Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Meletakkan Burung Merpati di Sarang Murai (1)



Meletakkan Burung Merpati di Sarang Murai (1)

"Apa? Ning Xin datang berkunjung?" Di sore keesokan hari, Fan Jin muncul sekali lagi untuk menikmati santapan dan ia mendengar dari Fan Zhuo bahwa Ning Xin mampir kemarin untuk mengunjungi dirinya. Kabar yang mendadak mengejutkan Fan Jin.     

Jika itu terjadi sebelum perburuan roh, Ning Xin mengunjungi Fan Zhuo, Fan Jin akan menyambut dengan senang hati niat baik itu tanpa keragu-raguan sedikit pun. Tetapi setelah apa yang terjadi, hati Fan Jin sekarang dipenuhi dengan rasa ketidakpercayaan terhadap Ning Xin.     

Ketika Nangong Xu kembali ke Akademi Angin Semilir, ia telah melaporkan semua yang ia ketahui pada Fan Qi. Tetapi Fan Jin menyembunyikan detail usaha pembunuhan atas dirinya dari ayahnya.     

Bukan karena alasan lain tetapi fakta bahwa jika ia mengatakan semua insiden ini pada ayahnya sama saja dengan memutuskan semua bentuk hubungan dengan Ning Xin. Mereka telah tumbuh besar bersama dan Fan Jin menganggapnya sebagai terakhir kalinya ia mentoleransi Ning Xin.     

"Ya. Xin Kecil bahkan membawa kue ketan kesukaanku." Fan Zhuo berkata sambil tertawa.     

Ekspresi Fan Jin bertambah serius. "Xie Kecil, bagaimana kondisi Zhuo Kecil akhir-akhir ini? Ketika ia mengingat ada orang yang berusaha membunuh adiknya, Fan Jin bertanya, wajahnya berkerut khwatir.     

Jun Wu Xie melirik Fan Jin dan membawa Tuan Mbek Mbek dan Kucing hitam kecil, berkata pelan, "Bagus."     

Fan Jin mengembuskan napas lega.     

"Kakak. Apakah kalian bertemu dengan sesuatu yang aneh atau baru di Hutan Pertempuran Roh?" Fan Zhuo bertanya sambil tersenyum, matanya terpaku pada dua bola bulu di tangan Jun Wu Xie.     

Tidak seperti Kucing hitam kecil, Tuan Mbek Mbek sepenuhnya mengabaikan Fan Zhuo. Bahkan ketika Fan Zhuo merayu tanpa henti dan mencoba segala upaya untuk memenangkan hatinya, tetapi Fan Zhuo selalu berakhir dengan menatap tulang ekornya, merasa kecewa.     

Fan Jin terkejut dengan pertanyaan itu dan ia mengalihkan pandangannya, sebelum mengatakan sesuatu yang tidak penting.     

Fan Jin tidak pernah berbagi cerita yang melelahkan itu dengan Fan Zhuo karena ia selalu ingin Fan Zhuo dapat sembuh dalam suasana damai.     

"Jika aku berhasil sembuh, aku sangat ingin pergi ke Pertempuran Roh untuk melihat." Fan Zhuo merasa sedikit bermuram durja. Karena kondisi kesehatannya, ia hampir tak pernah keluar dari Akademi Angin Semilir sebelum ini, dan ia selalu ingin melihat dunia di luar akademi.     

Sekarang, di bawah perawatan cermat Jun Xie, kesehatannya perlahan membaik dari hari ke hari. Pemandangan yang tak pernah diimpikannya, mulai menarik otot jantungnya.     

Pegunungan yang megah, sungai yang berkelak-kelok, keagungan alam semesta. Ia ingin terbebas, untuk melihat pemandangan itu.     

Ketika melihat harapan di mata itu, Fan Jin dapat merasakan hatinya pilu. Ia memaksakan dirinya untuk tersenyum dan sedikit bercanda, mencoba untuk menyemangati Fan Zhuo, dan makan siang itu dipenuhi dengan gelak tawa.     

Melihat Fan Zhuo sangat bersemangat, Fan Jin akhirnya kembali berselera untuk makan. Dan ia baru saja mengambil sumpitnya ketika Jun Xie menepisnya dari tangannya, dan sumpit itu berjatuhan di lantai.     

"Itu diracuni." Jun Wu Xie memicingkan matanya.     

Ekspresi Fan Jin membeku.     

Senyuman itu sirna dari wajah Fan Zhuo.     

"Mereka menggunakan hal yang sama seperti sebelumnya. Apakah mereka tak dapat memikirkan cara lain?" Jun Wu Xie berdiri dan menyingkirkan semua makanan di meja keluar.     

Sejak Ah Jing diusir, tiga santapan di hutan bambu disiapkan dan diantar oleh orang kepercayaan Fan Qi. Makanan untuk Fan Zhuo adalah hidangan obat yang disiapkan oleh Jun Wu Xie dan makanan yang dikirim ke sini biasa berakhir di perut Fan Jin.     

"Bagaimana itu bisa terjadi? Setelah aku kembali, aku memerhatikan makanan yang dikirimkan ke sini dan semua itu disiapkan di dapur pribadi ayahku sebelum dikirim kemari." Fan Jin berkata, wajahnya kelabu.     

Semua orang yang bekerja di wilayah tempat tinggal Fan Qi, semua sudah lama bekerja dengan mereka dan semua orang itu sangat setia. Jadi bagaimana tonik penguat itu masuk ke dalam santapan ini!?     

Siapa orang di belakang ini semua?     

"Ayah tak akan pernah mencelakaiku, maka itu pasti salah staf pribadi ayah." Fan Zhuo berkata, matanya mengecil.     

"Makanan Zhuo Kecil semua disiapkan oleh Paman Gong sendiri dan tak ada orang lain yang akan menyentuhnya." Fan Jin berkata seraya merenungkan fakta itu berulang kali di dalam benaknya. Karena kondisi kesehatan Fan Zhuo, mereka sangat berhati-hati dengan apa yang dimakan Fan Zhuo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.