Rasanya Jadi Orang Kaya Baru
Rasanya Jadi Orang Kaya Baru
Sima You Yue menyalakan beberapa bola api dan mengubah semua mayat itu jadi abu.
"Oh ya, waktu kita baru sampai di sini dan kita melihat beberapa orang yang membawa mayat-mayat itu pergi. Untuk apa mereka membawanya?" tanya Shui'er.
Sima You Yue diam-diam memutar matanya dan meremehkan tingkat kecerdasan Shui'er dalam hati.
"Siapa orang-orang yang memakai jubah itu?" Suara Xuan Qiu He terdengar lembut seperti biasa, tetapi Sima You Yue bisa merasakan ada yang aneh dari nada bicaranya.
Siapa orang-orang yang memakai jubah itu? Mayat hidup!
Apa lagi alasan mereka membawa mayat-mayat tersebut? Jelas untuk menciptakan lebih banyak mayat hidup!
Jawabannya sangat sederhana, tetapi Shui'er benar-benar menanyakannya. Kalau ia tidak bodoh, lalu apa namanya? Akhirnya, Shui'er juga menyadarinya dan menyesal kenapa ia menanyakan pertanyaan bodoh macam itu.
Sima You Yue berpikir sejenak, lalu menjawab, "Kalau kalian mau menyelidikinya, aku bisa memberi kalian petunjuk. Namun, aku tidak bisa memastikan kebenarannya. Aku juga mendengarnya sewaktu dalam perjalanan."
"Petunjuk apa?"
"Klan Yang dari negara bagian keenam belas mungkin ada hubungannya dengan ini," jawab Sima You Yue. "Namun, seperti yang sudah kubilang, itu hanya kabar angin. Benar atau tidaknya, aku tidak tahu. Kalau kalian mau memeriksanya, itu tidak ada hubungannya denganku."
"Kirim lagi informasi ini, minta mereka untuk lebih memperhatikan pergerakan Klan Yang." Xuan Qiu He memercayai Sima You Yue tanpa ragu sedikit pun.
Lai Li Timur ragu-ragu sejenak. Ia tidak mengucapkan apa pun. Kelihatannya ia tidak percaya pada Sima You Yue.
Sima You Yue juga tidak mempermasalahkannya. Toh, Lai Li Timur sendiri yang memutuskan mau memberitahukan informasi itu atau tidak. Percaya atau tidak, itu pilihan mereka.
Kalau bukan untuk meringankan beban pikiran Paman He, sebenarnya ia juga tidak mau menyebutkan perihal Klan Yang.
"Sudah larut. Ayo kita cari tempat untuk mendirikan kemah," kata Xuan Qiu He.
Mereka tiba di sebuah oasis dan mereka tidak terburu-buru sepanjang malam. Namun, mereka sering mendengar suara pertempuran.
Tadi ada mayat di situ. Meskipun sudah tidak terlihat lagi, itu tetap membuat mereka merasa tidak nyaman. Karena itu, mereka berjalan sedikit lebih jauh lagi sebelum akhirnya mendirikan kemah.
Sima You Yue mendirikan tendanya agak jauh dari Lai Li Timur. Xuan Qiu He mendirikan tendanya tepat di antara Sima You Yue dan Lai Li Timur.
An Lei ragu-ragu di depan tenda sejenak sebelum akhirnya masuk ke dalam tenda Sima You Yue.
Sima You Yue menatap Wu Lingyu. Wu Lingyu langsung mengerti dan melambaikan tangannya untuk memasang penghalang roh.
An Lei agak curiga, tetapi ia sengaja tidak mau bertanya.
Sima You Yue mungkin mau bertanya tentang Klan Lai Timur. Kalau benar, apakah sebaiknya ia menjawabnya atau tidak?
"Kemarilah," pinta Sima You Yue.
An Lei berjalan mendekat. Karena Sima You Yue sudah menjadi tuannya sekarang, mana bisa ia menolak permintaannya?
"Sebentar lagi, apa pun yang kulakukan, kau jangan melawan." Sima You Yue mengulurkan tangannya.
An Lei langsung mundur selangkah. Ia menatap Sima You Yue dengan waspada. Kau mau apa?"
Sima You Yue sudah meninggalkan sebuah tanda di dalam tubuhnya, apakah itu masih belum cukup?
"Lai Li Timur meninggalkan tandanya sendiri di dalam tubuhmu waktu dia menghilangkan tanda dari Klan Lai Timur. Apa kau tahu apa yang akan terjadi gara-gara itu?"
Tubuh An Lei gemetar. Tentu saja ia tahu apa yang akan terjadi!
Melihat sebuah garis benang samar di pergelangan tangan An Lei, sudut bibir Sima You Yue pun melengkung tersenyum. Mereka sengaja membuatnya sedemikian rupa supaya ia tidak bisa mendeteksinya, kalau bukan karena mereka mau mengejarnya ke mana pun ia pergi, lalu untuk apa lagi?
Begitu Lai Li Timur punya benda tersebut, di mana pun Lai Li Timur berada, ia bisa mengetahui keberadaan An Lei. Saat An Lei mengkhianati klan, dengan adanya tanda itu dalam tubuhnya, Sima You Yue tahu apa kegunaan benda tersebut.
Klan Lai Timur mau membunuh An Lei!
"Bagaimana kau bisa tahu?" An Lei menatap Sima You Yue.
