Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Memberi Waktu Dua Hari



Memberi Waktu Dua Hari

Orang-orang ketakutan melihat tindakan Sima You Yue. Mungkinkah Hitam Kecil juga akan diubah jadi setumpuk tulang oleh kabut hitam?!     

Namun, tak lama kemudian semua orang pun tenang. Saat Hitam Kecil jatuh dari penghalang roh, kabut hitam mengambil inisiatif terlebih dahulu untuk menghindarinya.     

Sama seperti sebelumnya, kabut hitam langsung menghilang di tempat Hitam Kecil jatuh.     

Hitam Kecil kesal karena Sima You Yue langsung melemparkannya seperti itu. Kekesalannya tersebut berubah jadi kegusaran. Namun, ia tidak bisa marah pada You Yue, jadi ia hanya bisa melampiaskan semua keberangannya pada kabut hitam.     

Hitam Kecil melengkungkan punggungnya dan bulu di sekujur tubuhnya berdiri. Ia merengek dengan pelan sambil bersiap untuk menyerang kabut hitam.     

Aura tersebut beberapa kali lipat lebih berat daripada saat ia mengusir kabut hitam sebelumnya.     

Sebelumnya kabut hitam memang sudah tidak bisa bertahan melawan gonggongan Hitam Kecil, tetapi sekarang lebih parah. Sima You Yue tidak mengatakan apa-apa, tetapi kabut hitam langsung mundur secara perlahan.     

Banyak orang yang sudah mencobanya, tetapi tidak berhasil. Sementara Sima You Yue hanya butuh dua menit untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sudah jelas, mereka semua tahu siapa yang telah menyelamatkan penduduk kota.     

Wu Man dan yang lainnya langsung mengawasi kabut hitam sejak Sima You Yue turun ke bawah. Karena kabut hitam sudah mundur, mereka pun merasa lega.     

Namun, mereka belum benar-benar lega. Meski sudah mundur, kabut hitam masih berputar-putar di dalam kolam! Kalau kabut hitam tidak bisa disegel dan Hitam Kecil tidak ada di situ, kabut hitam pasti akan menyerang kembali.     

Segel kolam tersebut sudah dihancurkan oleh kabut hitam. Tidak ada yang bisa menahannya sekarang. Ia bisa bangkit kapan saja ia mau.     

Keempat pengurus kota terbang ke bawah dan berdiri di keempat sisi kolam. Wu Man datang ke samping Sima You Yue.     

"Akhirnya kabut hitam itu kembali. Terima kasih, Nona," ucap Luo Qi.     

Sima You Yue tidak menyangka salah seorang dari mereka akan berterima kasih padanya. Ia mengangguk, lalu berkata, "Pengurus, kau terlalu sopan."     

"Jangan panggil aku pengurus. Karena kau putri Klan Si, panggil aku Paman Luo, sama seperti bagaimana Si Yue memanggilku," kata Luo Qi. "Omong-omong, aku belum tahu siapa namamu?"     

Sima You Yue terkejut. Sebelumnya ia dengar Si Yue bilang tidak ada orang yang punya nama keluarga Sima di situ. Bukankah ia akan menarik perhatian yang tidak perlu kalau ia menggunakan namanya yang sebenarnya?     

"Aku Si Qin." Sima You Yue menggunakan nama palsu Si Yue.     

"Jadi, nama keluargamu juga Si," kata Luo Qi.     

Sima You Yue mengangguk. Huruf pertama Sima juga Si.     

"Baiklah, sekarang ayo kita pikirkan apa yang harus kita lakukan selanjutnya!" kata Zhang Hao dengan raut wajah jengkel.     

"Apa lagi yang bisa kita lakukan? Kita hanya perlu menemukan cara untuk menyegelnya," jawab Meng Sha.     

"Segel yang sebelumnya sudah hilang. Sementara segel yang biasa tidak mempan," tambah Luo Qi.     

"Meski tidak berguna, kita tetap harus mencari cara," kata Wu Man. "Kita tidak bisa membiarkan ada orang yang terus berjaga-jaga di sini."     

"Memangnya kenapa?" tanya Zhang Hao. "Kita pergi mencari penguasa kota, lalu setelah penguasa kota kembali, tentu saja Si Qin tidak perlu lagi tetap berjaga di sini."     

"Tidak," tolak Wu Man langsung.     

Bagaimana mungkin Sima You Yue harus tetap tinggal di sana untuk berjaga-jaga? Zhang Hao mau memanfaatkan kesempatan untuk balas dendam kepadanya!     

"Situasi khusus ini butuh perlakuan khusus. Aku tidak meminta Si Qin untuk tinggal di sini seumur hidup," kata Zhang Hao.     

"Kalau Pengurus Zhang bersedia tinggal di sini bersamaku, aku tidak keberatan menunggu di sini beberapa hari lagi," kata Sima You Yue. "Pengurus Zhang, apa kau bersedia?"     

"Aku perlu mengelola semua urusan kota bagian selatan, bagaimana mungkin aku bisa punya waktu luang untuk kuhabiskan bersamamu?!" tolak Zhang Hao langsung tanpa pikir panjang.     

