My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Bibit Cinta



Bibit Cinta

"Aku akan mengaku aku telah beristri."     

Jawaban yang diberikan Axel pada Chleo begitu mulus seolah memberi pernyataan jujur untuk mempertegas bahwa Axel memang telah beristri.     

Bagi Axel memang normal. Dia adalah seorang raja biru. Begitu raja biru menemukan cinta sejatinya, secara otomatis gadis tersebut telah menjadi 'istri'nya. Axel bahkan telah memberi Chleo tanda 'kepemilikan'.     

Ketika Axel mengecup punggung tangan Chleo di ruang kerjanya, Axel memberikan sedikit energi dinginnya persis diatas jemari manis Chleo. Saat ini memang tidak terlalu terlihat karena perasaan mereka masih baru bertumbuh. Seiring berjalannya waktu, ketika perasaan mereka akan satu sama lain semakin kuat, maka tanda itu akan terlihat oleh mata manusia.     

Ibaratnya seperti seseorang menanam sebuah bibit didalam tanah. Membutuhkan air serta waktu untuk menumbuhkan bibit tersebut menjadi sebuah taman yang cantik.     

Dalam hal ini juga sama. Axel seolah menanamkan bibit kedalam tubuh Chleo. Yang perlu mereka lakukan adalah menjalin hubungan seperti pasangan normal lainnya, merekatkan hubungan mereka hingga mereka berada di titik tidak bisa hidup tanpa satu sama lain.     

Pada saat itu tiba, maka sebuah tanda yang cantik akan terlihat melingkar di jari manis Chleo. Tanda itu mirip seperti sebuah cincin tapi ini bukan cincin biasa. Melainkan symbol… symbol bukti bahwa mereka adalah cinta sejati pasangannya.     

Kalau kalian bertanya apakah Harry Mckenzie melakukan hal yang sama seperti Axel atau tidak, jawabannya adalah tidak. Karena waktu itu Chleo jatuh cinta pada Alexis dan Harry sangat mengetahuinya. Kalaupun Harry memaksakan untuk menanamkan bibit tersebut pada jemari manis Chleo, maka bibit tersebut tidak akan tumbuh karena begitu besarnya kebencian Chleo terhadap Harry.     

Lalu mengapa raja biru yang sekarang melakukannya? Jawabannya sangat sederhana.     

Saat ini pandangan mata Chleo hanya tertuju pada satu orang pria saja, yaitu Axelard. Berbeda dengan Chleo berambut merah, Chleo yang ini hanya jatuh cinta pada sang raja biru. Di kehidupan ini, Axelard bisa melihatnya dengan jelas bahwa perempuan yang dicintainya memiliki perasaan yang sama dengannya.     

Itu sebabnya dia berani menanamkan bibit bukti tanda cinta mereka kedalam tubuh Chleo. Karena dia yakin, tidak ada perempuan yang bisa membuatnya jatuh cinta seperti ini.     

Jadi, jangan heran jika Axel menjawab pertanyaan Chleo dengan begitu santainya tanpa memikirkan dampak yang akan diterima Chleo.     

"Aku akan mengaku aku telah beristri."     

"Kau… kau sudah beristri??"     

Axel merasa terheran-heran mengapa nada suara Chleo seperti seseorang yang merasa kesakitan dan kenapa pula mata coklatnya yang bersinar seperti galaxy berkaca-kaca? Apakah dia salah bicara?     

"Jika kau sudah menikah, mengapa kau mendekatiku?"     

"Ap…Apa?" ah, akhirnya Axel mulai mengerti letak permasalahannya. Jawabannya sangat ambigu sehingga membuat Chleo salah paham.     

Axel memberhentikan mobilnya di pinggir bahu jalan untuk meluruskan salah paham ini. Mereka berdua baru saja menjalin hubungan. Axel tidak ingin merusak hari pertama mereka dengan masalah sepele seperti ini.     

"Chleo, kau salah paham. Aku tidak pernah menikah sebelumnya. Ketika aku bilang aku sudah beristri, orang yang kumaksudkan adalah kau."     

Chleo semakin membelalak mendengar ini. "Tapi… kita kan belum menikah?"     

Axel tersenyum lembut saat menjawabnya. "Aku ingin menikahimu suatu saat nanti. Lagipula, cepat atau lambat kita pasti akan menikah."     

Aduh, sudah berapa kali Chleo merasa jantungnya seakan berhenti mendengar kalimat tak terduga dari pemuda ini. Dan lagi, kenapa Axel begitu percaya diri sekali kalau hubungan mereka akan berakhir di pernikahan?     

Ditambah lagi… mengapa dua orang pemuda yang mengungkapkan perasaannya terhadapnya langsung menyatakan niatan mereka untuk menikahinya?!     

Apakah semua lelaki di dunia ini seperti itu? Apakah pria kolot seperti ayahnya memang begitu banyak?     

