Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Keluar dari Tebing Kaki Surga (6)



Keluar dari Tebing Kaki Surga (6)

Qiao Chu dan yang lain tidak begitu beruntung. Mereka berkumpul satu per satu dan mereka hanya dapat menggunakan obat untuk menstabilkan keadaan luka mereka sementara waktu, memaksa tubuh mereka yang sudah terluka untuk terus mencari dan tubuh mereka seharusnya sudah pingsan tetapi mereka tidak patah semangat, bertahan hanya dengan kekhawatiran mereka terhadap kawannya yang hilang.     

Jun Wu Xie memeriksa kondisi temannya tanpa berkata-kata dan merasa lega ketika mengetahui mereka tidak menderita luka yang terlalu parah dan akan pulih hanya dengan istirahat cukup.     

"Kita tidak bisa terus tinggal di Tebing Kaki Surga. Kita harus kembali." Fan Zhuo berkata, menatap tangannya yang baru saja diperban oleh Jun Wu Xie.     

Mereka sekarang tahu betul bahaya yang berada di Tebing Kaki Surga melalui ekspedisi ini dan mereka tahu tanpa peta yang lengkap, menemukan lokasi persis makam Kaisar Kegelapan di bawah kabut tebal sama saja dengan mustahil.     

Kembali ke saat ketika orang tua mereka menemukan makam Kaisar Kegelapan, mereka tidak datang ke Tebing Kaki Surga sendirian, tetapi bersama rekan-rekannya. Mereka semua berjumlah delapan orang dan mereka berasal dari tujuh tempat berbeda, sehingga ada tujuh kelompok waktu itu. Tetapi jumlah orang yang berhasil menemukan lokasi makam ini akhirnya hanya ada delapan orang.     

Bisa terpilih oleh Dua Belas Istana untuk melakukan pencarian ini, mereka semua tanpa terkecuali adalah para petarung unggulan. Bahkan ketika Dua Belas Istana mengirimkan orang terbaik mereka, kebanyakan dari mereka tidak bertahan. Selain delapan orang dari tujuh istana yang berhasil menemukan jalan ke makam, kelima tim lain dari istana itu sudah tersingkir.     

Qiao Chu dan yang lain sekarang dapat dianggap sangat kuat di Dunia Bawah, tetapi ketika menghadapi banyak jebakan yang dibuat oleh Wilayah Kegelapan, mereka tiba-tiba tidak berdaya.     

Jun Wu Xie mengangguk.     

Mereka telah mencapai tujuan mereka ketika pergi ke sini, yaitu untuk mengetahui lebih banyak mengenai Tebing Kaki Surga. Mereka tahu pasti bahwa mustahil bagi mereka untuk meneruskan perjalanan ini hingga akhir dan mereka tidak berniat untuk meneruskannya lagi.     

Fan Zhuo dan yang lain telah menenangkan hati mereka dan mengistirahatkan tubuh mereka, sambil bersiap untuk meninggalkan Tebing Kaki Surga.     

Kelompok itu beristirahat tiga hari penuh di rumah batu dan mereka menghabiskan ransum makanan dan air minum yang mereka bawa, memutuskan untuk pergi dari neraka ini.     

Jun Wu Xie menggendong Tuan Mbek Mbek di tangannya, ia adalah orang terakhir yang melangkah keluar dari rumah batu dan ia pun menoleh ke belakang melihat bangunan batu itu. Ia menyerahkan Tuan Mbek Mbek pada Ye Sha tanpa berbicara dan sekali lagi ia menghadap rumah batu yang telah banyak membantunya.     

Qiao Chu dan yang lain menatap Jun Wu Xie heran ketika ia melihat cincin perak yang tiba-tiba muncul di tangannya. Kepala Jun Wu Xie tertunduk seraya ia menatap cincin tua yang sudah usang di tangannya. Cincin itu ditemukan di sudut dinding dan diasumsikan itu adalah kepunyaan pemilik rumah batu itu. Ketika ia meninggal, roh cincinnya juga pergi dan cincin itu kini hanya cincin biasa tanpa roh.     

Jun Wu Xie menggosok permukaan cincin yang mengkilat itu dan tetap diam selama beberapa saat sebelum ia tiba-tiba memasukkan cincin itu di jarinya.     

Sesaat setelahnya, ia tiba-tiba jatuh tersungkur di tanah! Dan menghadap ke rumah batu, ia membungkuk dengan sungguh-sungguh dan bersujud membenturkan kepalanya tiga kali ke tanah.     

"Aku tidak tahu namamu, tetapi kau masih membagikan ilmu padaku dan sekarang kau adalah Guru yang Jun Wu Xie hormati. Walaupun kau tidak lagi hidup di dunia ini, aku tetap akan membawamu keluar dari Tebing Kaki Surga seperti keinginanmu." Suara Jun Wu Xie begitu serius dan mantap, matanya memperlihatkan keteguhan hati.     

Walaupun itu hanya sebuah kalimat pendek, itu telah memberikan kemampuan yang signifikan baginya. Tidak peduli sudah berapa lama pria itu meninggal, ia akan selalu menjadi Gurunya!     

Diliputi dengan keheningan di dalam kabut tebal, Qiao Chu dan yang lain menunggu dengan sabar sambil menatap Jun Wu Xie. Setelah mendengar perkataannya, wajah mereka semua tersenyum.     

Sementara suara Jun Wu Xie menghilang di tengah kabut, rumah batu yang entah sudah berapa lama berdiri, tiba-tiba bergemuruh dan rumah yang telah menaungi Jun Wu Xie selama beberapa hari terakhir ini tiba-tiba ambruk dalam sekejap!     

Bongkahan batu-batu jatuh dan berserakan di tanah yang terbakar hangus itu, mengeluarkan gumpalan debu yang mengepul.     

Di dalam gumpalan debu itu, Jun Wu Xie merasa ia sekilas melihat sosok yang pria jangkung, seperti ilusi yang tak nyata, dengan wajah tersenyum. Namun gumpalan debu itu segera reda, dan sosok itu menghilang tanpa jejak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.