Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Ini Waktunya (2)



Ini Waktunya (2)

Jun Wu Xie berdiri dan berjalan keluar dari kamar. Fan Zhuo bergegas berdiri dan mengikutinya.     

Di kebun, murid-murid yang berteriak tanpa henti semakin bersemangat ketika mereka melihat Jun Xie keluar, dan kutukan serta ejekan mereka semakin intens.     

"Kembali kalian ke kandang anjing kalian dan beritahu pemimpin kalian bahwa aku akan muncul di hari perburuan roh. Karena kalian para anjing sangat menginginkanku, aku akan mengabulkannya. Jangan menyesal di kemudian hari." Jun Wu Xie berkata sembari menatap dingin para murid itu. Tatapan membeku yang menusuk bagaikan pedang dingin, menembus keributan yang dibuat oelh para murid itu.     

Mereka terkejut dan tiba-tiba ketakutan mendengar perkataan Jun Wu Xie dan mereka baru saja hendak membantah ketika mereka berhadapan dengan tatapan sadis Jun Wu Xie. Mereka melihat kebengisan dan tatapan setajam belati di matanya. Sensasi dingin itu merasuk ke hati mereka dan semua murid tak sadar meringis, merasakan keberanian mereka perlahan meresap ke tanah. Salah satu dari mereka berhasil bergumam pelan berusaha mengatakan sesuatu dan mereka semua akhirnya lari tunggang langgang.     

Setelah para pengacau itu pergi, Fan Zhuo langsung bertanya, "Xie Kecil, kau berniat pergi ke perburuan roh? Apa arti ucapanmu tadi?"     

Perburuan Roh, adalah sebuah pertandingan besar yang diselenggarakan Akademi Angin Semilir setiap semester. Di hari Perburuan Roh, seluruh murid Akademi Angin Semilir akan berkumpul dan dikirim ke Hutan Pertempuran Roh untuk berburu roh binatang buas. Berburu roh binatang buas akan berhadiah batu roh dan melatih murid dalam pengalaman pertarungan. Tetapi Hutan Pertempuran Roh memiliki wilayah yang sangat luas dan bahkan ketika ribuan murid masuk ke hutan sekaligus, mereka bagaikan butiran pasir di lautan. Semua jenis roh binatang buas, dari tingkat rendah hingga tinggi, ada di dalam hutan dan jika seseorang tidak berhati-hati, dan mereka membuat marah roh binatang buas yang garang, mereka dapat dengan mudah menjadi santapan roh binatang buas. Di seluruh acara pertemuan Perburuan Roh, selalu ada murid yang kehilangan nyawanya di Hutan Pertempuran Roh.     

Selain para murid di divisi utama Akademi Angin Semilir, bahkan murid divisi cabang juga ikut di Perburuan Roh. Dan kekalahan tertinggi dari perburuan roh sebelumnya, selalu dari divisi cabang.     

Di hari Perburuan Roh, para senior yang melatih murid baru, harus memandu anak didik mereka untuk melalui seluruh rangkaian kegiatan dan ini adalah salah satu alasan utama mengapa para senior sangat takut untuk melatih murid baru mereka.     

Hutan Pertempuran Roh penuh bahaya, seseorang tidak yakin dirinya sendiri bisa selamat dan diperlambat dengan murid baru yang lemah dan tidak berpengalaman bukanlah sebuah saran yang menarik.     

Jun Xie mungkin sudah mencapai roh jingga, tetapi roh cincinnya adalah ….     

Fan Zhuo tak dapat menahan diri tetapi memutar pandangannya serius menatap kucing hitam kecil di pundak Jun Xie.     

Kucing hitam itu sangat menggemaskan, tetapi ketika bertempur ….     

"Aku sudah tinggal di sini cukup lama, ini waktunya aku kembali ke akademi." Jun Wu Xie berkata dengan memicingkan matanya. Sangat banyak orang yang "menginginkan" dia kembali, dan ia pikir ia harus mengabulkan keinginan mereka.     

Wajah Fan Zhuo panik dan ia segera berkata, "Xie Kecil, kau tidak usah memedulikan perkataan orang lain. Kakakku dan aku tahu betul kau bukan orang seperti yang mereka katakan tentangmu. Kau tak perlu merubah satu hal pun di dalam dirimu dan kau bisa tinggal di sini selama yang kau mau. Aku senang dengan keberadaanmu di sini dan kau telah menyelamatkanku, kau pahlawanku. Aku tahu semua ini perbuatan Ah Jing dan aku akan menyuruhnya kembali ke akademi besok. Kau … jangan pergi." Nada suara Fan Zhuo hampir seperti memohon dan wajahnya yang pucat terlihat lebih lelah dari biasanya karena cemas.     

Namun, Jun Wu Xie menggelengkan kepalanya.     

"Aku kembali, bukan karena pengaruh orang lain, dan itu adalah keputusanku sendiri."     

Ah Jing paling-paling hanya bidak pion. Jun Wu Xie tidak ingin membalas seorang idiot yang tak berotak. Ia mendengar setiap perkataan yang diucapkan murid-murid yang datang ke hutan bambu meneriakkan hinaan dan kutukan dalam dua hari terakhir. Setiap kutukan dan hinaan itu telah memancingnya untuk keluar dari hutan bambu.     

Dan jika ia kembali ke akademi kali ini, ia harus ambil bagian dalam Perburuan Roh.     

Bukankah itu yang dikejar orang-orang itu?     

Tetapi ….     

Dengan kedatangannya kembali, orang-orang itu lebih baik tidak menyesalinya. Bahkan jika mereka menyesal ….     

Itu sudah terlambat!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.