My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Asal Mula Kenapa Paxton Dibenci



Asal Mula Kenapa Paxton Dibenci

Kinsey berjalan melewati taman pelataran di belakang kastil milik keluarga Tettero. Sudah lama dia tidak datang ke tempat ini dan pemandangan indah ditempat ini tidak pernah membuatnya bosan. Dia yakin Katie pasti akan menyukai pemandangan ini.     

Tapi tidak. Dia tidak akan membawa Katie ke tempat ini. Apalagi tempat ini juga tempat tinggal sahabatnya, Mertun. Mengingat Mertun memiliki perasaan khusus pada cucu perempuan Egon, mana mungkin dia akan membiarkan keduanya bertemu?     

"Yo, Kinsey. Akhirnya kau sudah bisa berjalan."     

"Kau membuatnya terdengar seperti aku baru saja lumpuh."     

Mertun terkekeh mendengar nada sarkas yang sudah sering didengarnya.     

"Dimana doktermu? Tumben sekali dia membiarkanmu sendirian."     

Kinsey mengernyit tidak mengerti maksud kalimat sahabatnya.     

"Beberapa hari ini dia tidak bisa tidur dan bersikeras menjagamu siang dan malam tanpa istirahat. Aku pikir dia kekasihmu."     

"Dia bukan kekasihku." jawab Kinsey singkat.     

"Jadi kau sudah bertemu dengan Katalina ya?"     

"Kenapa kau berpikir seperti itu?"     

Dan entah kenapa percakapan mereka berubah menjadi permainan kata-kata.     

"Bagaimana perasaanmu saat bertemu dengannya?"     

"Yang pasti berbeda dengan apa yang kau rasakan."     

Mertun menoleh ke arah Kinsey dengan kening berkerut. Memangnya Kinsey tahu seperti apa perasaannya terhadap Katie? Darimana Kinsey tahu?     

Argh! Dia menyerah. Kalau soal bermain kata-kata, Mertun tidak akan pernah bisa menang melawan Kinsey.     

"Apa kau tahu kenapa Tettero menjalin hubungan bisnis dengan Alvianc group?"     

"..." Kinsey tidak menjawab. Kalau seandainya Mertun tidak menyebut nama Katalina; kalau seandainya dia tidak tahu kalau Katie adalah raja merah, mungkin dia akan menjawab kedua pihak bisa sama-sama saling menguntungkan dan bisa mengembangkan bisnis mereka.     

Tapi dia tidak menjawabnya karena instingnya mengatakan, hubungan bisnis ini ada sangkut pautnya dengan Katie... lebih tepatnya dengan 'Raja Merah'.     

Untuk beberapa saat tidak ada yang bicara. Keduanya sama-sama menimbang apakah untuk terbuka atau tidak.     

Lalu...     

"Kau tahu kalau Katalina adalah raja merah?"     

"Kau tahu kalau Alvianc group diam-diam mensponsori kehidupan Katalina?"     

Keduanya bertanya bersamaan membuat keduanya membelalak tak percaya.     

"Jadi selama ini ayahku melindungi identitasnya?"     

"Jadi kau tahu Katalina adalah raja merah?"     

Lagi-lagi mereka bertanya secara bersamaan.     

Pada akhirnya mereka menghentikan permainan kata-kata mereka dan segera membahas pada pokok utama.     

Singkatnya adalah.. Tiga puluh dua tahun yang lalu, demi memutuskan genjatan senjata yang terjadi antara Alvianc group dan Paxton group, Marcel meminta bantuan Tettero yang bergerak di bidang pemograman untuk merusak sistem program di pusat kendali Paxton.     

Tentu saja Tettero tidak melakukannya tanpa imbalan. Dia membuat Marcel untuk menyetujui persyaratan mereka. Yaitu membawa pergi seorang anak muda serta bayi yang baru lahir keluar dari Jerman untuk pindah ke Amerika.     

Dengan identitas buatan, Marcel mengikutsertakan seorang umbra beserta bayi perempuan pulang ke Amerika. Setelahnya mereka berpisah dan Marcel tidak tahu lagi bagaimana keadaan anak muda serta bayi perempuan itu.     

