Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Melakukan Apa yang Perlu



Melakukan Apa yang Perlu

Wajah Zhang Peng memerah karena menahan amarah. Ia mau mengamuk, tetapi ia malah jadi merasa bersalah setelah melihat kesombongan Si Yue.     

Bagi orang-orang yang berpikiran tegas, mereka tahu betul kalau jangan sampai mereka bisa ditindas di dalam rumah mereka sendiri. Dilihat dari betapa sombong Si Yue, ia pasti orang yang bisa diandalkan.     

"Mu Si keluar pagi ini, kudengar tidak hanya Tuan Muda Klan Zhang saja yang dibunuh, bahkan Nona Muda Klan Meng juga dibunuh. Oh iya, pendekar peringkat Paragon Roh tingkat menengah dari Klan Pang juga dibunuh dan tuan muda mereka menghilang, bahkan metode rahasia Klan Pang juga tidak bisa melacaknya. Mu Si hanyalah seorang anak kecil, orang yang kau cari setidaknya lebih kuat dari seorang pendekar peringkat Paragon Roh," kata Sima You Yue. "Apakah Mu Si tampak seperti orang yang lebih kuat dari pendekar berperingkat Paragon Roh?"     

"Nona Muda Si, jangan marah. Kami datang untuk melihat apakah ada yang mencurigakan, karena semua orang melihat bahwa Mu Si-lah orang yang terakhir kali tampak bersama Tuan Muda Zhang Shuo," kata Zhang Peng. "Kurasa kau tidak tahu apa yang terjadi setelah kau bilang kau pergi bersama Mu Si. Kami pamit dahulu karena kami perlu menyelidiki tempat lain."     

"Kalau begitu, aku tidak akan mengantarkanmu keluar," kata Sima You Yue dengan pelan.     

"Selamat tinggal."     

Begitu Zhang Peng melambaikan tangannya, semua pengawalnya mundur. Setelah ia menangkupkan tangannya kepada Sima You Yue, ia pergi tanpa melihat Yang Zi.     

"Ayo, lanjut makan, jangan biarkan hal-hal macam itu memengaruhi nafsu makanmu." Sima You Yue menyendok sayuran dan menuangkannya di mangkuk Mu Si.     

Mu Si menatap Sima You Yue. Baginya Sima You Yue begitu luar biasa tadi!     

Sima You Yue menunjukkan beberapa sisi dirinya pada Mu Si meskipun mereka baru saja bertemu dua hari yang lalu. Ketika ia menyelamatkan Mu Si, ia licik. Ketika ia membunuh para pengawal Zhang Shuo, ia garang dan tegas, tetapi ia memperlakukan Mu Si dengan baik dan hangat, sementara ia bersikap agresif pada Zhang Peng.     

Bagaimana mungkin seseorang bisa punya begitu banyak sisi diri?     

"Um, maafkan aku karena aku sudah menyinggungmu sebelumnya, aku tidak tahu kalau kau Nona Muda Si," ucap Yang Zi.     

"Tidak perlu minta maaf, tetapi aku berniat tinggal di tempat Mu Si selama aku berada di kota bagian selatan, seharusnya tidak masalah, kan?" tanya Sima You Yue.     

"Tidak masalah. Kenapa itu bisa jadi masalah?" jawab Yang Zi. "Ini rumah Mu Si, tidak akan ada masalah selama dia setuju."     

"Baguslah." Sima You Yue menatap Yang Zi sambil tersenyum. "Mu Si mematuhimu sejak kecil, kalau kau bilang tidak masalah, dia juga tidak akan menolaknya. Mu Si, Paman Yang Zi bilang tidak masalah, jadi apakah kau mengizinkanku tinggal di sini sekarang?"     

"Si Yue, apa maksudmu? Tentu saja, kau boleh tinggal di sini," jawab Mu Si.     

"Baguslah."     

Yang Zi tidak tahu kenapa Si Yue tersenyum sangat hangat ke arah Mu Si. Namun, ketika berbicara padanya, meskipun Si Yue tersenyum, senyumnya terasa dingin.     

Apakah Si Yue tahu tentang peta harta karun yang tersembunyi itu?     

"Mu Si, karena kau baik-baik saja sekarang, aku pergi dahulu karena tokoku membutuhkanku."     

"Tentu, Paman Yang Zi."     

Yang Zi tidak berani menatap Sima You Yue dan Di Wu, jadi ia berbalik dan langsung pergi.     

Setelah tidak ada orang lain di sana, Di Wu pun mulai bertanya dengan tenang.     

"Nona Muda, apa kau sengaja membiarkan orang itu memanggilmu Si Yue karena kau tahu ada Klan Si di kota bagian utara?"     

"Aku tidak tahu kalau ternyata ada Klan Si di kota bagian utara," kata Mu Si.     

Sima You Yue mengangkat bahu. "Aku juga tidak tahu kalau ternyata Klan Si itu memang ada. Mungkin aku hanya beruntung saja."     

"Melihat sikap anggota Klan Zhang, Klan Si pastilah klan besar di kota bagian utara. Kita bisa ketahuan kalau mereka memeriksanya," kata Di Wu.     

