Menyelidiki (2)
Menyelidiki (2)
Sun Yu Wei melihat daftar tersebut, lalu meminta anak buahnya menyiapkan semua bahan yang mereka butuhkan. Ia hanya sedikit mengernyitkan alisnya sebelum melambaikan tangannya, memberikan daftar itu pada seorang pelayan di sampingnya dan meminta anggota klan untuk menyiapkan seluruh isi daftar tersebut.
"Bibi, tubuhnya sudah mengalami kemunduran yang besar. Aku harus memulihkan tubuhnya selama beberapa hari sebelum aku mulai mengobatinya," kata Sima You Yue.
"Baguslah. Melihat bahan-bahan ramuan yang kau butuhkan, ada beberapa yang tidak klan kami miliki. Kami butuh sedikit waktu kalau mau mendapatkannya. Kami harus meminta tolong padamu untuk memulihkan tubuhnya sembari menunggu," kata Sun Yu Wei sambil tersenyum.
Sima You Yue setuju. Toh, itu hanya pemulihan tubuh dan bukan pengobatan yang sebenarnya. Ia tidak perlu terlalu memusingkannya.
Setelah mendapatkan hasil yang diinginkannya, Sun Yu Wei bangkit berdiri dan pamit. Setelah mereka pergi, Su Xiao Xiao masuk ke dalam dan bertanya, "Apa mereka datang untuk mengujimu?"
Sima You Yue mengangguk. "Mereka datang untuk membawa orang yang penyakitnya merepotkan."
Su Xiao Xiao mengerutkan kening, lalu bertanya, "Kau yakin bisa mengobatinya?"
"Tubuhnya memang belum pulih sejak ia terluka. Selama mereka mampu menyiapkan bahan ramuan yang diperlukan, aku bisa mengobatinya. Kalau bahannya tidak lengkap, berarti bukan salahku." Sima You Yue mengangkat bahu. Ia sama sekali tidak khawatir.
Melihat Sima You Yue sangat percaya diri, Su Xiao Xiao tidak bilang apa-apa lagi.
Setelah setengah bulan berlalu, Sun Yu Wei mengirim orang untuk memberi tahu Sima You Yue kalau ia sudah menyiapkan semua bahan ramuannya dan mengundangnya datang.
Ia mengikuti seorang gadis pelayan menuju ke pelataran yang megah. Begitu masuk, ia mau tidak mau bergumam, bagaimana mungkin sebuah pelataran yang biasa saja bisa lebih memesona daripada pelataran seorang kaisar. Klan Xuan Qiu benar-benar kaya raya.
Si gadis pelayan mengantarnya ke aula. Ketika ia masuk, ia menyadari bahwa selain Sun Yu Wei dan si gadis pelayan, ada juga sekelompok orang dari berbagai usia yang berpakaian putih.
Para tabib tersebut menatapnya.
Sun Yu Wei memperhatikan Sima You Yue membungkuk padanya, lalu melambaikan tangannya sambil tersenyum. "Ini para tabib klan kami. Mereka mau melihatmu melakukan pengobatan dan mau belajar darimu, jadi mereka datang ke sini."
Sima You Yue paham kalau ingin belajar hanyalah salah satu alasan, sementara alasan lainnya adalah untuk mengawasinya. Sepertinya Sun Yu Wei sangat menghormati para tabib tersebut.
Ia menatap Sun Yu Wei dengan agak terbeban. "Bukannya aku tidak mau, tetapi waktu aku mulai mengobati, aku harus melakukan akupunktur dan harus menanggalkan pakaiannya. Agak tidak pantas kalau ada laki-laki di sekitar kita, kan? Kalau kalian punya tabib perempuan, mereka bisa tetap di sini."
Awalnya, para tabib agak marah, tetapi mendengar kalimat terakhir Sima You Yue, mereka harus menelan apa yang ingin mereka ucapkan.
Apakah memang benar alasannya hanya karena mereka tidak boleh melihat tubuh perempuan? Namun, ia sudah bilang kalau tabib perempuan boleh tetap di situ, jadi ia memang bukannya sengaja menghindari para tabib klan.
Karena Klan Xuan Qiu punya dua tabib perempuan.
Sun Yu Wei sudah lama mendengar tentang metode akupunktur Sima You Yue. Ketika ia mendengar Sima You Yue mengungkapkan hal tersebut, ia merasa seolah-olah telah sengaja mempersulit Sima You Yue. Jadi, ia langsung mengangguk dan berkata, "Kalau begitu, izinkan para tabib perempuan memperhatikanmu."
Si gadis pelayan mengantar mereka semua ke sebuah ruangan di sisi samping. Beberapa bahan lembut sudah disiapkan di dalam situ. Sima You Yue meminta si gadis pelayan berbaring di atasnya. Kemudian, ia membantu si gadis pelayan menanggalkan pakaiannya.
Awalnya, si gadis pelayan agak canggung, tetapi salah seorang tabib bilang kalau di hadapan para tabib, semua tubuh sama saja, yang paling penting adalah kesembuhan tubuh. Setelah itu, akhirnya si gadis pelayan mau menanggalkan semua pakaiannya.