Beberapa tahun kemudian, Marcel sengaja mengirim Charlie yang merupakan murid dari almarhum ayahnya ke sisi Benjamin Paxton. Tujuannya untuk mengabulkan keinginan istrinya yang ingin melindungi Benjamin dari cengkeraman anggota Paxton lainnya.     

Marcel sama sekali tidak tahu ataupun menyangka bahwa Charlie adalah salah satu anggota suku Oostven. Marcel juga tidak tahu bahwa Charlie-lah yang diam-diam membantu umbra serta bayi perempuan selama tinggal di Amerika. Itu sebabnya rahasia nama palsu serta identitas buatan selalu aman didalam tangan Charlie.     

Namun Marcel tahu satu hal. Bayi perempuan yang sempat dilihatnya adalah 'Raja Merah' karena memiliki warna mata amber yang hanya dimiliki sang raja merah. Marcel cukup bijak untuk tidak mencari tahu lebih mengenai bayi perempuan itu. Dan dia tidak terlalu memperdulikannya.     

Namun tiap kali Charlie meminta dana mengatasnamakan bayi perempuan itu, Marcel selalu menurutinya. Secara rutin dia memberi dana untuk sekolah serta kebutuhan bayi perempuan itu.     

"Ayahku sama sekali tidak memberitahuku." Kinsey sama sekali tidak percaya, ternyata alasan awal hubungan bisnis mereka karena untuk melarikan Katie dari negeri asalnya.     

"Bagaimana mungkin dia memberitahumu? Informasi itu sangat rahasia. Aku saja baru mengetahuinya enam tahun lalu saat Katalina pulang kemari. Kami berusaha sebaik mungkin untuk menutupi kenyataan raja merah telah kembali. Tapi, siapa yang sangka... rumor mengenai penyanyi jazz Katleen Morse adalah raja merah malah menyebar."     

"Apa kau tahu siapa yang menyebarkannya?"     

"Entahlah. Dugaan kami, Albert Heinest bekerja sama dengan seseorang di Amerika. Kalau tidak salah namanya... Alden? Eden? Heinest membantunya membunuh seorang wanita, sebagai gantinya Eden ini harus bisa menemukan Katalina."     

Mendengar ini rahang Kinsey mengeras dan ekspresinya menjadi gelap. Dia memiliki kecurigaan siapa saja yang disebutkan tadi.     

"Apakah orang itu adalah Aiden Paxton?"     

"Ah, benar itu namanya."     

"Apakah wanita yang dibunuhnya adalah Chloeny Paxton?" suara Kinsey terdengar seperti dipenuhi dengan kebencian yang mendalam.     

Bahkan Mertun yang mendengarnyapun menelan ludah dengan gugup sebelum menjawab pertanyaannya.     

"Sepertinya iya." jawabnya dengan ragu. Entah kenapa emosi Kinsey bisa meledak sewaktu-waktu dan dia tidak ingin Kinsey marah-marah di tempatnya. "Memangnya ada apa?"     

"Jika aku mengatakan kalau kalau aku adalah anak sulung dari Chloeny Paxton, apa kau mempercayainya?"     

Mata Mertun melebar untuk kesekian kalinya. Kinsey adalah anak dari keluarga Paxton?! Keluarga pengkhianat? Tunggu!! Jika sampai keluarga kerajaan Heinest mengetahui Kinsey adalah keturunan Paxton, mereka akan menangkapnya dan membunuhnya.     

"Kau sudah gila?! Jangan pernah membongkar identitas ibumu disini. Untung saja aku yang mendengarnya. Jika sampai kediaman Heinest mendengarnya, bahkan keluargaku sekalipun tidak akan bisa menyelamatkanmu."     

"Baiklah. Sudah saatnya kau menjelaskan semuanya padaku."     

"Menjelaskan apa?"     

"Setidaknya kau berhutang dua penjelasan padaku."     

"Huh?" Mertun mengutuki dirinya sendiri sadar dia telah masuk ke jebakan pria itu.     

Disaat dia bilang Kinsey dalam bahaya kalau sampai Heinest mengetahui identitas ibu Kinsey, dia tahu keluarga Tettero juga akan ikut terseret karena telah membiarkan Kinsey masuk ke negeri Prussia. Lebih parahnya, Tettero bahkan menjalin hubungan bisnis dengan mereka. Kinsey juga tahu resiko yang akan ditanggung Tettero dan dia memanfaatkannya.     

