Tamparan Kedelapan (13)
Tamparan Kedelapan (13)
Menyuruh sekawanan pemuda ini pergi ke Tebing Kaki Surga sama saja dengan mengirimkan mereka pada kematian!
Apakah Ning Rui sudah kehilangan akal?
"Kau benar-benar tidak punya hati nurani! Tidak cukup kau membunuh Kepala Sekolah, kini kau mengirim semua murid dan guru Akademi Angin Semilir ke sarang singa! Apakah kau berniat membunuh semua orang di akademi baru kau puas!?" Fan Jin berbicara berapi-api.
Ning Rui tidak bergeming dan menjawab, "Kau tidak perlu membuat hal itu kedengaran buruk. Dikatakan bahwa orang yang kuat akan selamat. Aku mengirim mereka ke Tebing Kaki Surga untuk melatih mereka. Jika mereka kembali dari tempat itu hidup-hidup, mereka pasti akan mencapai kesuksesan di masa depan. Bagi mereka yang tidak bisa bertahan dengan ujian itu …." Ning Rui menyapukan pandangannya ke mata para pemuda yang ketakutan itu, memberikan tatapan sadis pada mereka.
Jika peristiwa hari ini tidak terjadi, jika rencananya untuk membunuh Fan Qi tidak terbongkar, ia mungkin masih memiliki sedikit perasaan bersalah. Tetapi sekarang, ia tidak sabar ingin melihat orang-orang di sini musnah sekarang juga!
"Jika mereka kalah di tempat itu, itu hanya karena mereka tidak cakap." Ning Rui berkata dan tertawa mengejek.
Saat itu, bukan hanya Fan Zhuo dan Fan Jin yang penuh amarah, bahkan para murid Akademi Angin Semilir tak dapat diam saja menonton!!
Ning Rui jelas tidak menganggap mereka sebagai manusia. Dengan mengirim mereka semua ke Tebing Kaki Surga, bukan hanya para murid, tetapi bahkan para guru juga akan meninggal di tempat itu.
"Ning Rui! Jangan bertindak keterlaluan! Kau membunuh Kepala Sekolah, mencoba membunuh putera Kepala Sekolah dan bahkan ingin mengirim seluruh Akademi Angin Semilir ke dalam jurang kematian! Kau benar-benar keji! Orang seperti dirimu, tidak sesuai berada di Akademi Angin Semilir dan tidak ada yang akan mendengarkanmu. Memaksa kami pergi ke Tebing Kaki Surga? Kau menyerah saja sekarang!" Beberapa guru Akademi Angin Semilir tidak bisa lagi menahan diri dan mereka maju mempertahankan Akademi Angin Semilir. Mereka sendiri ragu dengan pelatihan ini dan setelah mendengar Ning Rui yang berbicara tanpa rasa penyesalan, mereka semua ingin lompat dan menguliti Ning Rui hidup-hidup sekarang juga!
Ning Rui tertawa melihat mereka semua. "Pergi atau tidak pergi, bukan keputusanmu." Ia kemudian berbalik pada Gu Ying yang berdiri di sampingnya dan berkata, "Tuan Muda Gu, sekumpulan orang-orang ini begitu keras kepala dan mengganggu rencana awal. Bisakah aku meminta Tuan Gu memberikan pelajaran pada mereka agar mereka tahu tempat."
Gu Ying mengangkat sebelah alisnya dan seringaian mengejek terlihat di matanya seraya ia menyapukan pandangannya pada guru yang berbicara.
Aura dingin tiba-tiba menusuk guru-guru itu. Identitas Gu Ying adalah sebuah misteri. Ia baru saja masuk Akademi Angin Semilir dan sudah membuat gara-gara. Sejumlah murid Akademi Angin Semilir meninggal di bawah tangannya dan menurut apa yang dikatakan Fan Jin tadi, bahkan Kepala Sekolah Fan Qi kelihatannya juga menjadi korbannya!
Fan Qi tidak lemah tetapi ia telah dibunuh dengan satu kali serangan saja! Jika itu benar-benar tindakan Gu Ying, ia pasti memiliki kekuatan yang mengerikan!
"Maaf jika aku mengatakan kalian semua harus pergi ke Tebing Kaki Surga." Gu Ying berkata pada para guru, melemparkan senyuman cerah pada mereka semua. Dan sebelum beberapa dari mereka bereaksi, tubuhnya sudah berubah menjadi kilatan cahaya ungu, menyerang di tengah kerumunan massa!
Jantung guru-guru menjadi kaku dan mereka baru saja hendak memberikan perlawanan ketika beberapa saat setelah itu, mereka tiba-tiba merasakan rasa sakit yang menusuk di leher mereka dan semprotan darah hangat menyembur dari leher mereka!
Tiga guru dijatuhkan oleh Gu Ying dalam sekejap. Gerakan Gu Ying begitu cepat hingga para murid bahkan tidak dapat melihat bayangannya ketika ia bergerak!
Darah menyembur di udara, dan percikan darah jatuh bagaikan hujan yang menutupi area itu, menodai seragam para murid dengan warna merah tua.
"AAAHHHHHH!" Teriakan yang memekik tiba-tiba terdengar dari tengah kerumunan.