Ledakan di Daerah Terlarang
Ledakan di Daerah Terlarang
"Nona!" Ia ingin menghentikan sumpah Si Yue, tetapi ia sudah bisa menyaksikan cahaya sumpah memasuki dada Si Yue. "Nona, kenapa kau …."
Ia merasa sangat menyesal. Seharusnya ia tidak membiarkan Nona Muda bermain-main sendiri dan dengan santai membuat sumpah. Bagaimana kalau Si Yue jadi dimanfaatkan?
Sima You Yue juga terkejut. Apakah Si Yue benar-benar langsung bersumpah begitu saja?
"Yah, aku sudah bersumpah. Bisakah kau memberitahuku sekarang?" desak Si Yue.
Sima You Yue mengembuskan napas. "Untuk apa kau bersumpah segala?!"
"Siapa suruh kau membuatku tertarik," balas Si Yue. "Jarang-jarang aku tertarik pada urusan orang. Kau cocok dengan seleraku. Aku juga yakin kau tidak akan menggunakan sumpahku tadi untuk melakukan apa pun padaku. Sudahlah, jangan pusingkan hal ini. Katakan padaku, siapa yang sebenarnya mau kau cari?"
"Aku juga tidak tahu." Sima You Yue mengakuinya.
"Kau juga tidak tahu?!"
"Apa kau tahu siapa itu Sima Liu Xuan?" tanya Sima You Yue.
"Kau mencarinya?!" Si Yue menatap Sima You Yue dengan terkejut. Kemudian, ia tiba-tiba tersadar. "Iyaya, namamu Sima You Yue, dan namanya Sima Liu Xuan. Nama keluarga kalian sama-sama Sima. Aku tidak pernah memikirkan ini sebelumnya!"
"Wajar saja," kata He Bo yang jarang berbicara. "Nama Sima Liu Xuan itu tabu. Tidak ada orang yang menyebutkan namanya selama beberapa dekade ini."
"Kau tahu siapa ayahku?"
"Tentu saja!" seru Si Yue. "Ayahmu terkenal!"
"Kalau begitu, tahukah kau apa yang terjadi pada ayahku?" Sima You Yue menatap Si Yue dengan penuh harap.
Kalau Si Yue tahu, ia tidak perlu mencari orang untuk ia tanyai tentang hal tersebut.
"Aku tahu apa yang terjadi sebelumnya. Hanya sedikit yang tahu apa yang terjadi setelahnya," jawab Si Yue. "Pantas saja ayahmu kuat sekali. Tidak heran kalau ayahmu itu ternyata dia."
"Sebelum dan sesudah?"
"Iya!" jawab Si Yue. "Ayahmu melakukan beberapa hal hebat setelah datang ke kota Hantu! Sepertinya dia juga pergi ke daerah terlarang. Belakangan, si penyihir tua tertarik padanya dan memintanya untuk tetap tinggal. Namun, dia bilang dia akan pergi ke Alam Hantu. Kami tidak yakin apa yang terjadi setelah itu. Kupikir dia pergi ke Alam Hantu, tetapi ternyata dia masih di sini."
"Penyihir tua?" Di Wu menatap mereka.
"Dia itu Penguasa Kota Hantu," jawab Sima You Yue. "Mu Si sudah cerita sebelumnya. Aku ingat kau terlalu sibuk makan waktu itu."
"Oh, itu perempuan yang telah hidup selama ribuan tahun! Nona, ayahmu menarik perhatian si penyihir tua. Ck ck ck, dia pasti sangat memesona! Mungkinkah dia tunduk pada si penyihir tua dan tetap tinggal di sini untuk menjadi suami Penguasa Kota?" Di Wu menyeringai.
Raut wajah Sima You Yue berubah masam. Ia menarik telinga Di Wu. "Ayahku milik ibuku. Dia tidak akan mau dengan si penyihir tua! Sialan kau! Kalau ayahku pergi dengan si penyihir tua, akankah dia tetap terluka selama beberapa dekade ini?"
"Eh, benar juga!" Di Wu menutupi telinganya kuat-kuat, mencoba menghindari jeweran Sima You Yue.
"Huh, lain kali, jangan asal omong tentang ayahku. Kalau tidak, akan kupotong lidahmu dan kupanggang." Sima You Yue melepaskan Di Wu.
Di Wu menggosok telinganya dan langsung berjanji, "Aku mengerti."
Setelah Sima You Yue melepaskan Di Wu, ia menoleh ke Si Yue. "Si Yue, karena kau tahu tentang ayahku, bisakah kau menceritakan padaku tentangnya? Mungkin kita bisa menemukan beberapa petunjuk."
"Aku bisa menceritakannya padamu, tetapi kupikir sebaiknya kau jangan banyak berharap. Itu mungkin tidak akan membantumu menemukan ayahmu," jawab Si Yue.
"Kenapa?"