"Oh, ada yang harus kau lakukan jadi kau tidak bisa tinggal di sini." Sima You Yue sengaja mengulang kata-kata Zhang Hao. "Omong-omong, aku juga punya urusan yang harus kulakukan. Aku tidak bisa tinggal di sini."     

"Urusan apa yang harus kau lakukan?!"     

"Tentu saja, urusan yang sangat penting!" balas Sima You Yue. "Kenapa? Pengurus Zhang bisa sibuk, tetapi orang biasa seperti kami ini tidak?"     

"Aku tidak bisa mencegah kabut hitam itu bangkit lagi. Tidak ada gunanya aku tinggal di sini. Tentu saja ada hal lain yang harus kulakukan."     

"Siapa bilang kau hanya bisa tinggal di sini kalau kau bisa mencegah kabut hitam bangkit lagi? Keuntungan apa yang sudah kau tawarkan kepadaku? Bisakah kau memberikan kedudukanmu kepadaku?" Sima You Yue mendengus dengan dingin. "Aku akan memberi kalian waktu paling lama dua hari. Kalau kalian tidak bisa menemukan cara untuk menyegelnya, maka ayo kita tinggal di sini bersama-sama!"     

Dalam pandangannya, mereka tidak bodoh. Dua hari sudah cukup bagi mereka untuk menemukan caranya.     

Tak diduga, semua orang tampak malu. Bahkan Wu Man pun mengerutkan kening.     

Sima You Yue bisa menebak dengan sekilas pandang. Cara tersebut pasti sulit ditemukan. Namun, syarat itu tidak ada hubungannya dengan Wu Man, jadi Wu Man tidak perlu khawatir.     

Sima You Yue baru tinggal di Kota Hantu selama tiga sampai empat hari. Ia tidak tahu apa yang terjadi, tetapi ia sudah menghadapi hal semacam itu. Ia tidak tahu kabut hitam itu apa atau berasal dari mana.     

Selain itu, sejak awal ia memang ingin membantu. Bagaimanapun, setelah keadaan di Kota Hantu tenang, ia bisa lanjut pergi mencari ayahnya. Namun, kebaikannya tersebut telah dihapus oleh anggota Klan Zhang yang sombong.     

Setelah itu, Sima You Yue mengambil kursi dan duduk di sisi samping.     

Baru saat itulah Sima You Yue teringat akan Mu Si. Satu hari sudah berlalu, dan Mu Si pasti belum makan. Mereka belum makan seharian. Kalau begitu, Mu Si berarti belum makan selama dua hari satu malam.     

Sima You Yue melihat ke sekeliling, tetapi tidak melihat Mu Si. Ia mengerutkan kening, lalu bertanya pada Si Yue, "Di mana Mu Si?"     

Si Yue melihat ke belakang. Karena orang yang terlalu banyak, Phoenix Hitam terbang ke belakang kerumunan bersama Mu Si.     

"Di sana."     

"Bawa dia turun."     

Si Yue tidak tahu apa yang Sima You Yue mau lakukan, tetapi ia dengan patuh membawa Mu Si ke tempat mereka berkumpul.     

Begitu Mu Si mendarat, ia menarik pakaian Sima You Yue. Ia bertanya dengan gugup, "Apa kau baik-baik saja?"     

"Aku baik-baik saja. Bukankah kau sudah melihat semua yang terjadi?" Sima You Yue tersenyum pada Mu Si. "Kau belum makan seharian. Kau lapar?"     

Mu Si tidak menyangka Sima You Yue masih ingat kalau ia belum makan. Ingusnya meler. Namun, ia menggeleng. "Aku tidak lapar."     

Namun, perut Mu Si tidak mau bekerja sama dan justru keroncongan.     

Sebenarnya, sebelumnya Mu Si memang tidak lapar. Saat menghadapi kabut hitam dan mengkhawatirkan Sima You Yue, ia sangat gugup sampai-sampai ia merasa lapar. Sekarang, melihat Sima You Yue sudah aman dan justru membicarakan tentang hal tersebut, tentu saja ia memang sudah kelaparan.     

"Ya, aku lupa kalau Mu Si masih perlu makan!" Si Yue menepuk bahu Mu Si dengan meminta maaf.     

"Karena kau lapar, tunggulah sebentar. Akan kumasakkan sesuatu untukmu." Sima You Yue mengeluarkan peralatan masaknya.     

Melihat Sima You Yue mengeluarkan peralatan masak, mata Hitam Kecil bersinar dan mulai menggonggong.     

"Hitam Kecil sudah bekerja keras kali ini. Akan kuberi kau beberapa tulang sebentar lagi." Sima You Yue tertawa.     

Hitam Kecil berpikir sejenak. Anjing di dunia yang sebelumnya paling suka makan tulang, jadi seharusnya ia juga pasti suka tulang.     

Hitam Kecil mengibaskan ekornya dengan senang dan menjulurkan lidahnya seperti anjing.     

Sima You Yue memanyunkan bibirnya. Hitam Kecil benar-benar berpikir kalau ia adalah seekor anjing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.