Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Fakultas Roh Binatang Buas (1)



Fakultas Roh Binatang Buas (1)

Sore itu juga, Jun Wu Xie menggunakan lencana giok Fakultas Roh Binatang Buas dan ditemani Fan Jin seraya mereka menuju ke area kampus Fakultas Roh Binatang Buas. Karena kehadiran Fan Jin, murid lain tak berani terlalu semena-mena dengan tindakan mereka. Mereka hanya berkerumun berkelompok-kelompok berbisik satu sama lain seraya berulang kali menunjuk Jun Xie yang berdiri di samping Fan Jin. Namun, apa yang mereka katakan tak dapat terdengar.     

Murid junior dan senior di Fakultas Roh Binatang Buas menempuh pendidikan di ruangan terpisah dan setelah Fan Jin mengantar Jun Xie ke kelas untuk murid baru, wajahnya diselimuti kekhawatiran.     

"Xie Kecil, aku harus pergi sekarang. Jika ada yang mengatakan hal yang tidak enak, jangan dimasukkan ke hati. Dan jika ada yang menindasmu, katakan padaku dan aku akan memberikan pelajaran pada mereka." Fan Jin berkata, sambil menunjukkan kepalan tinjunya dengan sengaja di depan murid lain. Fan Jin dikenal sebagai pecinta damai tetapi dengan kasus Jun Xie, ia siap untuk membela Jun Xie bahkan jika reputasinya akan hancur.     

Ia hanya harus menunggu sampai hari itu tiba ketika Jun Xie sukses dan pengorbanan mereka akan terbayar.     

Jun Wu Xie menatap Fan Jin, dan ia tiba-tiba berpikir bahwa lelaki ini sangat mirip dengan Qiao Chu sebelum ia mengangguk pelan.     

Fan Jin berbicara sedikit lagi sebelum ia pergi, keningnya masih berkerut karena khawatir.     

Fan Jin baru saja melangkah pergi ketika seluruh kelas, yang sangat waspada dengan Fan Jin sehingga mereka hanya bisa diam dari tadi, mendengar seruan yang sangat keras.     

"Aku baru berpikir siapa itu, dan ternyata itu adalah orang tidak tahu malu di Akademi Angin Semilir. Jadi, kau tidak bisa masuk ke Fakultas Penyembuh Roh dan menurunkan martabatmu untuk masuk ke Fakultas Roh Binatang Buas? Kupikir siapa pun yang dikeluarkan dari Fakultas Penyembuh Roh akan langsung dikeluarkan dari Akademi Angin Semilir. Sepertinya aku salah." Seorang pemuda dengan senyuman mencibir berbicara seraya menatap Jun Wu Xie dan ia mengenali lelaki itu sebagai salah satu pemuda yang menyerangnya di ruang makan bersama Li Zi Mu.     

"Itu tergantung pada siapa kau bicara. Jika kau berhasil mendapatkan koneksi, tidak ada yang tak mungkin. Lagi pula, kau berbicara tentang putra kepala sekolah. Ia hanya harus membuka mulutnya untuk sedikit memohon dan ia akan dapat memasukkan siapa pun yang ia mau ke Akademi Angin Semilir! Tidakkah kau dengar, Senior Fan mengatakannya di hadapan kita semua jika ada yang berani menindas Jun Xie, ia akan memberikan pelajaran pada kita kau tahu?" Pemuda lain berbicara. Walaupun tak ada di antara mereka yang berniat menyentuh Jun Xie saat ini, kebencian yang terpancar dari mata mereka sangat jelas terlihat.     

Dan mereka tidak takut jika Jun Xie mendengar mereka.     

"Aku menyarankan kalian berdua tidak usah terlalu banyak bicara mengenai hal itu. Ingat, orang itu punya dukungan seseorang yang berkuasa. Mereka bisa mempertahankan orang yang seharusnya dikeluarkan dari akademi semudah itu, mungkin dengan beberapa kata lagi dari mereka, malah kita yang akan dikeluarkan! Lebih baik tutup mulutmu."     

Para pemuda ini tertawa seraya mereka mengeluarkan sindiran beracun, dan atmosfer di ruangan kelas menjadi semakin tegang.     

Ada puluhan orang dalam kelompok murid baru yang diterima kali ini dan mereka kemudian dipecah lagi menjadi Fakultas Roh Binatang Buas dan Fakultas Roh Senjata. Seluruh 30 orang murid baru di kelas diterima di periode yang sama dengan Jun Wu Xie.     

Dan diantara puluhan murid itu, tak seorang pun dari mereka memiliki niat baik terhadap Jun Wu Xie.     

Kucing hitam kecil di pundak Jun Wu Xie menatap pemuda berandalan itu dengan tatapan malas-malasan.     

[Sungguh kekanak-kanakkan ….]     

Jun Wu Xie sepenuhnya tidak terpengaruh dengan penghinaan dan tuduhan itu serta berjalan perlahan ke sudut ruangan untuk duduk, menunggu sang guru tiba.     

Untuk ketiga pemuda bermulut besar itu, mereka tiba-tiba merasa agak diremehkan ketika tidak berhasil memancing reaksi Jun Xie. Namun dengan peringatan Fan Jin, mereka tidak berani menyentuh Jun Xie seujung rambut pun, dan hanya dapat menghasut seluruh kelas untuk mengucilkan Jun Xie dan berpihak pada mereka.     

Guru bagi para murid baru di Fakultas Roh Binatang Buas berjalan masuk ke kelas. Dalam sekejap, suara keras di dalam ruangan kelas menjadi hening. Seluruh murid baru duduk tegak di bangku mereka dan berhenti bertindak gaduh.     

Qian Yuan He menyapu ke sekeliling kelas dengan tatapan tegasnya dan akhirnya melihat sosok kecil yang duduk sendirian di sudut, dikucilkan oleh semua murid di kelas, dan keningnya mengerut dalam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.