Awan Roh
Awan Roh
Setengah simbol kontrak terbang keluar dari otak Lu Fei sementara setengahnya lagi terbang keluar dari dahi Lu Tian. Dua simbol tersebut menyatu di udara, lalu bergegas menuju penghalang dan menghancurkannya. Setelah itu, simbol tersebut bergegas menuju awan kesengsaraan.
"Degar -"
Simbol kontrak terbang menuju awan kesengsaraan. Awan kesengsaraan pun meningkatkan kekuatannya dengan mengirimkan sambaran kilat. Semua penduduk kota merasa jantung mereka berdebar kencang.
Setelah formasi pelindung rusak, Sima You Yue terbang keluar dari rumah dan melihat kilat petir, hendak meluncurkan serangan balasan.
"Dasar awan kesengsaraan sialan. Kenapa kau mengejarku sepanjang hari? Sambar aku dua kali lagi, coba saja! Kita lihat apakah itu lebih kuat daripada petir unguku?!" Ketika Sima You Yue langsung disambar petir, ia merasa tubuhnya agak mati rasa. Bahkan tanpa perintahnya, petir itu langsung menuju ke dantiannya.
Awan Roh yang ada dalam awan kesengsaraan di langit, melolong sedih ketika ia melihat Sima You Yue. Kenapa ia selalu bertemu dengannya? Kenapa kenapa kenapa? Tidak masalah jika ia terus bertemu dengan Sima You Yue, tetapi kenapa orang tersebut tidak mati-mati juga kena sambarannya! Akhir-akhir itu hidupnya terasa sangat sulit! Di mana kemegahannya? Di mana kewibawaannya? Semuanya hilang gara-gara Sima You Yue!
Sekarang setelah Awan Roh bertemu dengan Sima You Yue lagi, Sima You Yue bahkan mengucapkan kata-kata jahat semacam itu. Pada saat itu, ia benar-benar telah kehilangan seluruh harga dirinya!
Namun, Sima You Yue memang memiliki petir ungu di tubuhnya. Jika ia mengeluarkannya, Awan Roh sungguh tidak berani melawannya. Bingung, Awan Roh benar-benar bingung. Tidak pernah ada orang yang berani mengancamnya, tidak pernah selama bertahun-tahun ini!
Semakin Awan Roh memikirkannya, semakin tertekan ia. Ia meratap dengan sedih, ia tidak bisa menahan diri lagi.
Mereka semua tercengang ketika melihat awan kesengsaraan meratap.
Itu … terlalu luar biasa!
"Toh, Sima You Yue telah mengancam awan kesengsaraan … apakah itu berhasil?" Ni An Yi mengerutkan bibir, penasaran.
"Mungkin." Shi Chen tidak yakin. Ia belum pernah menyaksikan yang seperti itu sebelumnya. Siapa yang tahu seberapa berpengaruhnya ancaman Sima You Yue tersebut?
Sima You Yue selalu merasa bahwa awan kesengsaraan pasti memiliki kehidupan. Pasti ada sesuatu yang mengendalikannya. Saat awan kesengsaraan meratap, ia benar-benar merasa ada semacam kemurungan yang terpancar dari awan kesengsaraan.
Mungkinkah ada sesuatu di sana?
Setelah merenung sejenak, Sima You Yue menciptakan sebuah lapisan pelindung lalu langsung terbang menuju awan kesengsaraan.
"He-he- apa yang ia lakukan?!" Ni An Yi sangat terkejut sampai-sampai ia tidak bisa berbicara dengan benar, ia tergagap.
"Ia tidak mungkin berencana untuk masuk ke dalam awan kesengsaraan, kan?" seru Dai Yi.
"Ia … memang masuk ke sana!"
Mereka semua menyaksikan ketika Sima You Yue terbang masuk ke dalam awan kesengsaraan. Mereka merasa luar biasa ngeri.
Tidak ada yang berani menantang awan kesengsaraan sebelumnya! Tidak ada yang berani masuk ke dalam!
Sima You Yue terbang ke dalam awan kesengsaraan dan melihat kilat di sekitarnya. Awan tersebut mengeluarkan suara statis.
"Dasar manusia sialan, berani-beraninya kau datang ke sini!" hardik Awan Roh. Namun, suaranya terdengar serak, tanpa sedikit pun energi membunuh.
"Awan Kesengsaraan Kecil, kau di mana?" panggil Sima You Yue memanggil dengan santai. Ia terdengar seperti serigala besar yang jahat yang hendak menipu seorang anak kecil.
"Aku akan menyambarmu sampai mati!" Awan Kesengsaraan Kecil tidak menampakkan diri, ia mendengus marah.
Dua kilat petir yang besar menghantam Sima You Yue. Namun, selain mati rasa, ia tidak merasakan apa pun.
"Sepertinya aku sudah bisa menahan sambaran kilat dengan lebih baik setelah menghadapi kilat kesengsaraan yang terakhir." Sima You Yue membatin dengan sombong.
Petir ungu di dantiannya memutar mata. Sima You Yue menjadi semakin kuat karena petir ungu memang menjadi lebih kuat. Kalau tidak, dengan kilat langit yang semengerikan itu, Sima You Yue pasti sudah lama disambar jadi abu!
"Awan Kesengsaraan Kecil, kita sudah sering bertemu. Anggap saja kita teman lama. Ayo keluarlah, aku punya makanan enak!" Sima You Yue terus membujuk awan kesengsaraan karena ia tidak tahu apa yang sedang awan kesengsaraan pikirkan.
