Fan Bersaudara (1)
Fan Bersaudara (1)
Kecuali seseorang sudah tahu tentang tempat ini, tak ada seorang pun di wilayah Akademi Angin Semilir yang pernah tahu, ada tempat yang tenang dan terpencil seperti ini.
Fan Jin memimpin jalan membawa Jun Wu Xie ke tempat ini. Di lapangan, seorang pemuda berusia lima belas atau enam belas tahun sedang menyapu dedaunan yang menutupi jalan setapak, dan ketika ia melihat Fan Jin dan Jun Wu Xie mendekat, ia bergegas menyapa mereka.
"Tuan Tertua, kau sudah tiba." Mata pemuda itu dipenuhi dengan sanjungan bagi Fan Jin dan kemudian tertuju pada Jun Wu Xie, bertanya-tanya.
"Ya, dan aku membawa si kecil ini untuk menumpang makan. Apakah Zhuo kecil sedang makan siang sekarang?" Fan Jin menyatakan niatnya tanpa malu-malu dan membuat pemuda itu terkekeh, sama sekali tak bisa kesal dengan tindakan spontan Fan Jin.
"Silakan masuk, Tuan Tertua." Pemuda itu membuka pintu dengan sebuah senyuman dan ia juga mempersilakan Jun Wu Xie untuk masuk dengan ramah juga.
Pintu yang terbuat dari bambu didorong terbuka dan suara dentingan dari hiasan gantung di atas pintu yang tertiup angin terdengar. Di dalam hutan bambu yang tak terjamah, hiasan itu berdenting mengeluarkan suara yang jernih dan begitu menyejukkan ketika didengar.
Fan Jin berbalik untuk menganggukkan kepalanya dan menyuruh Jun Xie masuk ke lapangan.
Halaman itu tak terlalu luas, tetapi sangat indah dan ditata dengan cantik. Rumah-rumah yang terlihat dari halaman tidak begitu mewah tetapi sederhana dan klasik. Ada tiga tempat tinggal yang dibangun dan di samping sebuah kebun kuno, air mancur mengalir ke sebuah kolam kecil. Airnya begitu jernih sehingga kau dapat melihat ke dasar kolam dan ikan koi merah berenang ke sana ke mari membuat riak kecil di kolam itu.
Hanya dengan sekilas pandang, Jun Wu Xie jatuh cinta pada kebun kecil, kedamaian serta ketenangan yang mengisi suasana di kebun ini.
Mereka berdua sedang berjalan ketika mereka melihat sosok yang rapuh muncul di pintu rumah yang terbuat dari bambu yang ada di hadapan mereka.
Itu seorang pemuda yang kurus dan lemah. Pakaian biru yang dijahit khusus baginya tergantung di tubuhnya, kelihatan satu ukuran lebih besar dan wajah halus itu begitu pucat, bahkan bibirnya juga pucat. Ia berdiri dengan sedikit bungkuk, tidak menggambarkan usianya yang masih muda dan seharusnya bersemangat. Ia memegang tongkat penopang yang terbuat dari bambu dan menyandarkan beban tubuhnya ke tongkat itu. Pemuda itu terlihat sangat lemah tetapi ia memiliki sepasang mata yang jernih dan berkilau. Mata yang menarik itu seolah tersenyum dan ketika kau melihat mata itu, kau akan lupa dengan keringkihan tubuhnya.
Begitu Fan Jin melihat pemuda itu, ia memperlebar langkahnya dan berjalan cepat untuk menahan tubuh pemuda yang tidak stabil itu.
"Sinar matahari di siang hari sangat panas. Kau seharusnya tetap beristirahat di dalam ruangan, apa yang kau lakukan di sini?" Fan Jin bertanya dengan sedikit menegur seraya membantu pemuda itu perlahan masuk kembali ke rumah bambu, dan ia tak melupakan Jun Xie dengan menoleh padanya dan berkata, "Jun Xie juga, ayo masuk."
Pemuda itu memutar kepalanya menatap Jun Wu Xie, rasa penasaran di matanya yang jernih terpancing. Ia mengamati Jun Wu Xie, tetapi matanya tetap ramah dan tidak menghina.
Jun Wu Xie mengangguk pada pemuda itu dan ia mengikuti mereka masuk ke dalam.
Perabotan di dalam rumah itu sederhana sama dengan nuansa yang ada di lapangan, tanpa dekorasi berlebihan. Fan Jin menolong pemuda itu untuk duduk di sebuah kursi di samping meja sambil mempersilakan Jun Xie bersantai dan ia sendiri duduk di sebelah pemuda ringkih itu.
"Kakak, apakah kau tidak akan memperkenalkan kami?" Pemuda ringkih itu menatap Jun Wu Xie yang tersenyum dengan tulus.
Fan Jin menjawab, "Ini Jun Xie. Aku sudah menceritakan padamu tadi, murid baru yang akan kulatih. Dan Jun Xie, ini adikku, Fan Zhuo."
Fan Zhuo menatap Jun Wu Xie dan matanya berkilat dengan senyumannya. "Jadi kau adalah Jun Xie? Jika kakakku tak menceritakan padaku kau sudah berusia empat belas, aku akan berpikir kau mungkin baru berusia dua belas atau tiga belas melihat ukuran tubuhmu. Kau seharusnya memelihara tubuhmu dengan makan dan minum setiap hari, dan tidak memaksakan kerja tubuhmu."
Fan Zhuo sendiri bertubuh lemah dan ia tahu betul bagaimana memiliki tubuh lemah akan menyeretnya turun.