"Jangan lupa kalau kau juga punya tandaku dalam tubuhmu," jawab Sima You Yue. "Dua hari lagi kita akan masuk ke tambang. Aku tidak mau kau menimbulkan masalah untukku. Kemarilah."
An Lei tidak bertanya apakah Sima You Yue bisa melepaskan segel tersebut atau tidak. Karena Sima You Yue bisa mendeteksinya … seharusnya ia pasti juga bisa melepaskannya.
Sima You Yue punya pengetahuan yang baik tentang jiwa. Ditambah dengan petunjuk dari Wu Lingyu, ia sama sekali tidak kesulitan melepaskan segel tersebut.
Prosesnya agak menyakitkan, tetapi untungnya mereka punya waktu. Beberapa menit kemudian, Sima You Yue berhasil melepaskan segel itu dari tubuh An Lei.
Garis di pergelangan tangan An Lei sudah hilang, jadi Klan Lai Timur tidak akan bisa mengejarnya lagi.
"Selesai." Sima You Yue menyeka keringat di dahinya. Wajahnya tampak agak pucat.
An Lei menatap Sima You Yue dan bertanya dengan tatapan kosong, "Kenapa?"
"Apa?"
"Kenapa kau mau menyelamatkanku?"
Untuk bisa menyingkirkan segel tersebut, Sima You Yue harus menguras banyak energi. Itu cukup sulit untuk dilakukan.
"Apa maksudmu kenapa?" Sima You Yue meminum sebuah pil. "Kau salah satu anggotaku. Tentu saja aku harus memastikan kau tidak akan dibunuh oleh Klan Lai Timur. Aku masih membutuhkan pelayananmu nanti!"
Sima You Yue masih membutuhkan pelayanannya? An Lei menunduk. Namun, kenapa ia merasa seolah-olah mata Sima You Yue tidak sesuai dengan perkataannya!
"Minum pil-pil ini. Tanganmu akan sembuh dalam dua hari." Sima You Yue memberikan sebotol pil pada An Lei.
An Lei terkejut menatap pil tersebut. Waktu ia kembali, ia minum satu pil. Malam itu, ia merasa tangannya gatal. Keesokan harinya, waktu ia meminum pil berikutnya, ia menyadari kalau daging jari-jarinya sudah mulai tumbuh.
"Menakjubkan sekali!" An Lei memperhatikan tangannya dengan tak percaya.
"Pil yang kuberikan padamu berkhasiat untuk menumbuhkan kembali daging dan tulang manusia. Jadi cepat, kan?" ucap Sima You Yue sambil mengoleskan obat di tangan An Lei. "Satu pil harganya puluhan ribu. Apa kau pikir aku cuma membual!"
"Kalau begitu, aku tidak bisa meminumnya lagi." Mengingat kalau masih ada sisa dua pil lagi, An Lei tidak bisa memaksa dirinya untuk minum lagi.
"Minumlah karena aku yang memberikannya padamu. Waktu tanganmu sudah sembuh, bantu aku begitu kita masuk ke tambang. Kalau tidak, kau justru akan merepotkanku," kata Sima You Yue. "Meskipun pil ini berharga, kalau ada aku, pil ini tidak ada artinya. Minum saja."
Eh, kenapa An Lei merasa seperti jadi orang kaya baru?
"Terima kasih … Nona Muda." An Lei masih merasa canggung.
Pada saat yang sama, ia sangat terkejut. Di mata Klan Lai Timur, Sima You Yue hanyalah seorang udik dari pinggiran. Namun, ternyata Sima You Yue sebaik itu.
Sambil berbicara, Sima You Yue sudah selesai membungkus luka An Lei. Ia terus mengingatkan An Lei untuk minum pil agar tangan An Lei bisa secepatnya sembuh.
Setelah dua hari, rombongan mereka meninggalkan padang rumput dan memasuki pegunungan. Pada saat itu, tersirat kalau mereka sudah mulai memasuki tambang kuno.
Tumbuh-tumbuhan di gunung tampak sudah diinjak-injak, menunjukkan kalau sudah ada banyak orang yang datang ke situ.
Mereka sudah berjalan di sekitar gunung selama setengah bulan dan bertemu banyak orang, tetapi mereka belum melihat satu tambang pun. Sebagian dari mereka mulai khawatir, termasuk Lai Li Timur.
"Nona Muda, bahkan kau saja tidak bisa merasakan apa pun?" tanya salah satu anggota Klan Lai Timur sambil mengelilingi Lai Li Timur ketika mereka sedang beristirahat.
"Aku tidak bisa merasakannya." Lai Li Timur menggeleng. "Aku bisa merasakan kalau tambang itu ada di sekitar sini, tetapi aku tidak melihat apa-apa."
Lai Li Timur terdengar sangat lesu.
"Jangan khawatir. Kalau kau tidak bisa menemukannya, orang lain juga tidak akan bisa. Ayo, kita cari pelan-pelan," hibur Xuan Qiu He.
"Mm." Mendengar Xuan Qiu He berkata demikian, Lai Li Timur tidak merasa gelisah lagi.
Sima You Yue berada di sisi samping. Ia sudah melepas perban An Lei dan bisa melihat kalau tangan An Lei sudah sembuh. Ia tersenyum. "Bagaimana? Sudah kubilang kalau kau pasti sembuh, kan?"
Perhatian yang lainnya tiba-tiba teralih.