Perjalanan yang Menyakitkan
Perjalanan yang Menyakitkan
"You Yue sepertinya sangat kesakitan. Apakah menurutmu kita sudah melakukan hal yang tepat?" Shui Qing Man agak khawatir ketika ia melihat Sima You Yue menggeliat kesakitan.
"Aku yakin You Yue bisa melewati ini," jawab Wu La Mai. "Jika ia mampu melewati ini, ia akan tumbuh semakin kuat. Tubuhnya juga akan semakin tahan banting. Itu akan sangat baik untuknya. Ia perempuan yang tangguh, rasa sakit ini tidak akan menghalanginya, tetapi justru akan mendorongnya untuk mencapai potensinya yang maksimal."
"Kuharap begitu." Shui Qing Man memegang tangan Wu La Mai, lalu berkata, "Saat ini You Yue terlalu lemah, tetapi ada begitu banyak hal yang harus ia lakukan. Akan lebih baik baginya untuk tumbuh semakin kuat sekarang. Namun, aku tak menyangka bahwa ia akan sangat kesakitan seperti ini."
"Maksudmu baik, You Yue pasti mengerti," hibur Wu La Mai.
"Ya. Ayo, kuantar kau kembali untuk beristirahat dahulu," ajak Shui Qing Man.
"Baiklah."
Mereka berdua pun pergi, meninggalkan Sima You Yue, yang berada di jurang penderitaan.
Esens darah Wu La Mai mulai bekerja di seluruh tubuh Sima You Yue, dan pembuluh darahnya terasa terbakar ketika esens darah mengalir melaluinya. Bersamaan dengan itu, ranjang kristal air melepaskan udara yang sedingin es.
Semua energi roh Sima You Yue terkuras habis untuk melawan esens darah, saat ia mencoba semampunya untuk mengendalikan esens darah itu. Semua upayanya sia-sia.
Energi mental Sima You Yue perlahan habis. Jika ia tidak bisa mengendalikannya lagi, esens darah itu akan meledak dalam tubuhnya. Itu akan sangat mengerikan.
Pada akhirnya, untungnya Sima You Yue masih bisa menekan esens darah tersebut. Ia menggunakan energi rohnya untuk mengelilingi esens darah itu dan mulai menyerapnya.
Hanya ada satu tetes esens darah, tetapi rasanya seperti kekuatan neraka yang mengamuk. Paling tidak, itulah yang Sima You Yue rasakan.
Tepat sebelum Sima You Yue menyerap esens darah itu, ia harus menyempurnakannya menjadi miliknya. Proses itu memakan waktu tiga bulan.
Selama tiga bulan tersebut, Shui Qing Man dan Wu La Mai datang untuk menjenguk Sima You Yue. Mereka melihat bahwa keadaannya mulai stabil, dan tidak lagi mengkhawatirkan seperti sebelumnya.
Selama masa itu, ada tujuh sampai delapan pangeran yang datang untuk menjenguk Sima You Yue bersama Shui Qing Man. Mereka merasa agak aneh ketika melihat manusia yang sekarang telah menjadi saudara perempuan mereka tersebut. Namun, mereka bersyukur bahwa ia telah menyelamatkan ibu mereka.
Tiga bulan berlalu dalam sekejap mata.
Hari itu, Wu La Li datang bersama dengan seorang manusia yang masih tampak muda untuk mengunjungi Sima You Yue. Mereka berpikir bahwa ia masih melakukan kultivasi tertutup, tetapi mereka seolah-olah tertangkap basah oleh Sima You Yue.
"You Yue, kau sudah bangun?"
Sima You Yue menatap Wu La Li dan kegembiraan terpancar di matanya. Ia meraih tangan Wu La Li, dan berkata, "Cepat, bawa aku ke pulau yang kemarin."
Wu La Li tahu bahwa pasti telah terjadi sesuatu pada Sima You Yue sampai-sampai ia jadi gelisah seperti itu. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Wu La Li langsung berubah wujud menjadi penampilan aslinya dan membawa Sima You Yue ke pantai.
"Kakak, tunggu aku!" seru bocah yang datang bersama Wu La Li ketika ia melihat mereka terbang dengan terburu-buru. Bocah itu berubah wujud menjadi penampilan aslinya dan mengejar mereka.
Salah satu penjaga memperhatikan tiga orang yang pergi dengan tergesa-gesa itu, lalu berseru, "Sang putri telah bangun, cepat beri tahu Ratu!"
Wu La Li membawa Sima You Yue ke pulau yang sebelumnya ia kunjungi. Ia melihat sekeliling dan menemukan sebuah pantai yang luas, lalu mulai menyusun sebuah formasi.
"Kakak, kau semakin cepat." Bocah laki-laki yang tadi telah menyusul mereka. Ia memperhatikan Sima You Yue yang mulai melemparkan batu-batu ke tanah dan bertanya dengan penasaran, "Dik, apa yang kau lakukan?"
'Dik'. Itu sebutan mereka untuk memanggil Sima You Yue.
"Menyusun sebuah formasi," jawab Wu La Li.
"Bukankah ia seorang Alkemis? Bagaimana ia bisa tahu cara menyusun formasi?" tanya Wu La Xiu.
