Diremehkan
Diremehkan
Meskipun mereka telah kehilangan beberapa ribu kristal, Mo Bin dan He Feng tidak terlalu memikirkannya. Yang satunya kaya raya, sementara yang satunya masa bodoh soal uang. Tang Yan-lah yang satu-satunya enggan berpisah dengan kristal-kristalnya.
Ketika Tang Yan melihat Sima You Yue baru saja membagikan pil kepada yang lainnya, ia bertanya, "Kenapa mereka tidak harus membayar?"
"Kami satu kelompok. Tentu saja mereka tidak usah membayar."
"Kami juga satu kelompok denganmu," bantah Tang Yan.
"Aku tidak dekat dengan kalian." Sima You Yue malas menanggapi Tang Yan.
"Pertama kita bertemu sebagai kenalan, tetapi kita sudah berteman sejak pertemuan kedua. Kita sudah sering bertemu, jadi kita sudah dekat sejak lama," sanggah Tang Yan lagi.
"Mereka abang-abangku dan Fatty serta yang lainnya itu sahabatku sejak kecil. Kami telah hidup bersama selama sepuluh sampai dua puluh tahun," jelas Sima You Yue. "Kalau kalian seperti mereka, aku juga tidak akan mengambil uang kalian."
Tang Yan ingin memberi tahu Sima You Yue bahwa sepuluh tahun bukanlah waktu yang lama, tetapi mengingat betapa mudanya ia, sepuluh tahun benar-benar waktu yang relatif lama baginya.
Sima You Yue tidak menunggu Tang Yan selesai berbicara dan langsung berbalik untuk mengibaskan pasir emas dari bajunya. "Baiklah, aku akan menyempurnakan lebih banyak pil. Bei Gong, Ouyang, kalian bisa istirahat sejenak sebelum bergabung denganku."
"Baiklah, kau mulai dahulu." Bei Gong Tang mengangguk.
Karena sedang ada orang asing di antara mereka, mereka tidak masuk ke Pagoda Roh untuk berkultivasi, tetapi menyempurnakan beberapa tungku yang penuh dengan pil. Setiap penyempurnaan menghasilkan sepuluh pil dan ketiganya menyempurnakan lebih dari seratus pil malam itu.
Saat mereka sedang menyempurnakan pil, dua gelombang kalajengking emas datang ke oasis. Mereka langsung disingkirkan oleh yang lainnya tanpa mengganggu ketiga orang yang sedang menyempurnakan penawar racun.
"Lebih dari seratus kalajengking emas datang dalam satu malam. Jumlah mereka cukup banyak!" komentar Mo Bin. "Dahulu, kita bisa berjalan seharian penuh tanpa bertemu satu pun kalajengking emas. Jika kita kebetulan bertemu mereka, biasanya jumlah mereka kurang dari dua puluh atau tiga puluh ekor."
"Pantas saja mereka bilang populasi kalajengking emas telah meledak!" kata Tang Yan. "Mereka tidak sekuat itu, tetapi jumlahnya sangat banyak. Jika mereka muncul sekaligus dalam jumlah besar, kita akan kesulitan melawan mereka!"
"Kita juga tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi," kata Sima You Lin.
"Kita menghadapi begitu banyak kalajengking emas hanya dalam satu malam, jadi aku yakin murid lain juga menghadapi jumlah yang sama. Aku penasaran, bagaimana keadaan mereka?" Mo Bin agak khawatir.
"Kalau kau mengkhawatirkan mereka, kau bisa pergi untuk mencari mereka," kata Fatty Qu.
Pergi. Kalau Mo Bin pergi, ia jadi tidak lagi bergantung pada kelompok Sima You Yue.
"Kami akan tetap bersama kalian," tandas He Feng. Ia tidak peduli bagaimana keadaan murid lain. Kalaupun ia peduli, ia baru akan peduli setelah pertarungannya dengan Sima You Yue.
"Begitu Kakak Keempat bangun, kita bisa mulai mencari murid-murid lainnya." Sima You Yue membuka penutup tenda lalu melangkah keluar.
"Yue Yue, apakah kita benar-benar akan pergi?" tanya Tujuh Kecil.
"Tentu saja. Ketua Sekte Yuan dan Guru Ge sangat memedulikan keselamatan murid sekte. Kalau mereka tahu ada sesuatu telah terjadi pada para murid, mereka pasti cemas," jawab Sima You Yue.
Guru Ge dan yang lainnya pergi ke suatu tempat berbahaya untuk menemukan cara menyembuhkan masalah dalam tubuh Sima You Yue. Tujuh Kecil juga sangat dekat dengan guru-guru sekte tersebut. Mereka telah memperlakukan Tujuh Kecil dengan sangat baik. Sekarang setelah menyadari hal tersebut, ia tidak bisa hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa.
Sebenarnya tidak masalah kalau mereka tidak mengetahui bahaya racun tersebut. Namun, karena sekarang Sima You Yue sudah tahu dan terlebih punya obat penawarnya, kalau ia justru tidak melakukan apapun, guru-guru tersebut pasti kecewa.
"Benar," timpal Tujuh Kecil. "Kalau begitu kita akan pergi setelah Kakak Keempat bangun."
