Dewa Obat Tak Tertandingi

Tidak Bisa Kau Bayangkan 



Tidak Bisa Kau Bayangkan 

Keluarga Ning merupakan keluarga besar di kota dalam. Xiao Riyue memang baru saja mencapai kekuatan Raja Dalam akan tetapi kalau Keluarga Ning mau membunuhnya, mereka akan sangat mudah melakukannya, semudah memites seekor semut!      

Tingkatan Raja Dewa?      

Keluarga Ning tidak kekurangan petarung Raja Dewa! Bukankah anak muda ini adalah salah satunya?      

"Keluarga Ning! Bukankah Keluarga Ning satu dari dua keluarga kuat di kota dalma?"      

"Memangnya Keluarga Ning mana lagi? Xiao Riyue sungguh sial. Dia baru saja mencapai tingkatan Raja Dewa dan sudah memprovokasi Keluarga Ning!"      

"Ck ck, situasinya cepat sekali berubah! Awalnya, aku pikir kalau Komplotan Bulan Matahari akan naik daun, ternyata sekarang...heh heh."      

...     

Banyak orang yang menyaksikan kejadian tersebut. Xiao Riyue terkenal sebagai orang yang lalim dan juga suka menindas. Orang-orang ini juga sudah tidak tahan dengannya.      

Sekarang, begitu mereka melihat Xiao Riyue dikempiskan, mereka semua langsung bergembira di atas penderitaannya.      

Ada sorot mata merendahkan begitu Ning Fangrong melihat Xiao Riyue yang sudah terlihat seperti anjing mati. Seandainya si Xiao Riyue ini masih bisa menegakkan punggungnya, mungkin Fangrong akan sedikit menghargainya. Sayang, orang ini bahkan tidak berani untuk melawan. Orang seperti ini tidak ditakdirkan untuk mendapatkan hal-hal besar dalam hidup.      

Apa pun, semua ini tidak ada hubungannya dengan Ning Fangrong.      

Xiao Riyue ternyata berani memancarkan niat membunuh ke adiknya, maka dia juga harus berani menanggung murka Keluarga Ning.      

Seandainya yang melakukan ini hanya orang biasa mungkin Fangrong akan melupakannya. Nyatanya, orang ini adalah Xiao Riyue yang merupakan seorang petarung raja Dewa.      

"Y-Yang Mulia....aku mengaku salah atas kebodohanku. Aku sungguh tidak tahu siapa Yang Mulia. Kalau aku tahu, aku tidak akan berani ...menyerang gadis muda ini meski aku punya sepuluh nyali!"      

Xiao Riyue sudah benar-benar hancur. Sikap sombongnya yang terlalu kuat tadi sudah hilang.      

Dia sudah seperti...anjing yang mengibaskan ekornya dan memohon untuk diberi belas kasihan.      

Ning Fangrong menanggapi dengan santainya, "Kau bisa pergi dan jelaskan semuanya nanti kepada sesepuh di Menara Bela Diri. Aku hitung sampai tiga, enyah kau dari depanku. Satu...dua...."      

Baru saja Fangrong menghitung sampai tiga, Xiao Riyue sudah menghilang dari tempat dia berdiri.      

Ketika sebelumnya, Xiao Riyue muncul di hadapan banyak orang, mereka berpikir kalau langit di kota selatan ini akan berubah. Nyatanya, dalam waktu sekejap, semuanya berubah seperti ini.      

Begitu Xiao Riyue sudah tidak kelihatan, Nong Fangrong menoleh ke arah Ye Yuan dan berbicara sambil mengerutkan dahi, "Namamu Ye Yuan kan? Beraninya kau memerintah adikku ke sana ke mari seperti seorang pelayan. Apa kau tahu siapa dia?"      

Semua orang tertegun.      

Lo kok seperti ini?      

Apa mungkin kalau..Guru Ye ini tidak berasal dari Menara Bela Diri?      

