Untuk Dibunuh (4)
Untuk Dibunuh (4)
Jelas itu hanya seorang pemuda di usia remajanya, tetapi itu membuat para prajurit yang sudah mengalami peperangan merasakan sensasi dingin menjalari tubuh mereka.
Sepasang mata dingin itu memandang melewati hujan yang turun dan menyapu para prajurit yang bersembunyi di belakang ketakutan, dan bibir yang kaku itu sedikit terbelah.
"Jangan ada yang tersisa."
Begitu suara itu hilang, monster hitam raksasa tiba-tiba melompat ke arah prajurit Negeri Kondor yang berpikir untuk kabur demi menyelamatkan nyawa mereka sendiri.
Langkah Jun Wu Xie tidak melambat sedikit pun seraya ia terus berjalan maju. Raungan dan ratapan menyedihkan dan teror meledak di belakangnya, dan aroma darah yang sangat kuat membuat napasnya menjadi lebih pelan.
Walaupun begitu banyak prajurit diletakkan di sana, mereka masih tidak bisa menghentikan serangan bertubi-tubi yang dilontarkan dua Binatang Roh Kelas Pelindung!
Anjing-anjing Negeri Kondor pengecut yang telah menyalahgunakan kekuasaan dan posisi mereka, dihadapkan pada kematian yang datang menjemput.
Ketika darah sudah mengotori tanah, dan semua prajurit Negeri Kondor sudah dimusnahkan, Jun Wu Xie melangkah masuk ke dalam pekarangan. Tuan Mbek Mbek dan Kelinci Darah kemudian menghadang jalan masuk dari luar, berdiri mengawasi area sekelilingnya.
Dan ketika ia berjalan masuk ke pekarangan, Jun Wu Xie mencium bau yang sangat busuk. Jalan ke depan penuh dengan begitu banyak prajurit Kerajaan Soba di mana-mana, darah mereka tertumpah ke tanah. Ketika ia melihat jalur di hadapannya, ia melihat jejak kaki di atas jalur darah menuju ke dalam!
Rentetan raungan binatang buas terdengar dari dalam pekarangan, suara perkelahian terdengar, bau darah yang menusuk benar-benar semerbak di pekarangan yang luas itu.
Jun Wu Xie terus berjalan masuk ke dalam dengan setiap langkahnya, dan ia kemudian melihat pemandangan yang mengejutkan di dalam pekarangan.
Seorang pria muda yang berotot, wajahnya juga berotot dan tampak urat-urat hijau, tubuhnya dipenuhi dengan anak panah yang tersangkut. Begitu banyak luka di tubuhnya dan ia sekarang dikepung oleh para prajurit dari Negeri Kondor, para prajurit itu terus mengayunkan pedang mereka dan menodongkannya pada pria itu.
Pria muda itu hanya berlutut di tempatnya, mengaum tanpa henti di hadapan para prajurit, matanya benar-benar kosong dan tak bernyawa, kelihatannya hanya bereaksi berdasarkan insting.
Dan alasan mengapa ia tidak bisa melawan, dan tidak bisa lari, adalah karena tangannya ….
Di pelukannya, ada seorang anak kecil berambut merah. Anak itu memiliki sepasang mata hitam yang terbuka lebar, menatap kosong seraya ia dipeluk di dalam tangan pria muda itu, tak bergerak sedikit pun, mata itu kosong dan tak bernyawa persis seperti mata pria muda itu.
Namun wajah itu, yang tak akan pernah dilupakan Jun Wu Xie.
Itu adalah Kaisar kecil Kerajaan Soba!
Anak kecil yang didekap di dalam tangan pemuda itu, adalah Kaisar kecil yang menghilang dari Kerajaan Soba!
"Sial! Dari mana ini muncul? Pergi dan lepaskan pria beracun lainnya cepat!" Salah satu prajurit Negeri Kondor berteriak marah. Berhadapan dengan salah satu pria yang sudah diubah tubuhnya dengan percobaan racun, bukan tandingan mereka. Jika bukan karena ia melindungi anak kecil itu, mereka semua sudah akan mati.
Mendengar perintah itu, salah satu prajurit Negeri Kondor lainnya langsung berbalik, dan berniat untuk memanggil bantuan.
Namun tepat ketika ia berbalik, sepasang tangan kecil berkulit putih tiba-tiba bertepuk di atas kepalanya!
"Krak!"
Kepala prajurit itu dicabut oleh sepasang tangan itu.
Darah merah terang menyembur dari luka yang terbuka. Melihat pemandangan berdarah yang amat mengerikan itu, semua prajurit Negeri Kondor tiba-tiba terpaku.
Mereka semua menatap bocah yang terendam darah itu dengan pandangan tertegun serta mulut menganga lebar.
Jun Wu Xie melemparkan kepala yang ia cabut dengan santai ke tanah, dan mengangkat satu kakinya untuk menginjaknya, menghancurkannya menjadi serpihan!
"Si … siapa kau?" Prajurit Negeri Kondor itu tiba-tiba kebingungan. Pemuda kecil di hadapan mereka membuat mereka merinding, kemarahan yang mendidih terpancar dari tubuh pemuda itu hampir membuat mereka tersengal-sengal kehabisan napas.
Mata Jun Wu Xie memicing. "Orang ini datang untuk menyingkirkanmu."