Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Kesempatan yang Hilang Tidak Akan Datang Lagi



Kesempatan yang Hilang Tidak Akan Datang Lagi

Sima You Yue jelas seorang perempuan yang sangat cantik dan senyuman di wajahnya terlihat jelas, tetapi Pang Yuan merasa hatinya tenggelam dalam ketakutan. Seolah-olah ia sedang melihat seorang penyihir tua.     

Ia menelan ludah dan berusaha sebisanya untuk tidak takut, lalu menjawab, "Kedudukanku di klan tinggi dan aku punya jejak jiwa yang ditinggalkan oleh leluhurku. Kalau kau menyerangku, kau tidak hanya akan diserang oleh jejak jiwa itu, klanku juga akan langsung menerima beritanya. Kau akan berada dalam bahaya besar."     

Sima You Yue tentu tahu tentang jejak jiwa semacam itu. Ia punya cukup banyak jejak jiwa dalam lautan kesadarannya.     

Namun, ia menatap Mu Si. Melihat Mu Si mengangguk, ia pun memercayai Pang Yuan.     

"Baiklah, anggap saja kau memang mengatakan yang sebenarnya." Ia mengangkat bahu. Ia tidak bilang apakah ia akan membunuh Pang Yuan atau membiarkannya pergi.     

Namun, Pang Yuan tetap mengembuskan napas lega dalam hati. Karena Sima You Yue sudah memercayainya, berarti ia sudah aman.     

"Selama kau membiarkanku pergi, aku pasti tidak akan mempermasalahkan kejadian ini. Bahkan aku akan memberikan hadiah untukmu." Pang Yuan berusaha sebisanya untuk terlihat tulus. "Tidak hanya itu, aku bahkan akan memanggilmu bos. Kalau kau mau aku pergi ke timur, aku pasti tidak akan pergi ke barat. Kalau kau mau aku menjadi sapi, aku tidak akan bertindak seperti kuda. Kalau kau tidak percaya padaku, aku bisa bersumpah. Selama aku bersumpah, aku pasti tidak akan berani menyakitimu."     

Sima You Yue menatap Pang Yuan yang penuh ketulusan. Jelas Pang Yuan memang jauh lebih pintar daripada Zhang Shuo dan Meng Tian Shan. Pang Yuan dan Meng Tian Shan berkedudukan sebagai nona muda atau tuan muda. Mereka pikir kedudukan mereka tersebut cukup asal mereka melepaskannya.     

Mereka memang terlalu bodoh dan naif!     

Pang Yuan tidak terlalu sombong. Melihat kalau anak buahnya sudah terbunuh, ia langsung menjatuhkan harga dirinya dan tahu bagaimana cara meminta maaf dan mengganti rugi.     

Namun, apakah Pang Yuan tulus atau tidak, Sima You Yue harus menilainya dengan hati-hati.     

"Karena kau berani bilang kalau kau akan bersumpah, maka bersumpahlah," kata Sima You Yue.     

Mata Pang Yuan berkilat dengan gembira. Ia langsung bersumpah, "Aku, Pang Yuan, bersumpah pada dewa kegelapan, bahwa asal kau membiarkanku hidup hari ini, aku pasti tidak akan memperpanjang masalah ini atau cari masalah denganmu. Saat aku pulang, aku akan mengirim orang untuk memberimu hadiah imbalan."     

Ia merasa sumpahnya tidak bercacat. Asal Sima You Yue membiarkannya pergi, ia pasti bisa pulang.     

Asal ia bisa pulang, apa yang akan terjadi setelah itu ….     

Namun, ia tidak menyangka kalau raut wajah Sima You Yue justru berubah sedingin es setelah mendengar kata-katanya. Sima You Yue berkata dengan perlahan, "Kupikir kau orang yang bijak."     

Mendengar Sima You Yue berkata demikian, ia pun kaget itu. Ia buru-buru memikirkan kembali sumpahnya. Ia tidak menyangka kalau ternyata ada kata-katanya yang bisa membuat Sima You Yue marah!     

Mungkinkah Sima You Yue bisa menebak apa yang diam-diam Pang Yuan pikirkan?     

Sima You Yue menatap Pang Yuan, lalu berkata, "Tidak ada yang salah dengan sumpahmu. Kau juga tampak tulus. Namun, tidak seharusnya kau berpikir kalau tingkat kepintaranku serendah perempuan yang kau kejar."     

"Aku tidak berpikir begitu!" Pang Yuan tidak mau mengakuinya.     

"Maksudmu, ketika kau pulang, kau tidak akan cari masalah dengan kami. Namun, yang sebenarnya kau pikirkan hanyalah dirimu sendiri. Ketika tiba saatnya, kau akan memberi tahu orang lain tentang kejadian ini dan klanmu akan membalaskan dendammu. Asal kau tidak muncul dan pura-pura tidak tahu, kau tidak akan dianggap mengingkari sumpahmu kepadaku, kan?"     

"Aku …." Pang Yuan mau bilang kalau ia sungguh tidak berpikir demikian. Namun, mata Sima You Yue sangat tajam, jadi ia tahu kalau Sima You Yue tidak akan memercayainya walaupun ia bilang begitu. "Aku ceroboh. Akan kuperbarui sumpahku."     

Namun, Sima You Yue menggeleng, lalu berkata, "Ada beberapa kesempatan yang tidak akan pernah datang lagi setelah hilang."     

