Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Mendadak Ramah (3)



Mendadak Ramah (3)

"Kakak Zhuo, ini …?" Ning Xin mencoba menenangkan diri, mencoba terlihat bingung ketika melihat Jun Xie.     

Fan Zhuo berkata singkat, "Ini Jun Xie."     

Dan hanya seperti itu, kelihatannya tak berniat memperkenalkan Jun Xie pada Ning Xin lebih jauh.     

Meskipun begitu, Ning Xin melangkah maju dengan tatapan ramah dan memaksakan sebuah senyuman sempurna di wajahnya dan berkata, "Jadi kau Jun Xie. Aku dengar bahwa seseorang tinggal di sini dengan Kakak Zhuo dan aku penasaran. Aku berpikir siapa pun yang dipilih Kakak Zhuo menjadi temannya pasti orang yang menyenangkan. Dan melihatmu hari ini membenarkan apa yang ada di pikiranku."     

Suara Ning Xin lembut dan menyentuh, senyumnya hangat dan tulus.     

Namun Jun Wu Xie tak tergerak dan menjawab dengan kasar, "Senior Ning pasti buta."     

Ia memiliki kepribadian yang menyenangkan?     

Hih.     

Senyuman di wajah Ning Xin membeku. Ia tak menyangka Jun Xie begitu kasar dengan kata-katanya ketika berjumpa pertama kali dengan dirinya.     

Fan Zhuo kelihatannya tidak menyadari kecanggungan Ning Xin dan berkata sambil tersenyum, "Kepribadian Xie Kecil sedikit dingin dan tidak suka berada di keramaian. Aku harap Xin Kecil tidak salah paham dengannya."     

Caranya berbicara mungkin terdengar seperti ia membantu Ning Xin untuk mengangkatnya dari rasa malu tetapi pada kenyataannya ia mengambil umpan dari Jun Xie dan menampar Ning Xin di wajahnya.     

Ia bisa berkata bahwa Jun Xie menyenangkan hanya dengan sekali lihat? Jun Xie mungkin benar ketika ia berkata Ning Xin pasti buta.     

Ujung mulut Ning Xin membeku tetapi untungnya, dia terbiasa bersikap palsu di depan orang lain dan ia berhasil menyembunyikan rasa malunya dengan baik, dan senyuman di wajahnya terus berkilau.     

"Tidak masuk akal, aku masih berpikir Xie Kecil adalah orang yang hangat."     

Jun Wu Xie mengangkat alisnya sedikit dan berkata, "Kelihatannya Senior Ning tidak menyadari reputasiku di seluruh akademi?"     

Namanya yang buruk di Akademi Angin Semilir telah tersebar hingga ke segala penjuru dan bahkan sampai ke Ah Jing yang sebelumnya tinggal di hutan bambu yang terpisah dari akademi, apalagi Ning Xin, yang tinggal di akademi itu sendiri.     

Akting yang payah, gagal total!     

Ning Xin tak pernah berbicara dengan Jun Xie sebelumnya dan ia berpikir Jun Xie menjadi penyendiri karena ia dikucilkan oleh yang lain. Dan ia tak menyangka baru saja dua kalimat terucap dalam pertemuan pertama mereka, Ning Xin tiba-tiba merasa pipinya tersengat panas.     

Kata-kata perusuh kecil itu dipenuhi duri, dan itu menusuk dirinya hingga dalam!     

Ning Xin menarik napas panjang dan segera berusaha mengingat apakah ia pernah bertemu dengan Jun Xie sebelum ini, tetapi setelah berusaha keras, ia tak memiliki ingatan apa pun. Ia akhirnya menyimpulkan bahwa Jun Xie pasti sudah mengetahui hubungan Yin Yan yang tak terelakkan dengannya dan karena itu ia sangat jahat padanya sekarang.     

Setelah ia yakin dengan alasannya, Ning Xin akhirnya bisa tenang.     

"Rumor tidak berdasar itu tidak bisa dipercaya! Bahkan sekarang, sedang tersebar di Akademi Angin Semilir adalah rumor keji mengenai diriku. Tetapi orang tak bersalah tahu mereka tak bersalah, dan rumor yang menyebar itu hanya untuk mempertahankan kebaikan. Kakak Zhuo pasti tahu orang seperti apa dirimu yang sebenarnya sebelum ia setuju untuk mengizinkanmu tinggal di sini dan ia mengenal aku, dan tahu bahwa aku tak akan pernah mempercayai rumor itu. Mengapa kita membiarkan diri kita kesal dengan hal itu?" Dalam upaya menarik Jun Xie lebih dekat dengannya, Ning Xin bahkan membuka diri padanya, berharap untuk dapat memenangkan rasa simpati karena berada di dalam kapal yang sama, untuk meredakan kekesalan Jun Xie padanya.     

Di saat yang sama, ia mencoba untuk melepaskan dirinya dari celaan, ketika di masa depan Jun Xie atau Fan Zhuo mendengar hal keji mengenai dirinya di akademi, mereka akan menganggapnya sebagai celotehan tak berdasar.     

Ning Xin selalu bangga dengan dirinya sendiri atas kemampuannya untuk memikirkan semua hal ketika ia menjalankan rencananya, tetapi ia tidak sadar bahwa ia bukan tandingan Jun Wu Xie yang berpikiran cermat kali ini.     

Jun Wu Xie mengamati Ning Xin yang berakting di depannya, matanya dingin. "Tetapi bagaimana jika yang mereka katakan benar?"     

Ning Xin membeku sekali lagi.     

"Aku tidak pernah menjadi orang yang menyenangkan." Jun Wu Xie menikmati untuk terus menggali semua perkataan Ning Xin.     

Permainan ini baru saja dimulai, ia ingin melihat bagaimana Ning Xin akan menggeliat dan meronta.     

Ning Xin menarik napas lega ketika ia menyadari bahwa Jun Xie tidak berbicara mengenainya tetapi menggerutu tentang dirinya sendiri. Tetapi bahkan sebelum ia sempat mengembuskan napasnya tiba-tiba ia merasa panik dan tegang. Siapa di dunia ini yang merendahkan dirinya seperti itu?     

Ia sudah banyak kali mengatakan hal yang baik-baik untuk mencairkan suasana tetapi Jun Xie masih ragu-ragu untuk mengakui bahwa semua yang dikatakan mengenai dirinya adalah benar. Apa jawaban yang ia harapkan dari Ning Xin untuk menghadapi hal itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.