Ashley Terjebak
Ashley Terjebak
Yah, dia sudah terbiasa menerima perlakuan seperti ini. Rata-rata semua orang yang melihat rambut serta matanya yang merah, mereka akan menjadi takut dan menghindarinya.
Untung saja ada Axelard yang mengajarinya untuk mengendalikan aliran energi api yang meluap-luap didalam tubuhnya, sehingga dia bisa meredakan hawa panas dan matanya kembali menjadi warna coklat terang seperti mata manusia normal.
Hanya saja, kini waktu kehidupannya telah dipercepat dan tubuh fisiknya seperti pemuda berusia awal dua puluhan. Dia bisa menggunakan kekuatannya hingga ke potensi maksimalnya dan matanya akan terus bewarna merah hingga dia tidak lagi menggunakan kekuatannya.
Chu Jung merasa yakin sekali kalau gadis didepannya ini pasti merasa takut padanya.
Sayangnya, dia melewatkan satu hal penting. Chu Jung tidak tahu kalau tanpa sadar dia telah mengaktifkan kekuatan pesonanya pada Ashley. Gadis dihadapannya membeku bukan karena takut, tapi telah terpesona terhadapnya.
Yah, kekuatan pesonanya memang baru aktif saat dia berusia enam belas tahun, sehingga Chu Jung yang saat ini masih berusia empat belas tahun sama sekali tidak tahu bahwa dia memiliki kemampuan ini.
Chu Jung melirik kedepan dan melihat ada salah satu Vectis menyerangnya dengan kekuatan angin ke arah mereka. Tanpa meminta izin, Chu Jung menarik sebelah tangan Ashley hingga gadis itu berdiri persis didepan dadanya. Dengan sigap, Chu Jung melingkarkan tangannya ke pundak Ashley untuk merapatkan tubuhnya agar terhindar dari serangan angin milik Vectis.
Yah, sikap yang dilakukan Chu Jung saat ini adalah reaksi spontanitas. Dia sama sekali tidak berpikir untuk merayu ataupun mencari kesempatan untuk memeluk gadis cantik. Harap dicatat usianya masih empat belas tahun dan dia bukanlah anak remaja yang sudah mengerti arti cinta atau berhubungan dengan lawan jenis.
Dia terbiasa menjauh dan dihindari oleh banyak orang karena mereka semua menganggapnya sebagai anak iblis dengan warna mata merah seperti darah.
Itu sebabnya tindakan yang merangkul Ashley hanya dianggapnya wajar dan biasa bagi pemuda ini. Menurutnya akan jauh lebih efisien merangkul Ashley dibandingkan dia meninggalkan gadis itu untuk bertarung dengan para Vectis lainnya.
Dia memang tidak akan terluka, tapi Ashley yang akan terkena imbas kekuatannya. Karena itu mendekatkan gadis itu ke sisinya bisa melindungi gadis itu dari serangan Vectis serta efek dari kekuatan api miliknya.
Sayangnya, Ashley tidak berpikiran polos seperti didalam pikiran Chu Jung. Ashley berusia dua puluh tahun dan sangat mengerti apa itu arti cinta ataupun melakukan keintiman. Dan baginya, pelukan ini terlalu intim karena ini adalah pertama kalinya dia dipeluk erat oleh lawan jenis.
Terlebih lagi, ini adalah pertemuan pertama mereka!
Hanya saja, Ashley tidak sempat menenangkan jantungnya yang berdebar-debar karena tiba-tiba saja, hawa panas mengeruak dari sebelahnya dan seketika…
Blazzzz!!
Semburan api berbentuk bola raksasa keluar dari telapak tangan pemuda dan menghantam ke arah serangan angin milik Vectis. Hantaman tersebut menimbulkan gelombang yang kuat menciptakan gelombang angin yang meluas.
Chu Jung memutar tubuhnya beserta Ashley sehingga punggungnyalah yang terkena imbas gelombang hantaman tersebut. Ashley sangat mengerti apa yang baru saja dilakukan Chu Jung dan seketika wajahnya terasa panas.
Dia sungguh tidak bisa membedakan rasa panas ini berasal dari wajahnya ataukah dari tubuh pemuda yang masih betah merangkul pundaknya ini.
Ashley mendongak ke atas untuk melihat wajah pelindungnya dengan seksama.