"Ada apa? Apa kau tidak ingin menikah denganku?"     

Aneh sekali. Padahal awalnya dia takut menghadapi yang namanya pernikahan. Sewaktu Alexis menyatakan perasaannya, Chleo sempat berpikir untuk menerimanya. Tapi ketika mendengar niatan Alexis yang ingin menikahinya, Chleo langsung mengundurkan diri karena takut terikat seumur hidup.     

Lagipula dia masih muda. Dia masih berusia dua puluh tahun dan kehidupannya masih panjang. Mengapa semua orang ingin melihatnya cepat-cepat menikah?     

Ibunya saja baru menikah di usia dua puluh tujuh, sedangkan bibi Katie dan bibi Meisya di atas tiga puluh tahun baru menikah dengan kedua pamannya.     

Tapi Chleora Regnz yang masih berusia dua puluh tahun, mendapatkan dua lamaran dalam jarak waktu yang berdekatan! Apakah semesta alam sedang mempermainkannya?     

"Chleo, kau benar-benar tidak ingin menikah denganku?" gugah Axel membuyarkan lamunannya.     

Chleo hendak menjawab bahwa dia tidak ingin memikirkan pernikahan terlebih dulu. Namun ketika kedua matanya beradu pandang dengan mata biru indah tersebut, Chleo seakan melihat dunia lain.     

Dia seperti melihat dirinya bersama Axel duduk berdua di sebuah bangku panjang menghadap taman bunga yang indah. Dia juga bisa melihat dirinya dipeluk oleh Axel dari belakang ketika mereka melakukan pelayaran dengan menggunakan kapal yacht pribadi. Dia bahkan bisa melihat Axel bermain dengan beberapa anak kecil yang memiliki wajah yang mirip dengan pemuda itu.     

Astaga! Apakah dia baru saja membayangkan masa-masa kehidupan pernikahan mereka?     

Ini belum pernah terjadi sebelumnya!     

"Chleo?"     

Mendengar namanya dipanggil dengan suara gelisah, Chleo tahu dia harus segera memberi pria ini sebuah jawaban pasti. Dia menggapai tangan pria itu dan membawanya untuk ditempelkan pada pipinya.     

Ah, nyaman sekali. Dia yakin dia pernah merasakan perasaan ini sebelumnya, tapi dia sama sekali tidak bisa mengingat dimana dia merasakannya.     

"Kau tahu, aku tidak pernah memikirkan hal pernikahan sebelumnya. Kurasa aku belum cukup dewasa untuk memikirkan komitmen yang mengikat seumur hidup. Anehnya, aku merasa tidak keberatan jika orang yang mengikatku adalah kau. Aku rasa… aku bersedia menjadi istrimu suatu saat nanti."     

Axel tersenyum lebar mendengarnya. Dia sama sekali tidak menyembunyikan ekspresi kelegaan luar biasa dihadapan Chleo.     

Kini Chleo sadar, Axelard tidak pernah memasang raut muka serius ataupun dingin saat berduaan dengannya. Biasanya kalau ada orang lain, Axel akan memasang muka datar dan menyembunyikan perasaannya.     

Dalam hal ini, Axelard sangat mirip dengan ayahnya. Sangat ahli dalam mengubah ekspresi. Terkadang bisa bersikap ramah, detik kemudian bersikap dingin.     

Chleo sama sekali tidak tahu, salah satu orang yang telah mengajari sang ayah untuk cepat mengubah ekspresi dan mengendalikan emosi adalah Vasili Peskhov, tidak lain adalah Axelard itu sendiri.     

Itu sebabnya, Chleo bisa menemukan ada banyak kemiripan antara ayahnya dan Axel. Bahkan profesi pria ini sama persis dengan profesi ayahnya dulu. Seorang fotografer biasa!     

"Tapi kau tahu. Jika kau ingin menikahiku, sepertinya kau harus menghadapi tiga… ah bukan, tapi tempat pria yang terlalu over protective terhadapku."     

"Empat pria?"     

"Papa, paman garang, paman lebay dan juga adikku yang narsis. Tiap kali ada pemuda yang hendak mengajakku kencan, mereka semua selalu ikut campur dan membatalkan rencana kencan kami."     

Axel tertawa kecil mendengarnya. Hanya sang ayah yang tidak mendapat julukan nyentrik dari Chleo. "Kenapa aku merasa kau sedang menantangku?"     

"Aku tidak menantangmu ya. Aku hanya memperingatkanmu. Tenang saja, aku pasti akan melindungimu."     

Axel tertawa terbahak-bahak mendengarnya. "Aku sangat menantikannya."     

[author: lama-lama kok jadi terbalik semua ya?? Diego yang dicuri ciuman pertamanya oleh cewek, sekarang malah Chleo yang berniat melindungi cowoknya :thinking_face::thinking_face::thinking_face:]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.