"Kau tidak bisa membunuhku! Aku punya jejak jiwa. Tidak ada gunanya kau membunuhku. Aku bisa memperbarui sumpahku. Aku bersumpah kalau anggota Klan Pang tidak akan cari masalah denganmu, bagaimana? Asal kau tidak membunuhku," kata Pang Yuan.     

Perkataan Pang Yuan memang tidak salah. Lebih baik melepaskannya daripada membunuhnya. Hanya saja, sayang sekali ia tidak tahu kalau Sima You Yue punya banyak cara untuk membereskan jejak jiwanya.     

Sebelumnya Sima You Yue pikir Pang Yuan cukup tulus, jadi ia tidak perlu membunuh Pang Yuan. Asal Pang Yuan tulus, ia mungkin bisa membiarkannya pergi. Sayang sekali Pang Yuan sudah menyia-nyiakan kesempatan tersebut.     

"Tenang saja, aku tidak akan membunuhmu," kata Sima You Yue. "Hanya saja aku juga tidak akan melepaskanmu."     

Mendengar kalau Sima You Yue tidak akan membunuhnya, Pang Yuan mengembuskan napas lega. Ia terus mencoba mencari jalan keluar, ia berkata, "Menculikku juga bukan keputusan yang tepat. Kalau klanku tahu aku belum pulang, mereka pasti akan mengutus orang untuk menyelidiki. Mereka pasti bisa menemukanku dengan mengikuti aromaku. Kalau itu terjadi, kaulah yang pasti rugi."     

"Kalau aku mau menculikmu, tentu saja aku punya cara supaya klanmu tidak mungkin bisa menemukanmu!" kata Sima You Yue.     

"Klan Pang punya sebuah cara rahasia. Mereka bisa menggunakan batu giok kehidupan untuk memperkirakan keberadaan pemiliknya," kata Mu Si. "Kalau mereka sampai tahu kita ada di mana, kita pasti kena masalah."     

"Tenang saja. Aku punya caraku sendiri," kata Sima You Yue. "Flowey, bungamu bisa menangkap seseorang tanpa mengambil nyawanya, kan?"     

"Bisa," jawab Flowey.     

"Tangkap dia kalau begitu. Begitu urusanku selesai, aku akan memutuskan apakah aku akan membunuhnya atau tidak," kata Sima You Yue.     

"Aku tidak mau menangkap perempuan itu. Dia bau air kencing." Flowey memberi syarat.     

"Mm, tidak masalah kalau kau tidak mau." Sima You Yue tidak memaksakan. "Bukankah perempuan itu mau merusak wajahku dan membunuhku? Bunuh saja dia. Mu Si?"     

Sebelumnya, Mu Si yang hendak membunuh Meng Tian Shan langsung diserang oleh Pang Qi. Sekarang, Sima You Yue kembali menyerahkan Meng Tian Shan pada Mu Si lagi.     

Mu Si masih memegang belatinya. Ia berjalan mendekat. Sambil menatap Meng Tian Shan yang sudah ketakutan setengah mati, ia mengangkat belatinya, lalu menikamkan belati tersebut dengan kuat.     

"Jleb -"     

Seluruh belati tersebut tenggelam masuk ke dalam tubuh Meng Tian Shan. Saat Mu Si menarik belatinya keluar, darah berceceran di mana-mana, menciprat ke wajah dan tubuh Mu Si.     

Mulut Pang Yuan bergerak saat Mu Si bertindak. Seolah-olah ia hendak menghentikan Mu Si, tetapi akhirnya menyerah.     

Meskipun Meng Tian Shan bau pesing, Pang Yuan tidak merendahkannya. Ia memang benar-benar mencintai Meng Tian Shan. Namun, sayang sekali, dihadapkan dengan kematian, perasaannya tersebut ternyata cepat menguap.     

Sima You Yue tidak menganggap Pang Yuan kejam dalam situasi semacam itu. Sikapnya sangat wajar. Jarang sekali ada orang yang rela sehidup semati.     

"Flowey!" panggilnya.     

Sebuah sulur melesat dari lengan baju Flowey, lalu sekuncup bunga dengan cepat tumbuh dari sulur tersebut. Kuncup tersebut tiba di samping Pang Yuan, lalu menelan Pang Yuan utuh-utuh.     

Pang Yuan tidak melawan. Ia tahu kalau tidak ada gunanya melawan. Melihat semua pengawalnya tewas dimakan Flowey, ia tahu kekuatan macam itu bukanlah sesuatu yang bisa ia lawan. Kalau ia tidak melawan, siapa tahu ia mungkin bisa meringankan hukumannya.     

Sima You Yue merasa kalau sifat Pang Yuan tidak terlalu parah. Orang bijak tunduk pada keadaan. Sebenarnya sedikit lagi ia bisa jadi seorang genius. Andai saja ia tidak terlalu egois dan bisa melepaskan niat untuk cari masalah dengan Sima You Yue di masa mendatang, sekarang ia jadi harus kehilangan kesempatannya ….     

"Baiklah, ayo keluar." Sima You Yue membuka alam rohnya dan pelataran tersebut berubah menjadi sebuah pelataran kecil lagi.     

Para pengawal sudah tidak ada lagi. Hanya mayat Meng Tian Shan yang satu-satunya tersisa di situ. Flowey tidak mau memakannya, jadi Sima You Yue menggunakan apinya untuk membakar Meng Tian Shan sampai jadi abu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.