Karena itu Mertun tidak punya pilihan lain selain memberikan apapun yang ingin diketahui Kinsey.     

"Pertama, aku ingin tahu asal mula kenapa kalian semua memusuhi Paxton. Kedua, aku ingin tahu kenapa Katie harus dilarikan ke Amerika dan terancam bahaya begitu dia lahir."     

Katie? Apakah maksudnya adalah Katalina. Kenapa Kinsey memanggilnya dengan Katie? Mertun merasa heran. Namun memutuskan untuk tidak menghiraukannya. Saat ini memberi jawaban yang diinginkan pria itu adalah yang terpenting sebelum sahabatnya mengamuk dan membuat onar di tempat kediamannya.     

Mertun menjelaskan secara singkat mengenai asal mula kenapa Paxton dibenci oleh keluarga Heinest.     

Lima generasi sebelum Kinsey, salah seorang Heinest jatuh cinta pada anak perempuan kepala suku Oostven. Disaat bersamaan penerus utama kediaman Tettero juga jatuh cinta pada gadis yang sama. Sayangnya si gadis memiliki perasaan pada Tettero dan memilih bersamanya.     

Hal ini membuat Heinest menjadi geram dan memberi titah untuk membawa paksa si gadis ke dalam istana sebagi selirnya.     

Meski Oostven serta Tettero termasuk salah satu penguasa di Prussia, mereka tetap tidak bisa melanggar titah kerajaan begitu saja. Alhasil, keduanya memutuskan kabur dan menetap di Amerika. Mereka menikah disana dan memiliki seorang anak laki-laki.     

Sayangnya, kehidupan mereka tidak pernah tenang karena selalu diteror oleh informan yang dikirim dari istana. Informan ini memaki mereka dan membuat nama mereka jelek di kalangan masyarakat.     

Tettero tidak bisa bekerja karena namanya yang sudah jelek, sementara keluarganya juga tidak bisa membantu. Bukannya mereka tidak mau membantu, tapi dia melarang mereka untuk membantunya. Dia tidak ingin membuat keluarganya serta suku Oostven masuk ke dalam situasi yang sulit.     

Karena itu dia berjuang bersama dengan istrinya untuk bertahan hidup. Namun mereka tahu. Jika hal ini dibiarkan terus, anak mereka juga tidak bisa bertumbuh dengan baik.     

Singkat cerita, keduanya berhasil pindah ke desa kecil tanpa sepengetahuan informan. Mereka mengganti nama serta penampilan mereka. Mereka memakai make up seperti bekas luka atau cacat, mereka juga menyemir rambut mereka. Dan semenjak itu mereka mulai disebut sebagai keluarga Paxton.     

Disaat anak mereka beranjak dewasa, anak itu menunjukkan insting bisnis yang luar biasa. Mungkin karena gennya diwariskan dari Tettero yang suka dan pandai berbisnis.     

Mereka mendukung anak mereka hingga anak itu berhasil di usahanya yang masih kecil. Dan pada saat Heinest kembali menemukan anak itu, semua sudah terlambat.     

Anak itu sudah bekeluarga dan memiliki anak kembar. Kedua anaknya berhasil mengembangkan usaha ayah mereka menjadi sangat besar dan berkuasa. Bahkan Heinest tidak bisa menyentuh mereka tanpa memicu perang.     

Pada akhirnya, mereka membiarkan Paxton dan melepasnya. Tapi mereka tidak mengizinkan siapapun dari Paxton masuk ke Jerman, khususnya Prussia. Begitu ada Paxton yang menginjakkan kaki di Prussia, Heinest tidak akan tinggal diam.     

Itu sebabnya... tidak peduli seberapa besar upaya Chloeny atau Benjamin untuk memasarkan usahanya di Eropa, mereka selalu gagal. Heinest berhasil mentutup semua jalan untuk Paxton bekerja sama dengan perusahaan di Eropa.     

Tentu saja, mereka tidak menutup kerja sama dengan perusahaan lainnya... selama bukan dari Paxton group.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.