Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Tempat yang Hilang



Tempat yang Hilang

Melihat Sima Liu Feng menatapnya dengan tak percaya, Sima Liu Xuan mengulurkan tangan dan menepuk bahu Sima Liu Feng, lalu berkata, "Kau sudah terlalu banyak main-main beberapa tahun ini!"     

Kata-katanya tersebut secara tidak langsung mengakui kenaikan peringkatnya.     

Kekuatannya bukan hanya sudah pulih, ia juga naik satu peringkat. Bocah tersebut benar-benar merawat ayahnya dengan baik. Sima Liu Feng iri, dan bertanya-tanya enak sekali rasanya kalau ia juga punya anak yang berbakti.     

Sekarang, Sima Liu Feng, yang selama ini selalu terpesona dengan kultivasi, mulai berpikir untuk punya anak untuk pertama kali dalam hidupnya.     

"Sayang sekali dia tidak bisa lagi menghilangkan rambut putihnya." Sima Liu Yun agak sedih.     

"Memangnya kenapa kalau rambut Ayah sudah putih? Waktu Ibu bertemu Ayah nanti, Ibu jadi bisa lihat betapa besarnya pengorbanan Ayah," kata Sima You Yue sambil tersenyum. "Selain itu, menurutku Ayah kelihatan cukup tampan seperti ini."     

"You Yue, apakah kondisinya saat ini entah bagaimana akan memengaruhi tubuhnya?"     

"Tidak. Akar rambut hitam Ayah berubah ketika ia tinggal di Kota Hantu. Itu tidak akan memengaruhinya," jawab Sima You Yue.     

"Baguslah."     

"Karena kau sudah pulang, kau harus tinggal di rumah dan berkultivasi dengan baik," pesan Sima Xiu Qi. "Jangan lakukan hal bodoh macam itu lagi."     

Sima You Yue mau bilang kalau itu bukan hal bodoh, tetapi mengingat bagaimana Sima Liu Xuan telah menghilang dan membuat orang tua serta saudara-saudaranya mencarinya selama puluhan tahun, ia tidak bisa memaksa diri untuk berkata demikian.     

Ia berjalan maju ke depan, lalu memegang lengan Sima Xiu Qi dan bertanya, "Kakek, bagaimana perihal Roh Qi?"     

"Kudengar banyak orang yang meninggal setelah kami pergi. Namun, suatu hari, tiba-tiba semuanya menghilang. Seolah-olah itu sama sekali tidak pernah terjadi," jawab Sima Xiu Qi.     

"Hilang?" seru Han Miao Shuang dengan kaget.     

"Ya. Roh Qi sudah menghilang dan kuburan juga sudah kosong. Waktu semua orang masuk, yang mereka lihat hanyalah mayat-mayat." Meskipun mereka tidak melihat dengan mata kepala mereka sendiri, mereka bisa membayangkan bagaimana situasi saat itu.     

"Sepertinya mereka semua sudah mundur. Aku penasaran kenapa mereka mundur." Sima You Yue agak bingung.     

"Pasti ada rahasia yang tidak bisa mereka beri tahukan pada orang lain."     

"Selama itu tidak memengaruhi kita, kita tidak perlu repot-repot memusingkan hal itu sekarang," kata Sima You Yue. "Kakek, ada sesuatu yang mau kutanyakan padamu."     

"Apa?"     

"Apa kau tahu di mana Tempat yang Hilang berada? Apa kau tahu sesuatu tentang tempat itu?"     

"Tempat yang Hilang?" Huang Ying Ying nyaris menjatuhkan cangkir teh yang ia pegang. Ia menatap Sima You Yue dengan kaget lalu bertanya, "Kenapa kau menanyakan tempat itu?"     

Sima You Yue pun bercerita pada mereka tentang Xu Jin dan Ge Lang yang pergi ke Tempat yang Hilang untuk mencarikan obat untuk fisiknya. Lalu, ia berkata, "Mereka sudah hilang selama beberapa tahun. Direktur Mao bilang kalau sudah lama sekali sejak terakhir kali mereka memberi kabar. Meskipun batu giok kehidupan mereka masih baik-baik saja, kami sangat khawatir mereka kenapa-kenapa, jadi kami mau mencari mereka."     

Mendengar kalau kedua guru Sima You Yue telah hilang kontak demi Sima You Yue, Huang Ying Ying dan yang lainnya pun menelan nasihat yang mau mereka ucapkan.     

Huang Ying Ying dan Sima Liu Qi bertukar pandang. Mereka merasakan kekhawatiran yang sama.     

"Kakek, kalian tahu tentang Tempat yang Hilang, kan?" Melihat sikap mereka, Sima You Yue pun mengerti.     

"Ya. Dahulu, untuk mencari Xuan'er, kami pergi ke Tempat yang Hilang dan nyaris tidak bisa kembali. Ada banyak pendekar di sana dan bahaya mengintai di mana-mana. Kalau kau mau ke sana, kakekmu dan aku harus ikut pergi bersamamu. Kita juga harus membawa sekelompok orang ikut bersama kita," jawab Huang Ying Ying.     

Sima You Yue mempertimbangkan hal tersebut. Kalau ia tidak setuju, mereka mungkin tidak akan membiarkannya pergi. Karena itu, ia mengangguk dan menjawab, "Kita akan menarik perhatian kalau jumlah kita terlalu banyak. Kalau kalian harus ikut, kalian harus tinggal di alam kecil."     