"Karena apa yang terjadi selanjutnya adalah sebuah rahasia." Si Yue meraih bahu Sima You Yue dan dengan misterius berkata, "Aku akan diam-diam memberitahumu sedikit informasi. Bibi Man juga menyukai ayahmu. Dia diam-diam merencanakan sesuatu sebelumnya. Aku tidak tahu apakah itu melibatkan ayahmu. Kuduga, Bibi Man tahu apa yang terjadi selanjutnya. Mungkin ayahku juga tahu, tetapi mereka tidak mau memberitahuku."
Sima You Yue memanyunkan bibirnya. Ayahnya sangat beruntung dalam menarik simpati perempuan!
"Jadi, kalau kita mau tahu yang sebenarnya, sebaiknya kita menemui ayahmu dan Bibi Man. Namun, apakah mereka akan memberitahuku?" tanya Sima You Yue.
"Mungkin saja." Si Yue tidak yakin. Ia pernah bertanya kepada ayahnya sebelumnya, tetapi malah dimarahi. Ayahnya menyuruhnya untuk tidak menyebut nama Sima Liu Xuan lagi, lalu tidak mengatakan apa-apa lagi.
Namun, kalau putri kandung Sima Liu Xuan sendiri yang bertanya, ayahnya mungkin akan memberitahunya.
"Ini tidak bisa ditunda. Ayo kita temui ayahmu," kata Sima You Yue.
"Pulang sekarang …." Si Yue tidak mau pulang. Namun, melihat raut wajah Sima You Yue yang tampak cemas, ia mengembuskan napas. "Baiklah, ayo kita pulang dahulu. Aku tidak tahu apakah ayahku akan mengizinkanku keluar untuk bermain-main lagi setelah ini. Huh, ayo pergi."
"Buuum!"
Tepat saat mereka hendak pergi, kekuatan yang menakjubkan tiba-tiba meledak dari dalam daerah terlarang. Ledakan tersebut menyebar dari bagian tengah daerah terlarang, tetapi terjebak di dalam penghalang roh di luar daerah terlarang.
He Bo menoleh dan berteriak, "Tidak! Ada ledakan di daerah terlarang! Nona, ayo kita cepat pergi dari sini."
"Ledakan di daerah terlarang?" Wajah Si Yue langsung pucat pasi. Ia meraih tangan Sima You Yue. "Ayo pergi dari sini!"
"Kenapa?"
Sima You Yue melihat ke arah kekuatan yang menggelora di atas daerah terlarang. Itu bagaikan seorang tahanan yang mendapatkan kebebasannya yang telah lama hilang, menyerang penghalang roh dengan ugal-ugalan.
"Aku tidak punya waktu untuk menjelaskannya kepadamu, tetapi ada ledakan di daerah terlarang yang terjadi setiap sepuluh ribu tahun sekali. Banyak orang meninggal karenanya. Kita sekarang terlalu dekat dengan daerah terlarang. Kita harus secepatnya pergi!" teriak Si Yue.
"Kalian pergilah dahulu." Sima You Yue menarik tangannya dari tangan Si Yue dan terbang kembali.
"Kau mau apa?!" teriak Si Yue.
"Mu Si masih di rumah," jawab Sima You Yue tanpa menoleh ke belakang.
Si Yue tidak menyangka Sima You Yue ternyata memikirkan Mu Si di saat-saat seperti ini. Matanya berkedip dan ia ragu-ragu selama beberapa detik. Lalu, ia ikut berbalik menyusul Sima You Yue.
"Nona!" He Bo hendak menghentikan Si Yue.
"Toh, kita belum terlambat," kata Si Yue.
Mereka kembali ke gubuk rusak Mu Si. Mu Si terbangun akibat getaran yang terjadi. Wajahnya memucat melihat keributan di daerah terlarang.
Ia pernah mendengar ayahnya menyebutkan tentang ledakan daerah terlarang. Menyadari apa yang sedang terjadi dan kekuatannya sendiri, ia tahu ia tidak akan bisa melarikan diri.
"You Yue?" Ia berlari ke kamar Sima You Yue. Kamar tersebut kosong.
Di Wu dan He Bo tidak ada di sana, begitu pula dengan Sima You Yue dan Si Yue. Mereka pasti pergi saat ia masih tidur.
Ia menertawakan dirinya sendiri. Ia tidak melihat Di Wu saat ia bangun barusan. Bukankah seharusnya ia sudah mengerti?
Melihat kabut hitam di atas daerah terlarang, ia merasa putus asa.
Kenapa hatinya agak sakit ketika ia tahu ia telah ditinggalkan?
"Mu Si!"
Tiba-tiba, terdengar sebuah suara cemas memanggilnya. Tubuhnya gemetar dalam kegelapan dan keputusasaan tersebut. Ia menatap orang-orang yang terbang dari kejauhan dengan kosong.