Ning Fangrong seolah ingin menunjukkan 'kejahatan' Ye Yuan di depan banyak orang!      

Ye Yuan menjawab dengan santainya, "Siapa pun dia, kalau dia ingin belajar ilmu pengobatan dariku, dia harus mau memulai dari pesuruh obat."      

Ning Fangrong tertawa.     

"Adikku belajar ilmu pengobatan darimu? Kau ini hanya Dewa Tabib bintang tiga. Sementara dia juga sama. Selain itu, dia punya guru seorang Dewa Tabib Bintang Empat. Apa hakmu....mengajarinya?"      

Ye Yuan menaikkan alisnya sedikit. Dia menatap tajam ke arah Ning Fangrong dan menjawab dengan nada dingin,"Apa menurutmu Dewa Tabib Bintang empat itu hebat?"      

Mata Ning Fangrong menyipit. Nada suaranya juga berubah menjadi dingin.      

"Anak muda, jangan bersikap bodoh seperti itu. Tahu diri lah. Keberhasilanmu menyembuhkan racun tidak berarti membuatmu berada di awang-awang dan merendahkan yang lain!'      

Cara Ye Yuan menyembuhkan orang yang terkena racun itu memang membuat Ning Fangrong kagum. Akan tetapi, hanya itu saja.      

Kekuatan Dewa Tabib Bintang empat jauh dari apa yang Dewa Tabib Bintang tiga bisa bayangkan.      

Ketika Ning Siyu merasakan hawa-hawa pertikaian semakin menebal, dia langsung menghadang Ning Fangrong.      

"Kakak, Jangan cari masalah dengan Guru Ye! Akulah yang mengikutinya terus-menerus dan memaksanya untuk mengangkatku menjadi pesuruh obat!'      

Ning Fangrong terkejut. Sepertinya kalau sekarang dia menyerang Ye Yuan ini, adiknya ini akan membantu orang asing ini.      

Ning Fangrong sebenarnya kaget sekali ketika dia mengingat sikap patuh Ning Siyu. Dia mengenal adiknya ini sebagai orang yang tidak takut pada apa pun dan siapa pun. Bahkan Guru Xuan Yu saja tidak bisa berbuat apa-apa padanya.      

Sekarang, dia begitu jinak dan patuh pada anak muda bernama Ye Yuan.      

Bubuk ajaib apa yang Ye Yuan pakai?      

Atau..apakah Ning Siyu ini menyukainya?      

Sepertinya Ning Fangrong tidak akan bisa menyentuh Ye Yuan selama ada adiknya di sini.      

"Baik. Demi dirimu, aku tidak akan membuat masalah dengannya. Ikut aku pulang," Ning Fangrong memerintah.      

Ning Siyu menggelengkan kepalanya seperti genderang yang bertalu.      

"Kau sendiri yang pulang. Aku masih ingin belajar cara membuat pil obat dari Guru Ye di sini!'      

Kedua alis Ning Fangrong berkerut. Suaranya terdengar serius.      

"Omong kosong! Kau ini punya guru, namanya Guru Xuan Yu. Kalau belajar ilmu pengobatan dari anak muda sembarangan seperti ini, mau ditaruh di mana muka Keluarga Ning?"      

Ning Siyu menanggapi, "Aku tidak peduli. Apa pun itu, aku tidak mau pulang."      

"Kau!"      

Ning Fangrong hampir tidak bisa berkata apa-apa. Dia marah. "Bukan kau yang menentukan apakah kau mau pulang atau tidak!"      

Ning Siyu melotot. "Kau berani? Kalau kau memaksaku untuk pulang maka aku akan mengadu kepada ayah dan ibu tentang perbuatan burukmu!"      

Ning Fangrong hampir saja jadi gila. Begitu sikap kurang ajar gadis ini keluar, sudah dipastikan kalau dia akan sakit kepala.      

Kali ini Ye Yuan tiba-tiba ikut berbicara, "Pergi!"      