Pertama-tama, Sima You Yue memanggil keluar beberapa ribu Lebah Merah Tua, lalu menyuruh mereka terbang untuk mencari informasi.
Setelah berkembang biak selama bertahun-tahun, Ratu Lebah Merah Tua telah memperanakkan beberapa lebah ratu muda di Pagoda Roh. Jumlah mereka terus bertambah.
Ketika Mo Bin dan yang lainnya melihat sekelompok Lebah Merah Tua terbang menjauh, mereka sangat terkejut sampai-sampai mereka menganga untuk waktu yang lama.
Saat malam tiba, Sima You Le akhirnya terbangun. Ketika ia mendengar tentang keadaannya yang berbahaya dari mereka, ia pun ketakutan.
"Sekarang sudah larut, ayo kita berangkat besok pagi," usul Sima You Yue.
Lebah yang Sima You Yue kirim tidak melaporkan adanya sesuatu yang berbahaya di luar, jadi mereka tidak perlu terburu-buru. Mereka masih bisa menyempurnakan beberapa pil lagi.
Esok paginya, mereka menyimpan tenda mereka dan Sima You Yue memanggil Halcyon keluar untuk menerbangkan mereka entah ke mana saja.
Di jalan, mereka berhenti untuk mengumpulkan kalajengking emas yang mereka lewati. Mereka membunuh beberapa ratus ekor dalam sehari.
"Ada oasis di depan, mari kita dirikan tenda kita di sana malam ini," usul Sima You Yue.
Halcyon membawa mereka ke oasis tersebut. Supaya tidak repot, mereka semua terlalu malas mendirikan tenda. Jadi, mereka menyalakan api, lalu duduk mengelilinginya dan bermeditasi.
"Ada orang datang kemari," kata Sima You Yue sambil membuka matanya.
"Mungkinkah itu murid sekte?" tanya Fatty Qu.
"Mm, jumlahnya juga cukup banyak," komentar Sima You Yue.
Tak lama kemudian, sekelompok orang datang mendekat sambil terbang di atas Binatang Roh terbang mereka. Jumlah mereka beberapa puluh dan dipimpin oleh Wang Si Miao dan yang lainnya.
Ketika mereka melihat Sima You Yue dan yang lainnya, para murid itu langsung mengenali Mo Bin dan Tang Yan.
"Mo Bin dan Tang Yan! Bagus! Murid sepuluh besar telah berkumpul bersama. Kita akan jadi lebih kuat sekarang!"
"Juga ada He Gila!"
"Kau benar! Kita semua sudah berkumpul sekarang."
Hua Piao Mian tidak menduga bahwa Sima You Yue dan yang lainnya juga ada di oasis tersebut. Melihat beberapa dari mereka sedang tertawa dan bercanda, air mukanya berubah muram.
"Mo Bin, kalian baik-baik saja?" tanya Pang Jia Nan dengan agak khawatir, tetapi sorot matanya memancarkan kepalsuan.
"Ya," jawab Mo Bin dengan santai.
"Gurun Karma agak aneh. Kalajengking emas itu jauh lebih kuat daripada yang kita hadapi bertahun-tahun lalu. Murid-murid baru ini tidak membebanimu, kan?" tanya Hua Piao Miao sambil berjalan mendekat.
"Benar. Kami mau mengajakmu ikut kelompok kami, tetapi kau bersikeras mau pergi dengan murid-murid baru ini. Sekarang, kalajengking emas itu bisa membunuh banyak orang dalam beberapa saat. Bepergian bersama murid-murid baru itu …." Pang Jia Nan menimpali, tetapi kata-katanya dipotong di tengah jalan.
"Pang Jia Nan, kau salah. Kami baik-baik saja, untuk apa kalian terus mengatakan bahwa You Yue dan yang lainnya membebani kami?" sela Tang Yan dengan tajam. Ia tidak menyukai mereka.
Sima You Yue dan yang lainnya kesal melihat tindak tanduk Hua Piao Miao dan Pang Jian Nan, jadi mereka sangat terhibur mendengar perkataan Tang Yan.
"Benar, Pang Jian Nan, kau tidak bisa asal omong tentang murid baru. Mereka kuat!" tandas He Feng.
"Bagaimana mungkin?" seru seorang perempuan. "Meskipun ada beberapa Alkemis dan Master Persenjataan di antara mereka, untuk pertarungan praktis semacam ini, mereka pasti akan membebanimu. Benar kan, Senior Wang?"
Wang Si Miao tidak mengangguk, tetapi ia juga tidak menyangkal.
Menurut mereka, murid-murid baru hanya akan membebani. Untuk babak kualifikasi yang berbahaya seperti itu, para murid baru seharusnya tetap tinggal di pelataran sekte saja dengan patuh, tidak usah ikut ke situ dan menimbulkan masalah bagi orang lain.
"Benar. Sebelumnya, ada dua murid baru yang dikepung kalajengking emas. Yang lainnya jelas bisa lari, tetapi justru karena mereka beberapa murid baru itu jadi meninggal," tambah seseorang. Perkataannya jelas menunjukkan ketidaksenangan terhadap murid-murid baru.
Murid-murid baru yang ada dalam kelompok Wang Si Miao pun menunduk dengan rasa bersalah.