Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kemarahan Tuan Mbek Mbek (5)



Kemarahan Tuan Mbek Mbek (5)

Memikirkan seekor Binatang Roh yang keji dan kuat benar-benar ketakutan hingga mulutnya mengeluarkan busa hanya karena suara "mbeekk" yang dikeluarkan seekor domba yang hanya berukuran sebesar kepala sang macan. Itu ….     

Insiden luar biasa aneh yang belum pernah didengar!     

Di bawah keheningan yang mencekam, Jun Wu Xie berpaling melihat orang yang bertanggung jawab dengan pertandingan ini di tepi panggung di hadapannya. Rahang pria itu jatuh terkejut seraya menatap macan garang yang pucat pasi dan muntah busa, dan jelas bahwa pria pemilik macan itu masih dikuasai rasa terkejut.     

"Kau bisa mengumumkan hasilnya." Jun Wu Xie berkata dingin.     

Dengan peringatan dari Jun Wu Xie, pria itu kembali sadar dan menurut peraturan Arena Binatang Roh, begitu seekor Binatang Roh didorong turun dari panggung, itu dianggap sebagai suatu kekalahan. Dan karena tubuh macan garang ada di luar batas panggung, hasilnya dapat terlihat jelas.     

"Hmm … pemenang pertandingan ini … adalah Binatang Roh Jun Xie …." Pria itu berkata gagap, ekspresi di wajahnya terlihat sangat kebingungan.     

Hasil seperti ini, benar-benar berada di luar imajinasi siapa pun.     

Walaupun semua itu terjadi tepat di hadapan mata mereka, tetapi mereka masih tidak bisa mempercayai hal itu.     

Segera setelah pengumuman, seluruh arena Binatang Roh langsung menjadi kacau balau. Semua orang berdiskusi dengan penuh semangat mengenai hasilnya, walau tak seorang pun di antara mereka bisa memberikan jawaban yang masuk akal untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.     

Di tengah kekacauan itu, panitia yang mengumumkan hasil pertandingan menatap Jun Wu Xie dan sesaat ragu sebelum ia bertanya, "Tuan Muda Jun, akankah Binatang Rohmu terus berpartisipasi dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya?"     

Menurut peraturan Arena Binatang Roh, pemilik Binatang Roh yang berkompetisi di arena akan dapat memutuskan berapa kali binatang rohnya akan bertanding. Jika Binatang Rohnya cedera, maka sang pemilik dapat memilih untuk berhenti terlebih dahulu dan melanjutkan lagi kemudian, atau langsung melanjutkan ke kompetisi berikutnya. Dan untuk memenangkan kesempatan untuk berada di peringkat sepuluh besar Arena Binatang Roh, mereka perlu menang dalam sepuluh pertandingan berturut-turut.     

Namun, panitia yang memberikan pengumuman tidak berpikir bahwa Jun Xie akan benar-benar mengizinkan Binatang Roh domba mungil terus berkompetisi. Hasil pertandingan ini sepenuhnya tak dapat diduga tetapi tak ada orang yang akan menganggap kemenangan ini adalah berkat kekuatan Tuan Mbek Mbek. Dari sudut pandang semua orang, Tuan Mbek Mbek hanya mengembik pelan tiba-tiba tanpa alasan macan garang berlari seperti kesurupan. Kebanyakan di antara mereka percaya bahwa sesuatu pasti terjadi di dalam diri Binatang Roh macan itu.     

Mungkin saja masalahnya ada di makanan yang diberikan sang pemilik tepat sebelum pertandingan membuat macan itu bersikap seperti itu.     

Tuan Mbek Mbek dapat memenangkan pertandingan kali ini karena keberuntungan.     

Namun, Jun Wu Xie menjawab, "Lanjut."     

Pria itu terkejut dan ia mengulangi pertanyaannya. Ketika ia mendapatkan sebuah jawaban ia kemudian merasa sangat heran dan dengan kekhawatiran besar ia mempersiapkan lawan Tuan Mbek Mbek di pertandingan selanjutnya.     

Ketika kerumunan penonton mendengar bahwa Tuan Mbek Mbek akan terus melanjutkan pertandingan, Arena Binatang Roh tiba-tiba ramai dengan perdebatan keras. Mereka tidak akan dapat menemukan relasi kemenangan sebelum ini dengan Tuan Mbek Mbek sama sekali dan mereka semua berpikir itu hanya sebuah kasus seekor kucing buta yang menginjak tikus mati, di mana ada masalah dengan tubuh macan garang, misalnya ia sakit, yang membuat domba itu bisa memenangkan pertandingan.     

Dengan semua pemikiran ini di hati mereka, orang-orang segera membuat kesimpulan "masuk akal" untuk meyakinkan diri mereka.     

Mereka percaya, bahwa keberuntungan tidak akan pernah berpihak pada satu orang selamanya.     

Mereka berasumsi bahwa Jun Xie pasti menginginkan Binatang Rohnya untuk terus bertanding di Arena Binatang Roh karena ia masih mabuk dengan keberuntungannya di putaran pertama!     

Akhirnya setelah para penonton tenang, mereka kembali duduk di kursi mereka, semua bersiap-siap untuk melihat bagaimana pertandingan berikutnya akan dimainkan. Mereka sangat yakin bahwa kejadian aneh ini tidak akan terjadi untuk kedua kalinya!     

Namun ….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.