Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Fitnah (7)



Fitnah (7)

Kata-kata Yin Yan yang "menegakkan keadilan" membuat Li Zi Mu terkejut. Ketika ia pergi ke Fakultas Penyembuh Roh pagi hari ini, ia telah bertemu Yin Yan. Tetapi senior itu sama sekali tidak beramah tamah dengannya dan Li Zi Mu tak pernah menyangka Yin Yan akan maju sebagai seorang murid Fakultas Penyembuh Roh melawan Jun Xie.     

Namun dari perkataan Yin Yan, itu jelas bahwa Yin Yan mempercayai cerita Li Zi Mu dan itu membuat rasa percaya diri Li Zi Mu semakin membengkak.     

Dengan keberanian yang dipaksakan, Li Zi Mu mendukung Yin Yan untuk berkata, "Sebenarnya, aku tidak berniat mempermasalahkan kejadian ini dengan Jun Xie, dan hanya mengharapkan sebuah permintaan maaf. Jika ia menyadari kesalahannya, aku masih akan menganggapnya sebagai sesama murid dan melupakan seluruh insiden ini."     

Duet Li Zi Mu dan Yin Yan hanya membuat semua murid melihat Jun Xie sebagai seseorang yang licik dan tak dapat diperbaiki, melemparkan kotoran pada karakter dan reputasi Jun Xie.     

Fan Jin panas seraya kemarahannya membuncah.     

Namun Jun Wu Xie hanya memandang Yin Yan dan Li Zi Mu dingin.     

"Miauw~"     

[Nona, mereka berdua bersekongkol dan berusaha mencemarkan namamu! Biar aku menjadikan mereka santapan!]     

Baru saja sembuh dari luka-lukanya, kucing hitam kecil ingin sedikit melatih tubuhnya dan ia menjilat taringnya. Jika bukan karena kehadiran Fan Jin, akan lebih mudah untuk mengirim semua idiot ini menghadap Sang Pencipta, dan mereka tak perlu mendengar semua omong kosong ini.     

"Tidak usah tergesa-gesa." Jun Wu Xie berkata, sambil memicingkan matanya.     

Mereka ingin bermain, ia akan memberikan apa yang mereka inginkan.     

Masih ada hari-hari panjang di depan mereka. Ia akan kembali untuk membalas apa yang mereka lakukan padanya hari ini, seratus kali lipat!     

Begitu atmosfer di ruang makan semakin menekan hingga bahkan terasa sulit untuk bernapas, Jun Xie yang selama ini diam saja tiba-tiba berkata, "Senior Fan, ayo pergi makan."     

Suara dingin yang terdengar di seluruh ruang makan itu memecah tekanan kesunyian dan membuat semua orang lebih mudah untuk bernapas.     

Fan Jin terkejut beberapa saat dan ia menatap Jun Xie dengan tatapan penuh teka-teki di wajahnya.     

Apakah bocah ini tahu apa yang sedang terjadi di sini? Ia masih punya selera makan?     

Jika masalah tidak diselesaikan dengan tuntas hari ini, dan bahkan jika Jun Xie akan tinggal di Akademi Angin Semilir, ia pasti akan menghadapi masa-masa sulit selama ia di sini.     

Berusaha mengambil tempat seseorang untuk masuk ke Fakultas Penyembuh Roh, dengan tuduhan seperti itu di atas kepalanya, Jun Xie akan dilihat dengan lensa berwarna oleh para guru dan murid-murid di fakultas mana pun ia akan tinggal setelah ini.     

Namun, Jun Xie tidak peduli sedikit pun. Setelah mengatakan hal itu, ia berbalik dan berjalan pergi.     

Sebelum ia menemukan cara untuk memperbaiki teknik penyembuhan roh, apa yang akan ia lakukan tak boleh terungkap. Namun begitu ia sudah menyempurnakan tekniknya ….     

Mata jahat Jun Wu Xie, tiba-tiba dipenuhi dengan hasrat membunuh sekali lagi.     

Pemuda lain masih gemetar karena kehadiran Fan Jin dan tidak menghalangi Jun Xie.     

Fan Jin berdiri, kakinya masih terpaku ke lantai terkejut ketika melihat punggung Jun Xie menjauh darinya. Ia tiba-tiba sadar dan bergegas mengejar Jun Xie. Ia tak berani meninggalkan Jun Xie untuk berjalan sendirian tidak ditemani di dalam Akademi Angin Semilir setelah insiden hari ini.     

Perkelahian hampir pecah tadi, dan seseorang yang menjadi sasaran tiba-tiba berpaling dan pergi. Tanpa penjelasan sedikit pun, dan juga tak menunjukkan niat untuk meminta maaf, sikap acuh tak acuh Jun Xie hampir membuatnya terlihat seperti penonton yang tak bersalah dan kericuhan ini tak ada hubungannya dengannya.     

Semua orang di dalam ruang makan tercengang dengan perkataan Jun Xie yang mengejutkan dan bahkan Yin Yan tiba-tiba terpaku dan tak tahu bagaimana harus bereaksi. Ia telah bersiap dan mengisi seluruh dadanya hingga penuh kata-kata yang ditujukan untuk menghina Fan Jin di hadapan semua murid yang hadir, tetapi … Jun Xie tiba-tiba tidak memberinya kesempatan itu.     

Ia tidak yakin dengan kekuatan dirinya saat itu, maka Jun Wu Xie memutuskan untuk tidak terburu-buru melakukan pembalasan.     

Ketika Li Zi Mu melihat sosok Fan Jin dan Jun Xie menghilang di balik pintu ruang makan, ia yang selama ini berdiri di suatu sisi bergegas menghampiri Yin Yan dan menunduk dalam sambil berkata, "Terima kasih senior untuk keadilan yang baru saja kau utarakan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.