"Kurasa itu karena ia adalah seorang Alkemis dan juga seorang Master Formasi." Wu La Li memperhatikan Sima You Yue dan merasa bahwa Sima You Yue menyimpan banyak rahasia.
Sima You Yue akhirnya selesai menyusun formasi dan berjalan mendekat.
"Dik, aku kakak kesembilanmu, Wu La Xiu." Wu La Xiu memperkenalkan diri.
"Halo, Kakak Kesembilan." Sima You Yue tersenyum pada Wu La Xiu, lalu menatap mereka berdua, dan berkata, "Kalian sebaiknya cepat tinggalkan tempat ini."
"Kenapa kau datang ke sini? Kau bahkan menyusun sebuah formasi … apakah kau seorang Master Formasi?" Wu La Xiu sangat ingin tahu tentang adik perempuan angkat manusianya itu, jadi ia mengajukan serangkaian pertanyaan.
"Aku akan menjawabmu begitu kita kembali. Kalian sebaiknya cepat pergi," jawab Sima You Yue.
"Kenapa?" tanya Wu La Xiu. Sepertinya Wu La Xiu tidak akan pergi sebelum Sima You Yue menjawabnya.
"Aku akan naik peringkat," jawab Sima You Yue.
"Syukurlah kau naik peringkat! Namun, bukankah penting bagimu untuk tidak diganggu ketika naik peringkat? Karena kami di sini bersamamu, kami dapat melindungimu dan mencegah orang yang sembarangan mengganggumu," kata Wu La Xiu. "Meskipun ini adalah pantai kami, ada klan lain yang mungkin diam-diam datang ke sini untuk mencari informasi. Dua hari yang lalu Kakak Kedua juga mengatakan bahwa ada beberapa orang yang mencari masalah, dan bahkan mungkin akan mengutus orang ke sini. Kau akan mendapat masalah jika kau bertemu dengan mereka."
"Terima kasih, Kakak Kesembilan, atas niat baikmu, tetapi kenaikan peringkatku ini sedikit berbeda dari yang lain. Aku tidak takut diganggu orang," jawab Sima You Yue.
"Berbeda bagaimana?"
Sima You Yue memperhatikan bagaimana Wu La Xiu terus mengklarifikasi setiap hal, dan bertanya-tanya apakah itu memang karakteristik umum anak bungsu.
"Selalu terjadi kilat saat aku naik peringkat," jawab Sima You Yue menjelaskan. "Jika kalian tetap di sini, kilat itu akan menganggap kalian sebagai orang yang ingin datang untuk membantuku dan akan menyerang kalian. Hal itu juga akan meningkatkan kesulitan kilat kesengsaraan."
"Kau naik peringkat dengan diiringi kilat kesengsaraan? Mengapa kenaikan peringkatmu begitu aneh?" tanya Wu La Xiu.
"Aku juga tidak tahu. Kilat kesengsaraan selalu terjadi sejak aku naik ke peringkat Dewa," jawab Sima You Yue. "Itu sebabnya aku datang ke sini untuk naik peringkat. Aku menyusun formasi perlindungan di sini supaya tidak ada yang bisa mendekati tempat ini. Kalian sebaiknya kembali dahulu."
"Kami akan berjaga di suatu tempat yang jauh," kata Wu La Li. "Kami akan tetap berada di luar jangkauan kilat kesengsaraan."
Sima You Yue tahu bahwa Wu La Li tetap mengkhawatirkannya. Namun, karena mereka tidak akan berada di sekitarnya, ia membiarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan.
Sima You Yue memeriksa formasi untuk kali terakhir. Ketika ia yakin formasi itu cukup kuat, ia memakai pakaian pelindung petir yang Fatty Qu berikan padanya sebelumnya. Meskipun pakaian itu tidak terlalu berguna, itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Kemudian, ia mengeluarkan dua botol pil dan meletakkannya di samping sebelum duduk dalam posisi lotus.
Sima You Yue sudah menyerap esens darah dan menyempurnakannya. Sekarang, yang harus ia lakukan adalah melepaskan energi yang diberikan oleh esens darah dan mengarahkannya ke dantiannya.
Wu La Li mengamati Sima You Yue yang telah memasuki kondisi kultivasi, dan menarik Wu La Xiu untuk meninggalkan pulau itu. Mereka pergi ke perairan yang tidak terlalu jauh dari situ, dan terus mengawasinya.
"Kakak, ada sesuatu di sana," kata Wu La Xiu tiba-tiba.
Wu La Li juga mendengar suara yang datang dari pulau tersebut. Alisnya berkerut, ia ingin pergi dan menyingkirkan para prajurit yang mendekat itu. Namun, ia melihat bahwa awan gelap sudah mulai terbentuk di langit.
"Kita tidak bisa pergi ke sana." Wu La Li menarik tangan Wu La Xiu. "Kilatnya sudah mulai terbentuk. Jika kita pergi ke sana sekarang, kita akan dianggap sebagai orang yang akan melalui kesengsaraan bersama You Yue. Kita justru akan menempatkan You Yue dalam bahaya."
"Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Wu La Xiu sambil berseru, agak khawatir.