"Aku tidak makan apa-apa, tahu!" Seekor kelinci transparan seukuran telapak tangan manusia muncul dalam awan kesengsaraan. Mata merahnya menatap Sima You Yue dengan mengejek.
Kenapa Sima You Yue begitu menyedihkan? Tidak peduli apa pun yang terjadi, awan kesengsaraan tetap tidak bisa menyambarnya sampai mati.
Sima You Yue tidak menyangka bahwa Awan Roh ternyata berpenampilan seperti itu. Bagaimana mungkin itu adalah awan kesengsaraan yang bertanggung jawab atas Hukum Langit? Jelas-jelas itu seekor hewan peliharaan yang lucu!
"Awan Kesengsaraan Kecil, tidak ada gunanya kau memelototiku seperti itu. Kilatmu tidak akan membunuhku." Sima You Yue berseri-seri.
"Huh, bukan berarti sambaran kilatku tak berguna! Kalau bukan karena petir ungu dalam tubuhmu, kau pasti sudah kusambar sampai mati sejak lama! Tak kuduga petir ungu akan tumbuh secepat itu. Bahkan kilat langit pun tak berdaya menentangnya." Awan Roh mendengus.
"Tumbuh? Petir ungu bisa tumbuh?" Sima You Yue sedikit tidak percaya.
"Tentu saja. Kalau tidak, bagaimana mungkin kau jadi semakin tahan terhadap sambaran kilat?" jawab Awan Roh.
"Apakah petir ungu itu sama denganmu, kalau begitu?" tanya Sima You Yue.
"Dia tidak seimut aku!" jawab Awan Roh dengan narsistik. "Aku awan kesengsaraan paling manis."
Siima You Yue menutup mata untuk sejenak. Ia ternyata bisa melihat siluet kecil sedang berenang di kolam petir di dantiannya. Siluet itu tampaknya tidak memiliki bentuk, hanya siluet yang berkabut.
Siluet tersebut sepertinya merasakan tatapan Sima You Yue. Ia langsung memasang ekspresi aneh di wajahnya, seolah-olah mengatakan kalau Sima You Yue belum juga menyadari keberadaannya meskipun ia sudah tinggal di dalam tubuh Sima You Yue untuk waktu yang lama.
Sima You Yue merasa siluet tersebut pasti sedang mengejeknya menggunakan ekspresi wajahnya, meskipun siluet itu belum punya wajah sekarang.
Mengingat bagaimana ia mendapatkan petir ungu sebelumnya, Sima You Yue bertanya pada Awan Roh dengan bingung, "Bukankah petir ungu tersebut milikmu? Kenapa ia bisa memiliki kemauan sendiri?"
"Bagaimana mungkin petir ungu tersebut milikku? Kalau ya, aku pasti sudah memakannya sejak lama," jawab Awan Roh dengan sedikit kecewa, "Di masa lalu, aku pernah menggunakan petir ungu ini sebelumnya. Namun, aku tidak yakin siapa yang bisa selamat. Kurasa kau-lah yang berhasil menyerapnya dan tidak mati, jadi petir ungu tersebut membentuk kesadarannya sendiri."
"Kurasa, pasti ada banyak pihak yang bertanggung jawab atas awan-awan kesengsaraan?" tanya Sima You Yue tiba-tiba.
"Tidak banyak. Bagaimanapun, wilayah ini wilayahku. Siapa pun yang berani memperlakukanku dengan tidak hormat, aku tinggal menyambarnya sampai mati!" jawab Awan Roh. Tiba-tiba ia teringat bahwa orang di depannya tersebut tidak mati-mati, tidak peduli berapa kali ia menyambar Sima You Yue. Sangat menyebalkan!
Sima You Yue melihat sikap awan kesengsaran, lalu ia lalu berkata sambil tersenyum, "Baguslah kalau kau tidak menyambarku sampai mati. Ya kan? Karena kau tidak membunuhku, aku jadi bisa menemukan keberadaanmu? Kita bisa berteman mulai sekarang!"
"Aku tidak mau berteman denganmu!" Awan Roh mendengus. Bagaimana mungkin ia bisa berteman dengan seorang manusia yang menolak untuk disambar sampai mati!
"Kalau kau tidak mau berteman denganku, maka aku yang akan berteman denganmu!" kata Sima You Yue. "Karena kita sudah berteman, aku harus membuatkanmu sebuah hidangan. Bagaimana? Apakah kau suka makanan-makanan ini?"
Sima You Yue mengeluarkan setumpuk makanan dan minuman, lalu meletakkannya di atas awan. Makanan dan minuman tersebut ternyata tidak jatuh menembus awan.
Awalnya awan kesengsaraan tidak tertarik dengan semua makanan dan minuman tersebut, tetapi aromanya sangat menggoda. Terutama salah satu aroma, yang membuat air liurnya terus mengalir.
Awan kesengsaraan dengan angkuh memperhatikan makanan dan minuman tersebut sebelum memalingkan kepala, lalu berkata, "Makanan dan minuman apa saja itu? Aku tidak akan memakan apa pun yang kau berikan padaku!"
Sima You Yue tertawa dalam hati ketika melihat bahwa meskipun awan kesengsaraan mengatakan kalau ia tidak mau yang mana pun, tatapannya selalu tertuju pada sebuah kendi anggur.