Kelinci Menggemazzkan (1)
Kelinci Menggemazzkan (1)
"Ini adalah?" Sebelum Xiong Ba bahkan sempat bertanya bagaimana hari pertama Jun Xie di Kota Seribu Monster, ia melihat kelinci bertelinga besar yang berlumuran darah di tangan Qing Yu.
Mengapa mereka kembali dengan kelinci yang tengah sekarat di perjalanan pertama mereka?
Qing Yu menjawab dengan menyeringai, "Tuan Muda mengambilnya dari Arena Binatang Roh."
"Kalian pergi ke Arena Binatang Roh hari ini?" Xiong Ba selalu sangat tertarik dengan apa yang terjadi di Arena Binatang Roh.
"Kami bukan hanya pergi ke sana, kami bahkan mendaftarkan Tuan Muda Jun untuk ikut serta dalam kompetisi itu." Qing Yu menjawab.
"Kau mendaftar?" Xiong Ba berpaling menatap Jun Xie terkejut, tak benar-benar memahami mengapa Jun Xie tiba-tiba memiliki minat terhadap Arena Binatang Roh dan tatapannya tanpa sadar tertarik pada Tuan Mbek Mbek mungil yang meringkuk di tangan Jun Xie.
"Jangan katakan padaku kau berniat membawa Binatang Roh kecil ini untuk bertanding? Itu berlebihan! Qing Yu, pergi ke Arena Binatang Roh saat ini sebelum Tuan Muda Jun naik ke panggung dan selesaikan masalah ini segera. Bagaimana bisa seekor Binatang Roh kecil berpartisipasi dalam kompetisi yang begitu keji dan sadis?" Tanpa berkata-kata lagi, Xiong Ba langsung ingin Jun Xie menyerah pada keinginan konyolnya itu.
Ekspresi di wajah Qing Yu menjadi semakin cemas. Ia menatap Xiong Ba tak berdaya dan berkata, "Ketua, Tuan Muda Jun sudah menyelesaikan kompetisi ini."
"Selesai?" Xiong Ba mengamati Jun Xie dari atas ke bawah dan kemudian melihat Tuan Mbek Mbek dengan cermat di tangannya, tetapi ia tak dapat menemukan satu pun jejak luka atau cedera di tubuh Tuan Mbek Mbek.
"Menyelesaikan … sepuluh pertandingan." Qing Yu berhasil untuk melengkapi kalimatnya, dan tidak lupa menambahkan, "Memenangkan semuanya."
"Apa?" Mata Xiong Ba membelalak lebar. Arena Binatang Roh adalah sebuah tempat yang sering ia datangi dan walaupun ia tak selalu berkompetisi sebagai Kepala Balai Amukan Api, tetapi itu tidak menghentikannya untuk menonton. Pertarungan yang digelar di Arena Binatang Roh adalah sesuatu yang ia saksikan dengan matanya sendiri begitu sering dan pertarungan sadis dan brutal itu hanya bisa digambarkan sebagai sungai darah yang mengalir.
Binatang Roh yang mungil seperti Kelinci bertelinga besar dan Tuan Mbek Mbek tanpa "kemampuan bertarung" ketika diletakkan di Arena Binatang Roh, hanya akan menemui kematian.
Dan Qing Yu mengatakan padanya saat ini bahwa Jun Xie bukan hanya telah menyelesaikan namun memenangkan sepuluh pertandingan berturut-turut?
Saat itu, Xiong Ba kesulitan untuk mencerna kabar yang ia dengar.
Sebagai seorang Kepala Balai Klan di Kota Seribu Monster, ia tahu lebih banyak mengenai Binatang Roh daripada orang kebanyakan. Di perjalanan mereka ke sini, walaupun ia tidak mencoba untuk menilai Binatang Roh jenis apa Tuan Mbek Mbek, tetapi melihat fakta bahwa ia selalu meringkuk di tangan Jun Xie sepanjang perjalanan, hanya makan atau tidur. Binatang Roh itu adalah sebuah hewan peliharaan, dan ia mungkin hanya memiliki kemampuan bertarung yang amat sedikit.
Jika Binatang Roh seperti itu bisa meraih sepuluh kemenangan berturut-turut di Arena Binatang Roh, maka itu adalah sebuah keajaiban.
Dan sekarang, keajaiban itu berada tepat di depan mata Xiong Ba!
Jun Wu Xie menatap wajah datar Xiong Ba yang tercengang dan bertanya acuh tak acuh, "Kau sudah menemui Kepala Daerah Kota?"
Xiong Ba segera sadar ketika ia menyadari ini bukan saatnya berdiskusi mengenai topik ini dan ekspresi kagetnya dan dilema segera menguap dan berubah menjadi nada suara yang penuh semangat.
"Sudah. Kepala Daerah Kota setuju. Ia juga mengatakan, jika ada yang kau butuhkan, kau hanya perlu meminta."
Jun Wu Xie mengangguk dan berkata, "Saat ini tidak perlu."
Ia tidak terkejut Qu Wen Hao berhasil dirayu. Lagipula, Kota Seribu Monster berada dalam keadaan terpuruk dan siapa pun yang tak dapat mentoleransi semua yang terjadi tidak akan mau melepaskan kesempatan apa pun yang mereka miliki.
"Aku akan kembali ke kamarku. Tolong bawakan air panas." Jun Wu Xie berkata.
"Tentu." Xiong Ba langsung mengiyakan tanpa banyak pertimbangan.
Ketika Jun Wu Xie pergi, ia tidak lupa meminta Qing Yu untuk membawa Kelinci bertelinga besar ke kamarnya.