Kekejian Sebuah Pertandingan (2)
Kekejian Sebuah Pertandingan (2)
Dan berhadapan dengan macan garang raksasa, adalah Binatang Roh yang tak disangka akan dilihat di sana.
Binatang Roh lainnya adalah sebuah gumpalan berbulu tebal, dan hanya seukuran telapak tangan manusia. Jika diperhatikan, binatang itu terlihat seperti seekor kelinci kecil, hanya saja telinganya sangat panjang, dan ujungnya bulat, tidak runcing seperti telinga kelinci biasa.
Binatang Roh yang terlihat seperti kelinci ini sangat mungil dan berdiri di hadapan macan garang, kelinci itu terlihat sama sekali tidak memiliki pertahanan. Seluruh tubuhnya tidak lebih besar dari tapak kaki depan sang macan dan ketika diletakkan di panggung pertandingan, kelinci bertelinga besar itu hanya berdiri diam, telinganya yang panjang jatuh ke samping, mata besarnya yang berwarna hitam terlihat sangat ketakutan dan bergetar hebat.
Itu adalah seekor Binatang Roh yang kecil, mengapa dibawa ke sini untuk bertanding di Arena Binatang Roh?
Ketika Jun Wu Xie melihat kelinci bertelinga besar, matanya segera menjadi dingin. Ia sebelumnya melihat kelinci bertelinga besar ini di Hutan Pertempuran Roh. Mereka sangat penakut dan bahkan di antara Binatang Roh kelas bawah, ini adalah makhluk yang termasuk di anak tangga paling bawah, di mana mereka sepenuhnya tidak mampu menyerang. Sedikit suara saja akan menakuti mereka dan mereka adalah makhluk pemakan tumbuhan, tidak perlu berburu untuk mendapatkan makanan.
Dapat dikatakan bahwa kelinci bertelinga besar ini tidak berguna di antara Binatang Roh. Binatang Roh seperti ini tidak bisa bertarung, karena mereka bahkan tidak mampu menyerang.
Saat itu, kelinci bertelinga lebar yang kedinginan hanya bisa meringkuk di panggung pertandingan ketakutan dan tubuhnya gemetar begitu menyedihkan. Dikuasai rasa takut, kedua tapak kaki depannya yang berbulu memegangi telinga panjangnya, menutupi matanya sendiri, bahkan tidak berani menatap macan garang itu sekali pun.
"Apa ini? Binatang Roh tak berguna macam itu dan seseorang benar-benar membawanya ke sini untuk bertanding?"
"Dan setelah aku menunggu pertandingan besar seharian. Tidak akan ada ketegangan dalam pertandingan ini."
Di dalam Arena Binatang Roh, beberapa orang mulai mengeluh. Mereka tidak peduli dengan apa yang akan terjadi pada kelinci bertelinga lebar itu. Yang mereka pikirkan adalah pertandingan yang akan dilangsungkan ini sangat membosankan.
"Bahkan Binatang Roh seperti ini diperbolehkan untuk turut serta dalam kompetisi?" Jun Wu Xie bertanya, menatap Qing Yu di sebelahnya dengan heran.
Qing Yu bergumam sekejap. "Ini …. Ini adalah pertama kalinya aku melihat kelinci bertelinga besar di Arena Binatang Roh. Peraturan Arena Binatang Roh hanya melarang Binatang Roh yang belum dewasa untuk bertanding, tetapi peraturan itu tidak menyebutkan bahwa Binatang Roh yang sudah dewasa seperti kelinci bertelinga besar tidak boleh berpartisipasi …."
Tujuan adanya Arena Binatang Roh adalah untuk memberikan kesempatan pada orang untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menjinakkan Binatang Roh dan bukan untuk membunuhnya. Maka, Binatang Roh yang belum dewasa sepenuhnya tidak diperbolehkan untuk dibawa ke arena. Peraturan ini diketahui dengan jelas oleh para penjaga di sana, maka jelas bahwa kelinci bertelinga besar di atas panggung adalah seekor Binatang Roh dewasa.
Tetapi ….
Seekor Binatang Roh yang tidak memiliki kemampuan bertarung seperti ini, siapa yang mau membawanya ke sini dan menyuruhnya bertarung di arena?
Bukankah itu sama saja dengan mengirimkannya ke pintu kematian?
Mata Jun Wu Xie memicing, dan pandangannya beralih melihat pemuda yang membawa kelinci bertelinga besar ke panggung. Pemuda itu kelihatannya berumur 14 atau 15 tahun, usia yang sebaya dengannya. Setelah meletakkan kelinci telinga besar di panggung, ia segera mundur ke luar area panggung pertandingan tak sedikit pun kekhawatiran di wajahnya terlihat, namun malah, sebuah ekspresi lega dapat dilihat.
Kota Seribu Monster memiliki peraturan. Semua yang belum cukup umur, hanya diperbolehkan untuk menjinakkan Binatang Roh satu kali. Terlepas apakah itu kelinci telinga lebar yang tidak banyak disukai orang, peraturan di Kota Seribu Monster juga melarang dengan tegas untuk meninggalkan atau membunuh Binatang Roh peliharaan mereka. Maka, pemuda itu telah memimpikan ide yang sangat keji, untuk membuang kelinci bertelinga besar ke Arena Binatang Roh, dan membiarkan kelinci itu terbunuh di sana!