Kota Seribu Monster (8)
Kota Seribu Monster (8)
Xiong Ba menatap ekspresi sedih di wajah Qu Ling Yue dan hatinya menciut. Ia kemudian berkata pada Qu Wen Hao, "Kepala Daerah Kota, Tuan Muda Jun telah mengatakan hal ini pada kita sebelumnya. Sebelum ia yakin akan berhasil, ia tentu saja tidak akan bertindak terburu-buru. Tuan Muda Jun sangat teliti dan berhati-hati dan aku mohon pada Kepala Daerah Kota untuk percaya pada Tuan Muda Jun kali ini saja. Jika ada hal yang tak diinginkan terjadi, aku sendiri yang akan menanggung konsekuensinya. Jika Bibi Buyut bertanya mengenai hal itu, aku akan mengatakan bahwa semuanya adalah perbuatanku dan tidak ada hubungannya dengan Nona Muda atau Kota Seribu Monster."
Qu Wen Hao menatap Xiong Ba terkejut. Di mata Xiong Ba, ia dapat melihat jelas tekad baja yang tak pernah dilihatnya sebelum ini.
Haruskah mereka mengambil risiko? Atau melanjutkan hidup dalam penderitaan?
Qu Wen Hao tiba-tiba berhadapan dengan dilema besar di dalam dirinya.
"Baiklah. Dalam hal ini, kalian semua harus berhati-hati. Jika Tuan Muda Jun memerlukan bantuan, kau bisa memberitahuku, dan aku akan melakukan semua yang aku bisa untuk membantunya." Qu Wen Hao akhirnya memutuskan untuk mengambil kesempatan ini. Putrinya sendiri dan anak buah kepercayaannya telah bersikeras, bagaimana ia bisa terus mempermalukan nama Kota Seribu Monster?
Mendapatkan persetujuan Qu Wen Hao, wajah Qu Ling Yue dan Xiong Ba segera bersinar dengan kegembiraan.
….
Di Balai Amukan Api, Qing Yu menyelesaikan tugas di tangannya dan ia pergi mengetuk pintu kamar Jun Xie setelah itu.
Jun Wu Xie membuka pintu dan ketika ia melihat Qing Yu berdiri di luar, ia menatapnya bertanya-tanya.
"Tuan Muda Jun baru saja tiba di Kota Seribu Monster, apakah kau mau berkeliling-keliling melihat Kota Seribu Monster?" Qing Yu bertanya sambil tersenyum pada Jun Xie.
Jun Wu Xie mengangguk. Walaupun ia sudah mendengar banyak hal mengenai Kota Seribu Monster dari Xiong Ba dan Qu Ling Yue, namun ada beberapa hal yang harus dilihatnya sendiri sebelum ia bisa yakin.
Jun Wu Xie pergi ke Balai Amukan Api bersama dengan Qing Yu dan berjalan-jalan di sepanjang jalan utama Kota Seribu Monster.
Qing Yu merasa agak penasaran mengenai Binatang Roh yang terlihat mirip sekali dengan seekor domba kecil yang dibawa-bawa Jun Xie. Dari sejak mereka datang hingga saat ini, Jun Xie hampir tidak pernah melepaskan makhluk kecil itu dari tangannya. Dan selain domba kecil itu, di pundak Jun Xie, juga ada seekor kucing hitam kecil sebesar telapak tangan.
Orang-orang dari Kota Seribu Monster sangat akrab dengan Binatang Roh dan mereka juga menyukai Binatang Roh. Bahkan setelah mengamati beberapa saat, Qing Yu masih belum bisa memastikan Tuan Mbek Mbek adalah jenis Binatang Roh kelas apa dan yang ia tahu adalah domba itu sangat patuh dan kelihatannya bisa memahami pikiran Jun Xie, terlihat sangat jinak dan patuh.
"Tuan Muda Jun memiliki Binatang Roh yang unik. Aku tidak pernah melihat yang seperti itu sebelumnya." Qing Yu berkata seraya mengamati Binatang Roh yang berbaring di lengan Jun Xie, terlihat begitu nyaman hingga matanya hampir terpejam. Binatang Roh ini tidak besar dan kelihatannya bukan Binatang Roh kelas tinggi, kecuali matanya, yang kelihatan cerdas dan sangat tajam.
Kelas Binatang Roh berkaitan dengan kekuatan dan kecerdasannya dan semakin tinggi kelas Binatang Roh, semakin cerdas ia, di mana mereka akan bereaksi lebih baik terhadap suatu kejadian dan memiliki tingkat kesadaran yang lebih besar. Orang-orang Kota Seribu Monster telah terbiasa menjinakkan Binatang Roh dari sejak mereka berusia muda. Bahkan untuk Binatang Roh kelas bawah, tanpa memiliki Gelang Penjinak Roh, seseorang masih memerlukan beberapa tahun untuk bisa menaklukkannya.
Selain Kota Seribu Monster, tidak pernah didengar ada orang yang bisa menjinakkan seekor Binatang Roh. Maka, Qing Yu merasa penasaran dengan Tuan Mbek Mbek yang sangat patuh di dalam tangan Jun Xie ini.
Tuan Mbek Mbek melirik Qing Yu malas-malasan, kelihatannya ia merasa kata-kata Qing Yu agak menyinggungnya.
[Ia adalah Yang Terhormat Tuan Mbek Mbek!]
[Hanya satu di seluruh penjuru bumi! Manusia bodoh, tentu saja ia tidak pernah melihat sesuatu yang menyerupai dirinya! Huh!]
Dipandang dengan begitu geram dan kesal oleh seekor domba kecil, Qing Yu tiba-tiba merasa takjub ….