Bersiap-siap Untuk Membalas (1)
Bersiap-siap Untuk Membalas (1)
"Aku akan menyelamatkan Fan Jin." Jun Wu Xie akhirnya berkata.
Ah Jing mengangkat kepalanya, dan darah mengalir menuruni wajahnya. Tetapi senyum lebar menghiasi wajah Ah Jing. Ia menatap Jun Wu Xie sesaat, hatinya dipenuhi rasa terima kasih dan hendak melanjutkan untuk bersujud ketika Jun Wu Xie mencengkeram pundaknya.
"Jika kau terus berlutut di situ, aku tidak akan menyelamatkannya." Jun Wu Xie mengancam Ah Jing.
Ah Jing sangat terkejut. Ia terdiam untuk waktu yang cukup lama sebelum akhirnya memutuskan untuk berdiri dan ia masih membungkuk pada Jun Wu Xie. Punggungnya yang membungkuk penuh karena rasa penyesalan menggambarkan rasa malu yang dialami Ah Jing saat itu.
[Jun Xie tidak menginginkan nyawanya, dan ia juga tidak mengharapkan permintaan maaf.] Ini membuat hati Ah Jing hampir meledak karena menyesal dan perasaan bersalah memenuhi rongga dadanya.
[Jika saja ia tidak percaya begitu saja apa yang didengarnya dan tidak ikut mencemarkan karakter Jun Xie sejak awal, apakah keadaan akan berbeda sekarang?]
[Dengan kemampuan dan keahlian Jun Xie, jika ia tetap berada di Akademi Angin Semilir dan tidak pergi, apakah hal ini tidak akan terjadi pada Fan Qi dan Fan Jin?]
Ketika semua pikiran itu melintas di kepalanya, air mata Ah Jing mengalir deras menuruni wajahnya. Ia tidak tahu apa yang dapat ia lakukan untuk memutar waktu kembali.
"Ye Sha." Jun Wu Xie tiba-tiba berkata.
Ye Sha yang baru saja pergi beberapa saat yang lalu muncul sekali lagi. Jun Wu Xie menunjuk Ah Jing dan berkata pada Ye Sha, "Bawa dia ke Kota Chan Lin dan jangan biarkan Fan Zhuo bertemu dengannya."
Ye Sha mengangguk, dan Ah Jing menatap Jun Wu Xie terkejut. Ia baru saja mendengar nama Tuan Mudanya disebut!
"Fan Zhuo tidak tahu mengenai hal yang terjadi di sini. Jika kau ingin menebus kesalahan masa lalumu, maka hidup yang benar, dan gunakan sisa usiamu untuk menebusnya. Bukan padaku …, tetapi pada Fan Jin." Jun Wu Xie melemparkan beberapa botol obat pada Ah Jing. Luka Ah Jing tidak parah dan tidak mungkin ia dapat menumbuhkan lidahnya kembali.
Menyelamatkan Ah Jing bukan karena ia baik atau mudah pantas dimaafkan. Tetapi karena Jun Wu Xie merasa, baik Fan Zhuo maupun Fan Jin, keduanya akan merasa senang ia memutuskan demikian.
Ah Jing mendekap botol obat yang dilemparkan Jun Wu Xie padanya, air matanya masih terus mengalir. Ia mengerti apa yang dikatakan Jun Wu Xie padanya. Ia pasti sudah lupa daratan waktu ia meragukan Fan Jin saat itu, menyebabkan rumor bahwa Fan Jin ingin mencelakai Fan Zhuo merayap di dinding-dinding Akademi Angin Semilir untuk beberapa saat. Walaupun Ah Jing tidak menginginkan hal itu terjadi, tetapi itu membuat reputasi Fan Jin yang meroket terkena dampaknya. Dan kali ini, fakta bahwa Ning Rui dapat menjerat Fan Jin dengan pembunuhan Fan Qi bisa jadi karena rumor yang dahulu pernah tersebar.
Orang selalu suka percaya pada sisi buruk yang tersembunyi dalam sebuah masalah, yang tidak terungkap di hadapan semua orang. Ketika spekulasi tak berdasar diperbincangkan cukup sering, itu akan berubah menjadi fakta dan tak ada orang yang akan mempertimbangkan kebenaran di balik semua itu.
"Ah …. Ah …." Ah Jing menatap Jun Wu Xie, suaranya yang parau dan terbata-bata keluar dari tenggorokannya.
Ia dahulu ingin mengatakan ia menyesal, ingin mengatakan terima kasih. Tetapi ia bahkan terlalu malu untuk mengatakannya dengan sungguh-sungguh.
Sekarang ketika ia tidak dapat berbicara lagi, ini mungkin hukuman dari langit. Karena keteledorannya, dan untuk keluguannya, yang membawa bahaya bagi begitu banyak orang.
Ah Jing menatap Jun Xie tak bersuara, sebelum ia pergi ikut dengan Ye Sha.
Di hatinya ia berdoa kuat-kuat, semuanya akan baik-baik saja.
Untuk Fan Zhuo, untuk Fan Zhuo, dan untuk Jun Xie.
Ketika Gu Ying kembali ke rumah kecil di Hutan bambu, Ah Jing sudah pergi lama. Ia kelihatannya tidak menyadari hilangnya Ah Jing tetapi Jun Wu Xie dapat mendeteksi bau darah yang tajam yang terpancar dari Gu Ying.