak dapat menahan kemarahannya dan berteriak pada Li Zi Mu.
Li Zi Mu menjadi pucat dan kepalanya tertunduk di antara pundaknya tanpa mengatakan apa pun.
Ia sudah berada di Fakultas Penyembuh Roh untuk beberapa waktu dan Gu Li Sheng sangat memperhatikan dirinya. Itu membuat Li Zi Mu sangat sombong pada awalnya. Tetapi kesombongannya tidak bertahan lama karena ia segera menyadari bagaimana pun kerasnya ia mencoba, ia tak pernah dapat memahami konsep penyembuhan roh itu sendiri. Bahkan setelah berada di Fakultas Penyembuh Roh begitu lama, jangankan menyembuhkan sebuah roh cincin, Li Zi Mu bahkan tidak tahu bagaimana caranya untuk mengubah kekuatan spiritualnya menjadi energi spiritual. Dan karena perhatian berlebihan yang diberikan Gu Li Sheng padanya, semua senior di Fakultas Penyembuh Roh membencinya. Li Zi Mu kini hanya dapat pamer di hadapan murid-murid dari kedua fakultas yang lain yang tak tahu apa-apa mengenai ketidakcakapannya.
Dan siapa pun yang tahu apa yang benar-benar terjadi di balik kepura-puraan itu, sepenuhnya membenci dan mengabaikan dirinya.
Dan sekarang, anggota timnya memintanya untuk menyembuhkan roh cincin mereka dengan teknik penyembuhan roh, bagaimana ia hendak melakukannya? Jika anggota timnya tahu ia tidak berguna seperti yang mereka harapkan, mereka pasti akan memecatnya tanpa ragu!