"Tidak masalah." Asal ia mengajak mereka ikut bersamanya, mereka bisa membantunya di saat-saat yang penting.     

"Kakek, Tempat yang Hilang itu seperti apa? Kenapa misterius sekali?" tanyanya.     

"Tempat yang Hilang itu seperti Kota Hantu. Tempat itu tidak berada di dalam benua utama." Sima Xiu Qi menggelitik minat mereka semua hanya dengan satu kalimat.     

Sima You Yue hanya bingung sesaat sebelum akhirnya ia mengerti. Dunia ini sangat besar. Karena tempat macam Kota Hantu saja ada, berarti pasti ada tempat-tempat lain semacam itu.     

"Kakek Qi, kenapa tempat itu dinamakan Tempat yang Hilang? Kenapa tempat itu sangat misterius? Kudengar Direktur Mao bilang orang hanya bisa mengirim kabar dari sana, tetapi kita yang di luar tidak bisa mengirim kabar ke sana," tanya Han Miao Shuang penasaran.     

"Tempat yang Hilang merupakan tempat Klan Ilahi tinggal dahulu. Kemudian, Klan Ilahi jatuh dan mereka menempati ruang yang lebih sedikit. Tempat yang Hilang juga jadi misterius. Sekarang, semua orang yang tinggal di sana kurang lebih punya hubungan dengan Klan Ilahi," jelas Sima Xiu Qi.     

"Klan Ilahi? Saudari Junior, apa kau juga pergi ke Tempat yang Hilang kemarin?"     

"Klan Ilahi? You Yue, apa kau punya hubungan dengan Klan Ilahi?" Para anggota Klan Sima menatap Sima You Yue dengan membelalak.     

"Iya." Terkejut melihat tatapan mereka, Sima You Yue tanpa sadar mendekat ke ayahnya. "Namun, aku tidak pergi ke Tempat yang Hilang kemarin. Klan Feng itu keturunan asli Klan Ilahi, dan punya kedudukan yang jauh lebih tinggi daripada kekuatan-kekuatan yang hanya bergantung pada mereka."     

"Klan Ilahi yang asli? Kau kenal mereka?"     

"Saudari Junior bukan hanya kenal mereka, ia juga punya hubungan yang sangat baik dengan mereka!"     

"Benarkah?"     

"Bibi Feng itu Yang Mulia dari Klan Feng. Waktu aku meninggalkan Kota Miliar sebelumnya, aku pergi ke Klan Feng untuk mengobati penyakit Bibi Feng yang sudah lama ia derita. Jadi, aku bisa dianggap sudah menerima pengakuan dari Klan Feng, " jawab Sima You Yue. "Mungkin Bibi Feng-lah satu-satunya Kaisar di dunia ini."     

"Apa?!"     

"Kaisar?!"     

"Apakah benar-benar ada orang yang sudah mencapai Kaisar?"     

"You Yue, kau tidak sedang menipu kami, kan?"     

Anggota Klan Sima terkejut. Apakah Kaisar masih ada? Bukankah kabarnya Hukum Langit menekan mereka? Sudah puluhan ribu tahun sejak terakhir kali seorang Kaisar muncul.     

"Bibi Feng naik peringkat menggunakan cara yang berbeda, dan ia bukan Kaisar yang diakui oleh Hukum Langit," kata Sima You Yue.     

"Meskipun begitu, tetap saja dia pasti sangat kuat," kata Sima Liu Feng sambil mengembuskan napas.     

Setelah ia kembali tenang, Sima Xiu Qi berkata, "Kalau begitu, seharusnya kita tidak akan menghadapi terlalu banyak bahaya waktu kita pergi ke Tempat yang Hilang. Orang-orang di sana pasti punya hubungan dengan Klan Ilahi dan mereka seharusnya tahu tentang Klan Feng. Karena kau sudah diakui oleh Yang Mulia dari Klan Feng, mereka tidak akan berani melakukan apa-apa padamu."     

"Lumayan juga. Ke mana pun kita pergi, Saudari Junior jadi jimat pelindung kita." Han Miao Shuang tertawa.     

Sima You Yue tidak sesenang yang lainnya. Ia berkata sambil mengembuskan napas, "Aku hanya berharap kita bisa menemukan Guru dengan lancar."     

"Kapan rencananya kau mau pergi?"     

"Dalam beberapa hari ke depan," jawab Sima You Yue. "Akhir-akhir ini aku selalu terburu-buru, jadi aku mau beristirahat dengan tenang untuk sementara waktu dan mempersiapkan beberapa hal agar tidak kebingungan di sana."     

"Kalau begitu, aku akan pergi keluar sebentar," kata Sima Liu Xuan.     

"Ayah, apa kau mau menemui Guru Feng?" tanya Sima You Yue.     

Tubuh Sima Liu Xuan tiba-tiba tampak kaku. Lalu, ia menjawab, "Mm, aku mau menemuinya karena suatu hal."     

"Kalau begitu, pergilah." Sima You Yue mengedipkan matanya pada Sima Liu Xuan, tidak mengungkapkan isi pikiran Sima Liu Xuan.     

Ketika mereka berdua bertemu sebelumnya, Guru sudah pasti mengejek Ayah. Karena sekarang Ayah sudah sembuh, Ayah mungkin mau pamer di depan Guru.     

Ia tidak pernah menyangka kalau ayahnya ternyata punya sifat kekanak-kanakan macam itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.