Ashley Tidak Mau Pergi
Ashley Tidak Mau Pergi
Setelah memastikan Alpha akan melindungi Ashley, Chu Jung berlari keluar mendekati Vectis Yuna yang masih duduk tegak sambil memejamkan matanya.
Begitu Chu Jung mencapai jarak tertentu, dia mengaktifkan kekuatannya dan seketika kedua telapak tangannya muncul kobaran api merah. Chu Jung memegang togak kayu penahan mana tersebut dengan kedua tangannya. Yang satu memegang togak di sebelah kanan, sementara yang satu memegang sisi kiri.
Dalam sekejap, api menyebar dan membakar kayu tersebut membuat Vectis merasakan hawa panas disekitarnya.
Kelopak mata Vectis terbuka untuk melihat siapa yang telah membantunya menghancurkan kurungannya. Sebelah alisnya terangkat saat melihat seorang manusia berambut merah telah menghancurkan kayu yang menjadi kurungannya.
Raja merah? Apakah itu berarti raja biru serta lainnya berhasil mendobrak masuk ke dunia ini?
"Dimana yang lainnya?" tanpa basa-basi Vectis bertanya pada Chu Jung.
"Mereka ada di…" Chu Jung belum sempat menyelesaikan kalimatnya ketika Vectis telah berteleport persis ke tempat dimana Ashley beserta Alpha menunggu.
Ashley sama sekali tidak menyangka Vectis akan tiba-tiba muncul di depan matanya dan terperanjat kaget.
"Nona Ashley, syukurlah kau selamat. Dimana nona Chleo?"
"Dia… Chleo bersama raja biru."
Vectis menghela napas lega begitu mendengar jawaban Ashley. Sebenarnya selama beberapa hari terakhir ini dia sangat mengkhawatirkan Chleo yang berada didalam guanya.
Dia sudah pergi selama seminggu dan bahan makanan ditempatnya pasti sudah habis. Dia takut kalau kedua manusia tersebut kelaparan atau malah nekat keluar untuk mencari makan.
Akhirnya dia bisa merasa tenang karena saat ini Chleo bersama raja biru dan dia tidak perlu lagi khawatir akan keselamatan calon saudara ipar anak berkatnya.
"Chu Jung, raja kuning membutuhkanmu." Alpha melihat Harmonie sedang dikepung dengan para Vectis dan semuanya menggunakan elemen api untuk melawan Harmonie.
Harmonie sama sekali tidak dalam kondisi yang diuntungkan. Sumber utama kekuatannya adalah angin, jika lawannya menggunakan api melawannya, kekuatan anginnya malah akan memperbesar kekuatan api mereka.
"Aku akan membantunya. Alpha, kau antarkan Vectis dan Ash kembali ke tempat raja biru."
Alpha mengangguk satu kali lalu Chu Jung berlari menyusul Harmonie. Alpha serta Vectis sudah bersiap untuk berangkat namun Ashley menolak untuk beranjak dari tempatnya.
"Aku tidak mau pergi sebelum Moni dan raja merah tiba kemari."
"Mereka akan baik-baik saja."
"Bagaimana bisa kau yakin?" Ashley merasa agak jengkel karena tampaknya serigala merah milik raja merah sama sekali tidak memperdulikan nyawa majikannya.
"Karena mereka adalah raja warna."
"Seingatku raja warna paling takut dengan Vectis. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa jika berhadapan dengan Vectis."
"…" Alpha tidak bisa membantahnya karena memang itulah kenyataannya.
"Itu memang benar, nona Ashley. Tapi yang mereka takutkan adalah kekuatan petir kami. Tapi kami tidak bisa mengaktifkan elemen petir kami jika raja warna tidak memiliki rasa bersalah. Selama raja warna tidak memiliki perasaan bersalah atau melakukan dosa lainnya, kekuatan petir kami tidak akan aktif. Jadi anda tidak perlu khawatir."
Ashley tidak lagi membantah ataupun melawan, tapi dia tetap bersikeras untuk tidak meninggalkan kedua raja warna.
Pada akhirnya Vectis membawa Alpha serta Ashley menjauh dari tempat pemukiman ini dan turun ke bawah.
Ashley menghirup udara sebanyak-banyaknya begitu dia merasakan udara disekitarnya jauh lebih sejuk dibandingkan sebelumnya.