Begitu Ning Siyu dan Fangrong mendengarnya, keduanya tertegun.      

Ning Siyu baru saja akan mengatakan sesuatu ketika Ye Yuan melanjutkan kalimatnya, "Aku mengambilmu sebagai pesuruh obat karena aku pikir kau tidak punya tempat tinggal. Karena keluargamu sudah menjemputmu maka pulanglah bersamanya."      

"Aku tidak mau pulang!" Ning Siyu menolak.      

"Mn?" Dahi Ye Yuan berkerut, sepertinya dia akan mengamuk sebentar lagi.      

Ning Siyu terkejut dan memonYongkan bibirnya. Dia tampak sedang bersedih.      

"Kalau memang harus pulang ya sudah aku akan pulang. Untuk apa kau sampai bersikap kasar seperti itu! Kau harus janji, lain kali kalau aku datang ke sini, kau tidak boleh menolakku!"      

Ye Yuan menganggukkan kepalanya.      

"Kau bisa datang ke sini tapi kau juga harus mendapatkan izin dari gurumu! Meski kau dan aku secara resmi tidak menjadi guru dan murid tapi sebenarnya aku sudah menjadi gurumu. Kalau aku mengajarimu ilmu pengobatan maka aku telah melanggar prinsip moral dalam ilmu pengobatan."      

Begitu mendengar kalimat Ye Yuan, rasa tidak suka Ning Siyu langsung berubah menjadi senang. "Ku pegang omonganmu!"      

Ye Yuan menganggukkan kepalanya, sebagai tanda kalau dia menjawab iya.      

Ning Fangrong melihat kejadian ini tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Matanya melebar. Dia belum bisa sepenuhnya memahami apa yang sedang terjadi.      

Si Yu ternyata begitu tunduk pada anak muda ini!      

Dia sendiri saja disanggah setinggi langit. Akan tetapi, dia sama sekali tidak berani membantahnya!      

Apakah ini..yang namanya menundukkan pihak lain?      

Bagaimana bisa Ning Siyu sampai takut kalau Ye Yuan akan marah dan tidak akan pernah mengajarinya ilmu pengobatan lagi?      

Ning Siyu baru tahu kalau di atas langit masih ada langit. Selalu saja ada seseorang yang lebih baik setelah mengikuti Ye Yuan beberapa hari ini.      

Harga diri Ning Siyu sudah hancur oleh Ye Yuan dan tidak ada sedikitpun yang tersisa.      

Ye Yuan sudah menggunakan semua kekuatan ilmu pengobatannya untuk menyakinkan Ning Siyu.      

Pada saat bersamaan, dia menemukan daya tarik ilmu pengobatan Ye Yuan yang tanpa batas. Itulah yang membuatnya khawatir kalau Ye Yuan tidak akan mengajarinya lagi.      

"Kakak, Huan, ayo pulang! Guru Ye, jangan bertindak memalukan! Aku akan datang mencarimu beberapa hari lagi!" Ning Siyu berkata sambil tersenyum.      

Ning Fangrong menatap Ye Yuan penuh arti, kemudian membalikkan badan dan pergi.      

Begitu sudah keluar dari Jalan Kayu Manis, Ning Siyu tiba-tiba menoleh dan melotot ke arah Ning Fangrong.      

"Kakak, jangan kira kalau aku tidak tahu apa yang kau pikirkan! Kalau kau berani melakukan sesuatu pada Guru Ye, aku akan mengabaikanmu seumur hidupku!"      

Ning Fangrong tertegun dan kemudian tertawa sendiri.      

"Kau! Racun pemikat macam apa yang bocah itu berikan padamu? Kau begitu melindunginya!"      

Ning Siyu tersenyum.      

"Kau tidak akan paham! Dia memiliki dunia yang tidak bisa kau pahami! Bahkan Guru Xuan sekali pun mungkin tidak akan bisa dibandingkan dengan Guru Ye!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.