Orang ini sangat tinggi, bahkan melebih tingginya, padahal Ashley bukanlah gadis yang pendek. Dia bahkan jauh lebih tinggi daripada Chleo yang hanya memiliki ketinggian sekitar seratus lima puluh delapan senti. Dia tidak tahu apakah dirinya beruntung ataukah sial karena dia memiliki ketinggian hingga seratus tujuh puluh tiga senti.
Satu lagi yang harus dipikirkan untuk mencari calon suami. Calon suaminya harus lebih tinggi darinya, karena jika lebih pendek darinya, Ashley akan mencoret nama orang itu tidak peduli seberapa besar kekayaannya.
Ashley lebih memilih suami yang tidak terlalu tampan karena dia tidak akan pernah mau memiliki suami yang pendek.
Dan kini dia malah diselamatkan serta dilindungi oleh pria tampan dan tinggi. Pria yang sangat sempurna untuk menjadi calon suaminya!
Malahan sepertinya dia sama sekali tidak keberatan jika seandainya pria ini tidak selevel dengannya.
Ashley masih mengagumi wajah sang penyelamatnya dan agak merasa kecewa karena penyelamatnya ini sama sekali tidak melirik kearahnya.
Tentu saja Chu Jung tidak akan melirik ke arahnya. Saat ini dia fokus menghadang serangan Vectis yang kini datang bertubi-tubi untuk menyerangnya. Dia juga tidak bisa menggunakan kedua tangannya, karena salah satu tangannya masih merangkul Ashley untuk menghindarkan gadis itu terkena imbas kekuatan dua serangan yang tidak normal.
Tampaknya Ashley masih belum sadar kalau saat ini dia berada ditengah medan perang, karena mata, telinga serta seluru inderanya hanya berpusat pada pemuda yang saat ini merangkulnya.
Yah, jangan salahkan dia. Saat ini dia sudah terperangkap dalam kekuatan pesona raja merah, sehingga dia tidak akan memperdulikan sekitarnya.
Chu Jung juga sama sekali tidak menyadari tatapan intens dari gadis yang lebih pendek darinya. Jika fokus Ashley terpusat pada dirinya, maka fokus Chu Jung terpusat pada serangan Vectis yang semakin lama semakin kuat.
Chu Jung mendecak kesal karena dia harus menahan dirinya untuk tidak membiarkan api didalam tubuhnya berkobar dan membumihanguskan semua makhluk menyebalkan ini.
Dia bisa saja membiarkan tubuhnya diliputi api dan dengan mudah membakar para Vectis yang terus bermunculan bagaikan semut ini. Tapi dia tidak bisa melakukannya karena Ashley terlalu dekat dengannya.
Jika dia mengaktifkan kekuatannya yang sebenarnya, bisa-bisa tubuh Ashley juga ikut terbakar.
"Hoi! Sampai kapan aku harus menunggu?"
Ashley terkesiap ketika mendengar suara bernada tinggi dari sang penyelamatnya. Sepertinya suasana hati pelindungnya tidak begitu baik?
"Maaf, aku sudah selesai. Serahkan dia padaku."
Ashley belum sempat mencerna kalimat yang berasal dari… entah dari mana, karena Ashley tidak bisa melihat siapapun yang menjadi lawan bicara pemuda ini, namun tiba-tiba saja rangkulan pada pundaknya terlepas dan tubuhnya terdorong ke belakang.
Tidak lama kemudian ada pusaran angin dibawah kakinya, lalu membesar hingga sanggup mengangkat tubuhnya melayang ke tengah udara.
Ashley mendelik tidak percaya bahwa dia bisa terbang!?
Tidak, bukan terbang, tapi pusaran angin inilah yang membawa tubuhnya lalu dia didudukkan pada Bai Yu yang kini terbang di langit.
"Hei, kau baik-baik saja?"
Ashley berkedip beberapa kali melihat wajah seorang gadis remaja berambut coklat kemerahan dan terlihat sangat cantik. Belum lagi warna matanya bewarna kuning yang sangat jarang dimiliki manusia umumnya.
Tunggu dulu. Mata kuning bersama Bai Yu, lalu mata merah yang menolongnya… apakah mungkin…?
Ashley menengok kebawah persis kearah Chu Jung dan seketika matanya membulat lebar saat melihat kini seluruh tubuh Chu Jung diselimuti api yang membara.
Pe…Pemuda itu adalah raja merah!?