Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Gagal Masuk Kota



Gagal Masuk Kota

Sima You Yue menggeleng sambil tersenyum saat merasakan pancaran cinta kasih dan rasa bersalah dari Huang Ying Ying.     

"Sebenarnya, masalah yang kuhadapi tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang sudah kucapai. Banyak orang yang lebih terluka dibandingkan aku, tetapi mereka tidak mencapai sebanyak aku." Sima You Yue tersenyum dengan tenang.     

"Kau ini …." Huang Ying Ying mengulurkan tangannya dan memeluk Sima You Yue.     

Dengan anak yang begitu pengertian, yang tidak sombong dengan pencapaiannya, bagaimana mungkin Huang Ying Ying dan Sima Xiu Qi tidak menyayangi cucu mereka itu?     

Sima Liu Feng memanyunkan bibirnya. Huang Ying Ying, bibinya tersebut, dikenal sebagai 'wanita besi' di rumah. Abangnya, adiknya, menantu perempuannya dan yang lainnya takut pada Huang Ying Ying karena mereka sering dimarahi olehnya.     

Namun, Huang Ying Ying justru penuh kasih sayang terhadap You Yue sekarang. Sungguh sulit diterima!     

Kalau dipikir-pikir, hal tersebut menunjukkan betapa memesonanya Sima You Yue, karena bahkan Ketua Klan pun sangat menyayanginya.     

Siapa yang tidak suka dengan anak yang berbakat dan pengertian?!     

"Aku penasaran seperti apa Kota Hantu itu, apakah berbeda dari kota lainnya?" tanya Sima You Yue.     

"Menurutku, tidak akan ada bedanya. Kalau kau mau tahu, yang membuat berbeda pasti adanya Master Roh gelap dan hantu yang ada di sana," jawab Mo Ketiga.     

"Aku penasaran apa yang terjadi pada Ayah selama ini, selama ini ada retakan di batu giok kehidupannya. Aku bertanya-tanya apakah itu karena luka-lukanya sama sekali tidak bisa sembuh selama bertahun-tahun ini."     

Mereka semua terdiam saat membicarakan Sima Liu Xuan. Suasananya menjadi tidak enak karena mereka merasa khawatir.     

"Kak You Yue, jangan khawatir, ayahmu pasti baik-baik saja," kata si pembantu kecil. "Guru bilang, ayahmu akan memengaruhi masa depan, jadi dia tidak mungkin mati secepat itu."     

"Mm, terima kasih." Sima You Yue tersenyum simpul pada si pembantu kecil. Ia tidak bertanya bagaimana ayahnya akan memengaruhi masa depan karena si pembantu kecil tidak mungkin semisterius itu kalau si pembantu kecil tahu jawabannya.     

Tidak lama setelah melihat mayat-mayat tersebut, mereka melihat sebuah kota yang melayang di udara.     

Berbeda dari Kota Samudra Awan yang menggantung, Kota Hantu benar-benar melayang di udara, tidak ada yang menopangnya dari bawah.     

Karena itu adalah persimpangan antara Alam Hantu dan dunia manusia, atribut energi roh yang lain sangat langka di udara. Semakin dekat mereka ke Kota Hantu, energi roh yang lain semakin kecil, nyaris tidak ada. Energi roh tersebut akan benar-benar hilang kalau mereka keluar dari ujung Kota Hantu.     

Mereka terbang di sekitar bagian luar kota dan tidak melihat gerbang kota.     

"Bagaimana kita bisa masuk ke Kota Hantu kalau tidak ada gerbang kotanya?"     

"Ayo kita periksa ke sekeliling."     

Mereka terbang selama beberapa hari dan di mana-mana sama saja. Dinding, batu bata, dan ubinnya sama, tidak ada bedanya sama sekali. Mereka pasti mengira mereka sudah kembali ke tempat yang sama kalau bukan karena mereka pergi ke satu arah.     

"Kota Hantu ini besar sekali. Kita tidak melihat apa-apa bahkan setelah berjalan berhari-hari. Tidak akan mudah menemukan Ayah kalau dia benar-benar ada di dalam sana." Sima You Yue mengembuskan napas.     

"Ya, memang besar sekali."     

"Kita harus menemukan titik masuknya terlebih dahulu," kata Wu Lingyu. "Kita tidak melihat apa pun bahkan setelah berjalan sekian lama. Mungkin bukan karena ukurannya yang besar, tetapi karena Kota Hantu memang seperti ini."     

"Bisa jadi," kata Sima Xiu Qi. "Coba kulihat, apakah aku bisa masuk atau tidak."     

Sima Xiu Qi terbang ke arah kota. Ketika ia mencapai ketinggian bahkan sebelum mendarat di dinding, ia dipukul mundur oleh sebuah riak hitam.     

Ia merasakan kekuatan riak tersebut dan menggunakan kekuatan penuhnya untuk melindungi diri. Namun, ia dipukul mundur dengan kuat.     

"Apakah ada formasi pertahanan?"     

