Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Kami Terus Mencarinya



Kami Terus Mencarinya

Qiao Mianmian tidak merasa jijik dan muak dengan tingkah Bai Yusheng. Sebaliknya, ada perasaan yang sangat hangat. Meskipun ia tidak memiliki kakak laki-laki, tapi saat itu, ia merasa seperti telah memilikinya.     

Ia merasa lega setelah mendengarkan penjelasan dari Bai Yusheng. Bagaimanapun, Bai Yusheng adalah seorang sutradara yang ia kagumi. Ia tidak ingin karena hal ini, membuatnya harus menjauh dari Bai Yusheng.     

"Sutradara Bai ..." panggil Qiao Mianmian.     

"Jika kau tidak keberatan, kau bisa memanggilku kakak Bai." Bai Yusheng melirik gadis di sampingnya, sorot matanya sangat lembut. "Jika kau memanggilku seperti itu, aku akan lebih senang."     

Qiao Mianmian berhadapan dengan mata Bai Yusheng membuat hatinya terasa hangat lagi. Ia ragu-ragu sejenak dan memanggil dengan suara yang sangat kecil, "Kakak ... Bai?"     

Mata Bai Yusheng penuh dengan perasaan senang. "Mendengar kau memanggilku seperti itu, aku benar-benar merasa telah menjadi seorang kakak. Jika aku dan adikku tidak berpisah, dia pasti seumuran denganmu sekarang."     

Bai Yusheng berbicara dengan mata yang penuh dengan penyesalan, "Tidak tahu bagaimana kondisinya sekarang, apakah dia hidup bahagia, apakah keluarganya memperlakukannya dengan baik, apakah dia tumbuh besar dengan senang dan bahagia? Huh, bagus jika dia dapat hidup bahagia, hatiku akan merasa sangat tenang. Jika dia tidak hidup dengan baik ..."     

"Kakak bai, tenang saja, aku yakin dia pasti hidup dengan bahagia." Qiao Mianmian dapat merasakan kekecewaan Bai Yusheng. Ia berkata untuk menenangkannya, "Mungkin suatu hari, kalian masih dapat bertemu."     

"Aku harap begitu." Bai Yusheng menghela napas. "Sebenarnya, belakangan ini, kami terus mencarinya. Tapi keluarga awal yang mengadopsinya seperti menyembunyikan nama aslinya, mereka juga sudah sejak lama keluar dari tempat tinggal mereka sebelumnya. Kami telah mencarinya selama bertahun-tahun, tapi belum juga menemukannya.     

"Tapi tidak peduli berapapun lamanya, kami tidak akan menyerah. Aku memiliki firasat, suatu hari adikku pasti akan kembali. Kami sekeluarga pasti dapat bersatu kembali suatu hari nanti."     

"Iya, pasti."     

Qiao Mianmian sebenarnya sangat penasaran, bagaimana adik Bai Yusheng itu bisa berpisah dengan keluarga mereka. Tapi setelah dipikir-pikir, bagaimana mungkin satu keluarga harus berpisah jika bukan karena keadaan khusus. Jadi, pasti ada satu alasan yang tidak dapat diungkapkan. Setidaknya, alasan itu tidak mungkin diceritakan kepada orang lain seperti dirinya. Meskipun ia sangat penasaran, tapi ia juga tidak enak hati menanyakannya lagi.     

"Aku punya foto adikku saat masih kecil." Bai Yusheng meniyipitkan matanya, seolah mengingat sesuatu. "Foto saat dia baru saja lahir, ibuku yang mengambil fotonya. Kalau dipikir-pikir, wajahmu sedikit mirip dengan adikku."     

Qiao Mianmian terdiam. "Aku mirip adikmu?"     

Bai Yusheng meliriknya sambil mengangguk. "Iya, mata kalian sangat mirip, hidungnya juga agak mirip.     

"Adikku adalah seorang gadis yang terlahir cantik sejak kecil, ibuku mengatakan bahwa wajahnya sangat cantik. Umur kalian tidak jauh berbeda. Meskipun kalian mirip, tapi juga masih ada banyak bagian lain yang berbeda. Tapi aku merasa, setelah dia tumbuh dewasa, dia pasti sangat mirip denganmu."     

"Kakak Bai, aku yakin kalian satu keluarga pasti bisa bersatu kembali!"     

"Semoga saja."     

Bai Yusheng menoleh dan melihat ke luar jendela mobil. "Jika tidak dapat bertemu kembali, aku hanya berharap dia hidup bahagia seumur hidup. Terlepas dari dia menjalani kehidupan bergelimang harta atau tidak, tidak masalah, selama dia hidup bahagia."     

Begitu Bai Yusheng selesai berbicara, ia merasa ponselnya bergetar lagi. Ia menunduk dan melihat. Setelah berpikir sejenak, ia akhirnya mengambil ponselnya dan membalas pesan tersebut.     

Setelah menerima jawaban, orang itu membalas begitu cepat, dalam hitungan detik: 'Bagaimana kondisinya sekarang? Apakah kau sudah mengantarnya kembali ke hotel dengan selamat?'     

Bai Yusheng ingin memutar matanya saat membaca pesan balasan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.