Vectis duduk dengan bersila kaki lalu memejamkan matanya untuk berkosentrasi mengumpulkan manna. Karena kini tidak ada penahan manna yang mengekangnya, Vectis bisa bebas mengumpulkan kekuatannya sambil menunggu kedatangan dua raja warna.
Sementara itu Alpha berbaring di bawah pohon rindang lalu memejamkan mata. Baik Alpha serta Vectis bersikap rileks dan santai seolah mereka sedang berlibur di tempat yang tenang.
Hanya Ashley yang tidak bisa tenang.
Entah sudah berapa kali dia berjalan mondar-mandir melewati kedua makhluk mistis tersebut. Suara langkah kakinya yang menyentuh dedaunan serta tanah cukup mengganggu konsentrasi Vectis serta Alpha yang berusaha mengistirahatkan kelopak matanya.
Walaupun terganggu, namun tidak ada satupun dari mereka yang mengomel ataupun menegur gadis itu.
Setelah menunggu selama hampir setengah jam, akhirnya dua raja warna yang dinanti-nanti muncul dari atas. Keduanya tampak memiliki sayap pada punggungnya saat turun mendarat ke tanah.
Mereka bagaikan peri yang terbang ke bawah dengan begitu elegan membuat Ashley terpana hingga sulit untuk dideskripsikan dengan kata-kata.
"Kenapa kalian masih disini?" Chu Jung merasa heran melihat Alpha serta lainnya masih belum kembali.
"Lupakan saja." Harmonie tidak membiarkan pertanyaan Chu Jung dijawab, karena situasi mereka masih belum aman.
Harmonie membuka telapak tangannya kemudian muncul pusaran angin kecil di atas tangannya. Dia membiarkan pusaran angin tersebut terbang melesat kedepan dengan sangat cepat.
"Vectis, kau bisa membawa kita kesana? Ikuti petunjuk anginku."
Tanpa disuruh dua kali, Vectis membawa semuanya berteleport ke tempat yang dimaksudkan Harmonie. Begitu semuanya menghilang, segerombolan Vectis lainnya muncul dari atas untuk mengejar Harmonie serta Chu Jung.
Mereka menghantam tanah dengan keras karena dua target yang diincar mereka berhasil melarikan diri dengan cepat.
Sementara itu Vectis serta lainnya telah tiba di tempat yang aman dimana jarak mereka dengan para Vectis lainnya sangat jauh.
Harmonie langsung duduk lemas karena dia yang paling banyak menguras energi kekuatannya, sementara Vectis Yuna tersengal-sengal karena harus membawa total lima makhluk bersamanya melakukan teleport dengan jarak jauh.
Yang masih tampak kuat berdiri adalah Chu Jung serta Alpha yang sedari tadi sama sekali tidak menggunakan kekuatannya.
"Moni! Kau baik-baik saja?" Ashley langsung membantu Moni dan mendudukkannya dengan bersender pada Bai Yu.
"Monmon, sudah kubilang kau tidak perlu memaksa dirimu." tegur Bai Yu sambil menjilat pipi Harmonie membuat gadis itu tertawa geli.
"Aku tidak bisa membiarkanmu mengambil kesenangan sendirian. Siapa yang menyangka jumlah mereka dua kali lebih banyak daripada sebelumnya."
"Sepertinya kita hanya bisa jalan dari sini." tebak Ashley yang langsung diangguki Harmonie menyetujuinya.
Harmonie membiarkan Bai Yu berubah wujud menjadi anak kucing putih lalu menggendongnya dan duduk di atas punggung Alpha. Sementara Ashley turut duduk di atas Alpha di belakang Harmonie.
Hanya Chu Jung serta Vectis yang berjalan kaki di depan dan di belakang Alpha.
Mereka berjalan dengan santai dan Harmonie membuka percakapan dengan Ashley.
"Kak Ashley, aku berhutang maaf padamu. Seharusnya aku tidak membawamu kemari. Aku tidak tahu kalau kau tidak tahan panas. Ah, bukan. Aku ceroboh karena sama sekali tidak tahu kalau tempat tadi sangat panas. Aku bahkan tidak sadar kalau kau akan pucat dan akan jatuh pingsan. Aku tidak akan mengetahuinya kalau Bai Yu tidak memberitahuku."
"Ah, tidak apa-apa. Lagipula bukankah sekarang aku baik-baik saja? Tapi aku penasaran, memangnya kehadiranku berguna ya?"
"…"
Kira-kira jawaban seperti apa yang akan diberikan Harmonie?