Ia pun kembali dengan raut wajah yang tampak muram.     

"Aku bahkan tidak bisa menghancurkannya dengan paksa, formasi pertahanan itu cukup kuat."     

Sima Xiu Qi terpental kembali akibat kekuatan riak tersebut padahal ia berperingkat Paragon. Sepertinya pertahanan Kota Hantu itu sangat kuat.     

"Sepertinya tidak akan mudah bagi kita untuk bisa masuk ke dalam kota ini." Mo Ketiga memandangi tembok kota dengan penuh minat. "Kita tidak akan bisa begitu saja menerobos masuk seperti tadi, kita harus cari cara. Apa kau punya ide?"     

Mo Ketiga menatap Wu Lingyu. Putra Suci Paviliun Bijaksana seharusnya pasti punya banyak pengalaman.     

Memang, Wu Lingyu ternyata mengangguk, lalu menjawab, "Aku pernah dengar ada beberapa cara, tetapi aku tidak yakin apakah itu bisa berhasil atau tidak."     

"Ide apa yang kau punya?" tanya Sima Liu Feng.     

Wu Lingyu menatap Di Wu, lalu berkata, "Pergi dan cobalah."     

"Aku? Aku tidak punya kekuatan sehebat itu." Di Wu langsung menggeleng.     

"Coba saja. Kau tidak akan terluka," kata Wu Lingyu.     

"Baiklah."     

Di Wu menarik napas dalam-dalam dan terbang menuju ke pintu masuk kota.     

"Bum!"     

Karena Di Wu tidak punya kekuatan yang cukup, tetapi tetap memercayai kata-kata Wu Lingyu, ia jadi tidak melindungi dirinya sendiri dan terpental akibat formasi pertahanan Kota Hantu.     

Wu Lingyu melambaikan tangannya, dan seberkas energi menangkap Di Wu dan membawanya kembali.     

"Sss— Sakit! Bukannya tadi kau bilang aku tidak akan terluka?" Di Wu menggosok lengannya yang terluka dan menatap Wu Lingyu dengan kesal.     

"Siapa suruh kau percaya," jawab Wu Lingyu dengan lirih.     

"Aku …."     

Di Wu tidak bisa berkata-kata, ia merasa dicurangi.     

"Jangan marah, lukamu itu ada manfaatnya," kata Wu Lingyu.     

"Apa idemu?" tanya Sima You Yue.     

"Apa kau tidak memperhatikan kalau hantu tidak terpental sekeras manusia?" Wu Lingyu balik bertanya.     

"Sepertinya begitu." Sima You Yue mempertimbangkan hal tersebut. Baik Sima Xiu Qi maupun Di Wu tidak menyerang, tetapi formasi pertahanan menyerang mereka dengan tingkat kekuatan yang berbeda.     

"Sepertinya memang ada bedanya. Apakah ini karena kekuatan mereka juga berbeda?" tanya Sima Liu Feng.     

"Kau bisa mencobanya," kata Mo Ketiga.     

Mo Ketiga hanya menggoda Sima Liu Feng. Ia tidak menyangka Sima Liu Feng ternyata sungguh-sungguh terbang ke sana untuk menanggapinya.     

"Bum!"     

Sima Liu Feng tidak mengalami luka parah karena ia sudah bersiap-siap sebelumnya. Namun, jelas kalau serangan tersebut lebih kuat daripada Di Wu, padahal kekuatannya setara dengan Di Wu.     

"Kenapa manusia diserang lebih kuat daripada hantu?" tanya si pembantu kecil.     

"Orang yang menyusun formasi pertahanan ini mungkin benci manusia," tebak Sima You Yue.     

"Sepertinya hanya kau dan Di Wu yang bisa melakukannya," kata Wu Lingyu.     

"Mmm."     

Sima You Yue mengerti maksud Wu Lingyu. Ia memasukkan yang lainnya ke dalam alam kecil. Yang tersisa hanyalah Di Wu dan dirinya.     

"Bagaimana kita bisa masuk?" tanya Di Wu.     

Sima You Yue menyegel energi rohnya, lalu melepaskan aura gelapnya dan memanggil Raung Kecil untuk menyatu dengannya. Setelah itu, auranya langsung berubah total.     

Mencium aura tubuh Sima You Yue, mata Di Wu langsung penuh dengan air mata kegembiraan.     

"Oh oh, ini aroma Tuan Putri!" Di Wu menari-nari di sekeliling Sima You Yue. "Aku pernah mencium aroma ini sebelumnya, tetapi sudah lama sekali sejak terakhir kali aku menciumnya."     

Melihat kegembiraan Di Wu, Sima You Yue tersenyum, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita masuk."     

"Bagaimana kita bisa masuk?" Sima You Yue langsung memegang tangan Di Wu tepat setelah Di Wu bertanya. Mereka terbang dengan cepat menuju tembok kota tanpa memedulikan apakah formasi pertahanan tersebut akan melukai mereka atau tidak!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.