Tidak Ada Yang Boleh Mengganggu Pasienku (5)
Tidak Ada Yang Boleh Mengganggu Pasienku (5)
Aroma darah yang dicium Jun Wu Xie tadi adalah dari Mu Qian Fan. Jika Kucing hitam kecil tidak tiba di sana tepat waktu, Mu Qian Fan mungkin sudah pergi menghadap yang Mahakuasa.
"Apa yang kalian diskusikan?" Jun Wu Xie bertanya.
Pemanah itu tidak berani menyembunyikan apa pun dan bercerita, "Kami … kami sebenarnya berasal dari Negeri Yan …. Karena Tuan kami ingin kami pergi ke Tebing Kaki Surga, kami mendiskusikan rencana perjalan kami ke Tebing Kaki Surga ketika …."
[Tebing Kaki Surga!]
Jantung Jun Wu Xie berdentum keras.
"Apa yang akan kau lakukan di Tebing Kaki Surga?" Jun Wu Xie bertanya dingin.
"Itu … itu aku benar-benar tidak tahu …. Seorang hamba sahaya seperti kami tidak mengetahui hal seperti itu dan satu-satunya orang yang mengetahui misi ini dengan detail adalah bos kami. Ia tak menyebutkan apa pun pada kami …. Aku … benar-benar tidak tahu apa pun …." Sementara sang pemanah berbicara, ia terus meletakkan kepalanya di tanah, memohon Jun Wu Xie untuk mengampuni nyawanya.
Jun Wu Xie memicingkan matanya dan menunjuk mayat itu sebelum dirinya berkata, "Apakah ia memiliki peta?"
Pemanah itu langsung mengangguk.
"Ya! Ya! Tetapi ia tak pernah menunjukkannya pada kami. Ia menyimpannya sendiri selama ini."
"Cari itu." Jun Wu Xie memerintahkan.
Pemanah itu bergegas bergerak, dan ketika matanya melihat keadaan mayat yang sangat mengerikan itu, ia terpaku sesaat dan menjadi ragu.
Tuan Mbek Mbek mengembuskan napas dan ketika pemanah itu merasakan udara hangat bertiup melewatinya, ia menjadi pucat dan langsung mencari-cari dengan panik.
"Aku akan mencarinya! Aku akan mencarinya! Sekarang juga! Jangan bunuh aku! Aku mohon jangan bunuh aku!"
Wajah pemanah itu dipenuhi air mata yang mengalir di pipinya seraya ia terus memohon, dan ia memaksakan tangannya untuk meraba-raba di tubuh mayat yang masih hangat itu.
Setelah beberapa saat, dengan tangan gemetar ia akhirnya menarik keluar dari kantung jubah mayat itu, secarik peta yang terkena noda darah. Segera setelah menemukannya, ia segera berputar dan begitu gelisah ketika memberikan peta itu pada Jun Wu Xie.
"Ini … ini dia …."
Jun Wu Xie mengambilnya dan membuka peta itu. Peta itu tidak terbuat dari kulit melainkan dari kertas roti biasa. Bagian besar peta itu terkena noda darah dan mustahil melihat gambar keseluruhan peta itu.
Berdasarkan bagian yang masih bisa dilihat, peta itu sedikit mirip dengan dua peta lainnya yang dipegang Qiao Chu dan yang lain.
Mu Qian Fan sudah menggambar dan mendesain peta yang menunjukkan jalan menuju ke Tebing Kaki Surga dan Jun Wu Xie yakin bahwa peta yang ada di tangannya sekarang bukan menunjukkan jalan ke Tebing Kaki Surga.
Jika peta itu bukan menunjukkan jalan menuju ke tempat itu, maka hanya ada satu kemungkinan lain!
Peta itu, adalah satu dari delapan bagian yang menunjukkan makam Kaisar Kegelapan. Dan peta di tangannya ini, bukan asli, melainkan sebuah salinan.
"Negeri Yan." Jun Wu Xie mengucapkannya seraya melihat peta yang tertutup darah di dalam genggaman tangannya. Jika Tuan Mbek Mbek tidak menghabisi nyawa pemimpin pria ini, mereka tidak akan perlu bersusah payah mendapatkan peta makam Kaisar Kegelapan.
"Siapa Tuanmu?" Jun Wu Xie bertanya, menatap pemanah yang ketakutan itu.
Pemanah itu pun menelan ludah sebelum ia menjawab, "Putra Mahkota Negeri Yan … Putra Mahkota Negeri Yan …."
Alis Jun Wu Xie naik, sedikit terkejut. Negeri Yan bukan kecil dan lemah seperti Kerajaan Qi. Dapat dikatakan Negeri Yan adalah negeri yang paling kuat dan wilayah mereka sangat luas. Negeri Yan dan Kerajaan Qi bagaikan dua titik ekstrem. Negeri Yan adalah negeri pertama yang ditemukan dan Keluarga Kekaisaran menjadi pemegang kekuasaan. Seiring berjalannya waktu, Negeri Yan menjadi semakin kuat dan wilayah yang mereka kuasai bertambah besar dengan cepat. Ketika perang pecah antara berbagai kelompok kekuasaan beberapa abad yang lalu, Negeri Yan mengambil kesempatan yang ada dan sejak saat itu mereka menjadi penguasa.