"Benar," kata Sima You Yue. "Sebenarnya, aku mau menggunakan nama klan yang kecil, jadi mereka butuh lebih banyak waktu kalau mau memeriksanya. Namun, sepertinya Klan Si itu cukup terkenal. Mereka bisa langsung pergi ke sana untuk menyelidikinya."     

"Bukannya kau bilang mereka tidak akan menemukan apa pun walaupun mereka pergi ke kota bagian utara?" Mu Si tidak banyak menggunakan otaknya sejak masih muda.     

"Kalau Klan Zhang mau mengutus orang ke kota bagian utara untuk menyelidiki, tidak akan mudah kalau mereka belum punya tujuan yang jelas. Namun, karena tujuan mereka sudah jelas, mereka tinggal bertanya untuk mengetahui kebenarannya. Lagi pula, semua orang pasti memusatkan perhatian mereka pada klan besar," jelas Sima You Yue.     

"Kalau begitu, bukannya ini berarti kau dalam bahaya?" tanya Mu Si.     

"Apakah kau mengkhawatirkanku?" tanya Sima You Yue sambil bertopang dagu dan tersenyum lebar.     

Mu Si menunduk, lalu menjawab, "Bagaimana mungkin aku mengkhawatirkanmu, kan kita baru saja bertemu? Aku tidak akan pernah mengkhawatirkan orang lain."     

Sima You Yue menatap Mu Si sambil tersenyum. Lelaki kecil yang tidak jujur ​​dan angkuh itu sebenarnya lumayan menggemaskan.     

"Ini serius, Nona Muda. Bukankah kita akan kena masalah kalau mereka sampai tahu yang sebenarnya? Apa yang harus kita lakukan?" tanya Di Wu.     

"Apa kau pernah mendengar kata-kata 'melakukan apa yang perlu'?     

"Namun, jumlah anggota Klan Zhang sangat banyak. Penduduk kota ini saja jumlahnya lebih dari sepuluh ribu orang. Bagaimana mungkin kita bisa menghadapi mereka semua?" tanya Di Wu dengan cemas.     

"Benar." Sima You Yue mengembuskan napas. "Sepertinya kita harus mencari cara untuk meninggalkan kota ini secepat mungkin."     

"Bagaimana mungkin kita bisa keluar kalau mereka saja sedang menyegel kota!" kata Mu Si.     

"Jangan khawatir, aku punya caraku sendiri untuk menghindari orang-orang itu kalau kita ketahuan," kata Sima You Yue.     

Ia tinggal berubah wujud menjadi orang lain kalau ia ketahuan. Hal tersebut sangat mudah dilakukan dengan adanya Seribu Gaung bersamanya.     

Di Wu dan Mu Si tanpa sadar memercayai Sima You Yue karena melihat Sima You Yue sangat yakin. Sepertinya tidak akan ada masalah selama Sima You Yue ada di sana.     

Mu Si menatap Sima You Yue dengan kosong. Sikap ayahnya juga persis begitu, mengatakan semua hal dengan yakin. Namun, ia belum juga pulang setelah bertahun-tahun berlalu, walaupun dahulu ia bilang ia pasti akan pulang.     

Ayah ….     

Melihat tatapan Mu Si yang pilu, Sima You Yue tahu kalau Mu Si pasti memikirkan ayahnya. Ia berkata, "Apa kau sudah selesai makan? Ayo kita jalan-jalan kalau kau sudah selesai."     

"Jalan-jalan?" Mu Si dan Di Wu menatap Sima You Yue dengan tidak percaya.     

"Ya! Tidak ada yang perlu disembunyikan karena Klan Zhang sudah tahu tentang kita," jawab Sima You Yue. "Karena kita sudah datang ke sini, kita harus jalan-jalan mengelilingi kota. Siapa tahu kita mungkin akan menemukan sesuatu."     

"Boleh juga." Di Wu jadi bersemangat. "Omong-omong, anggota Klan Hantu jarang bisa masuk ke sini! Aku bisa memberi tahu mereka bagaimana rasanya karena kita akan berjalan-jalan di kota ini. Kalau tidak, orang-orang itu pasti menertawakanku kalau mereka tahu aku tidak tahu apa-apa setelah masuk ke Kota Hantu."     

Sima You Yue menatap Di Wu dengan tak berdaya. Di Wu mau pamer kepada saudara-saudaranya tentang segala hal. Di Wu ini benar-benar ….     

"Kalau begitu, aku akan mengajak kalian berkeliling dan menunjukkan beberapa tempat pada kalian," kata Mu Si.     

"Baiklah."     

Setelah berkemas, mereka berjalan keluar dari rumah. Jalanan tersebut dipenuhi oleh rumah-rumah yang rusak karena rumah Mu Si terletak di daerah kumuh.     

Sementara itu, di kediaman Klan Zhang, Zhang Peng melaporkan berita tersebut kepada Zhang Qi. Begitu Zhang Qi mendengar kalau Si Yue berasal dari Klan Si, ia terkejut dan terdiam sesaat. Lalu ia berkata, "Utus seseorang ke Klan Si di kota bagian utara untuk memeriksa hal ini. Berhati-hatilah agar tidak menarik perhatian banyak orang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.