"Dua seniorku, kalau kalian ingin memperhatikanku, sebentar lagi, tidak peduli apa pun yang kulakukan, kumohon kalian sama sekali tidak bicara. Kalau konsentrasiku hilang di tengah-tengah perawatan, tak perlu kujelaskan lagi apa akibatnya. Bibi ini bisa diselamatkan atau tidak juga bergantung pada kemampuan kalian." Setelah memperingatkan kedua tabib tersebut, Sima You Yue mengeluarkan jarum-jarumnya.
Kedua tabib sudah lama mendengar tentang metode akupunktur di luar. Sayang sekali mereka belum pernah melihatnya. Bisa melihat Sima You Yue mengeluarkan jarum sekarang membuat keduanya sangat bersemangat.
Namun, tak lama kemudian kegembiraan tersebut langsung berubah menjadi kecemasan karena mereka menyadari kalau Sima You Yue menusukkan jarumnya di titik yang mematikan pada tubuh manusia. Salah satu di antara mereka hendak berteriak untuk menghentikan Sima You Yue, tetapi dihentikan oleh yang lainnya, yang bahkan sampai menggelengkan kepala.
Meskipun Sima You Yue melakukan akupunktur dengan cepat, ia tetap harus memperhatikan dua orang di sampingnya tersebut. Ia sudah melihat reaksi-reaksi mereka, tetapi selama mereka tidak mengganggu akupunkturnya, ia tidak akan memedulikan mereka.
Setelah dua jam berlalu, perawatan akupunkturnya pun selesai. Setelah ia mencabut jarum yang terakhir, ia berpesan kepada kedua tabib tersebut, "Bantu dia mengenakan pakaiannya."
Saat kedua tabib membantu si gadis pelayan mengenakan pakaian, mereka juga memeriksa denyut nadinya. Mereka pun bertukar pandang, mata mereka sama-sama memancarkan keterkejutan.
Sima You Yue hanya melakukan satu kali akupunktur, tetapi kondisi si gadis pelayan sudah membaik sampai tiga puluh persen!
Sima You Yue menyimpan jarum-jarumnya, lalu bertanya pada mereka berdua, "Aku mau melaporkan hasilnya pada Bibi, apa kalian ikut denganku?"
Mereka berdua tidak tertarik pada pekerjaan kecil macam itu. Karena mereka datang untuk menguji kemampuan pengobatan Sima You Yue, mereka tentu harus memeriksa kondisi si gadis pelayan.
"Baiklah, ayo kita pergi keluar bersama-sama."
Sima You Yue pun kembali ke aula. Ia tidak menyangka kalau ternyata tidak ada seorang pun yang pergi meninggalkan aula sejak tadi.
"You Yue, bagaimana?" tanya Sun Yu Wei dengan agak cemas.
"Prosesnya berjalan cukup lancar. Aku sudah memberinya pil dan dia hanya perlu menjalani beberapa perawatan lagi," jawab Sima You Yue.
"Lalu, bagaimana kondisinya?" tanya salah seorang tabib laki-laki.
"Kalian bisa lihat sendiri bagaimana kondisinya." Sima You Yue mengabaikan tatapan para tabib yang tampak menyelidik. Lalu, ia berkata kepada Sun Yu Wei, "Bibi, tiga hari lagi aku akan melakukan perawatan akupunktur berikutnya. Aku agak lelah, jadi aku mau kembali dahulu untuk beristirahat."
Melihat kulit Sima You Yue yang memucat, Sun Yu Wei pun mengangguk. "Sebaiknya kau kembali untuk istirahat dahulu."
Sima You Yue membungkuk, lalu berbalik dan pergi.
Setelah Sima You Yue pergi, Sun Yu Wei bertanya kepada kedua tabib perempuan tentang apa yang terjadi di dalam tadi. Kedua tabib langsung menceritakan semua yang mereka lihat.
Para tabib yang lain tidak percaya setelah mendengar kalau kondisi si gadis pelayan sudah membaik sebanyak tiga puluh persen meskipun Sima You Yue hanya melakukan satu kali akupunktur dan memberinya serangkaian pil.
"Kalian bisa putuskan mau percaya atau tidak setelah kalian masuk ke dalam dan melihatnya langsung," kata Sun Yu Wei.
Sun Yu Wei tidak menyangka kalau semua tabib di aula tidak memercayai hal tersebut. Mereka semua berlari ke dalam dan memeriksa sendiri denyut nadi si gadis pelayan.
"Kondisinya benar-benar membaik sampai tiga puluh persen! Dengan kondisinya yang sekarang, dia bisa hidup selama beberapa puluh tahun lagi!"
"Sepertinya metode pengobatan akupunktur itu memang misterius seperti yang kita dengar."
"Berarti bocah itu memang punya kemampuan untuk mengobati orang."
"Kalau begitu, hal itu mungkin saja terjadi."
"Jadi, maksud kalian ada harapan untuk menyembuhkan penyakit Tuan Muda?"
"Metode akupunktur ini sangat misterius. Kami penasaran apakah dia mau mengajarkannya. Kalau kita bisa mempelajari metode akupunktur ini …."
"Ayo, kita tanyakan padanya di lain hari."
Sima You Yue langsung kembali ke pelatarannya. Ia tidak tahu kalau para tabib tersebut tertarik pada metode akupunkturnya. Namun, ia tahu ia tidak akan menyesal menggunakan metode itu di depan mereka.
Obat ilahi. Ia pasti harus mendapatkannya!