Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Berhasil Memancing



Berhasil Memancing

Setelah masuk ke dalam Kota Phoenix, Sima You Yue mulai menjalankan rencana mereka.     

Pada pagi hari kedua, ia dan Guo Yin Da pergi ke sebuah tempat yang spektakuler. Begitu mereka masuk, mereka pun sadar kalau itu bukan toko. Meskipun ada barang-barang kecil yang dipajang, hanya ada satu penjaga toko dan sama sekali tidak ada tamu.     

Saat si penjaga toko melihat Guo Yin Da, ia dengan pelan berkata, "Kupikir Klan Guo tidak akan datang tahun ini!"     

"Kenapa tidak! Kami akan menyerahkan upeti klan dengan tepat waktu." Guo Yin Da tersenyum dan mengeluarkan dua bahan ramuan obat yang berbeda. "Ini upeti kami tahun ini."     

Tak seorang pun menyangka kalau Guo Yin Da ternyata bisa mengeluarkan sesuatu. Si penjaga toko bertanya dengan penasaran setelah membuka kotak tersebut dan melihat dua bahan ramuan obat yang berusia lebih dari seribu tahun, "Bukannya kalian bilang kalian tidak dapat barang bagus tahun ini? Bagaimana mungkin kalian bisa mendapatkan ini?"     

"Sebelum ini, kami pergi ke Gunung Telinga Kelinci dan berjalan jauh ke dalam gunung. Keberuntungan kami sedang bagus, jadi kami berhasil mendapatkan dua bahan ramuan itu. Namun, beberapa anggota kami juga jadi korban. Huh." Guo Yin Da mengembuskan napas panjang.     

Ia tidak berbohong, beberapa anggota mereka benar-benar mati. Namun, mereka tidak mati saat mencari bahan ramuan, melainkan karena Klan Tang telah membunuh mereka.     

Si penjaga toko tidak bertanya lebih jauh. Ia lanjut mendaftarkan barang-barang mereka di buku catatan dan resmi menerima kedua bahan ramuan tersebut sebagai upeti dari Klan Guo.     

"Baiklah, kalian sudah bisa pergi sekarang. Jangan lupa datang ke pertemuan klan sepuluh hari lagi." Si penjaga toko mengusir mereka sambil melambaikan tangannya ke arah mereka karena ia tidak mau membuang-buang waktu lagi.     

Guo Yin Da menangkupkan tangan pada si penjaga toko untuk memberi hormat, lalu pergi bersama Sima You Yue.     

Tepat ketika mereka pergi, si penjaga toko tiba-tiba bicara. "Oh ya, kudengar Tang Fei membawa anak buahnya ke Gunung Telinga Kelinci, kalian lihat mereka?"     

"Tang Fei juga pergi ke sana? Kami tidak melihatnya," jawab Guo Yin Da dengan terkejut.     

Si penjaga toko meliriknya, lalu menunduk tanpa mengatakan apa-apa lagi. Kemudian, mereka meninggalkan tempat tersebut.     

Mereka menyusuri jalanan. Saat itu sudah lewat tengah hari. Guo Yin Da memberi tahu Guo Xin, "Ini kali pertama You Yue datang ke sini, ajak dia berkeliling dan ke toko obat, siapa tahu dia butuh bahan ramuan. Setelah itu, pulanglah ke penginapan. Aku mau minum-minum dan mengobrol dengan si penjaga."     

"Baiklah."     

Setelah Guo Yin Da pergi, Sima You Yue tersenyum pada Guo Xin, lalu berkata, "Kakak Guo, maaf aku jadi merepotkanmu."     

"Tidak masalah. Ayo pergi, aku akan mengantarmu ke toko obat," kata Guo Xin.     

"Mm!"     

Sima You Yue pun mengikuti Guo Xin. Mereka berbelok dua kali di sudut jalan, lalu tiba di sebuah toko obat.     

Sima You Yue menanyakan tentang sesuatu yang bernama Tumbuhan Air Perak. Ia secara khusus bertanya pada Guo Yin Da karena Tumbuhan Air Perak hanya ada di Tempat yang Hilang dan itu sangat langka. Ia memesan satu yang berumur lebih dari dua ratus tahun, yang pastinya lebih langka lagi.     

Si penjaga toko bilang kalau ia tidak punya bahan ramuan tersebut dan menyuruh mereka mencari di tempat lain. Oleh karena itu, mau tidak mau mereka pun pergi ke toko obat yang lain.     

Setelah itu, meskipun toko obat yang lain punya Tumbuhan Air Perak, umurnya tidak sesuai dengan yang Sima You Yue inginkan. Jadi, mereka berkeliling sepanjang sore tanpa mendapatkan apa-apa.     

Setelah kembali ke penginapan, Guo Xin memberi tahu Sima You Yue, "Kita dibuntuti waktu kita berkeliling tadi."     

"Hanya saja kita tidak tahu apakah itu orang yang kita mau." Sima You Yue juga bisa merasakan kalau ia tadi diawasi sepanjang sore.     

"Kalau bukan dia, apa yang harus kita lakukan?"     

"Kalau bukan dia, maka kita sebaiknya tidak usah pergi!" Sima You Yue tertawa. "Aku tidak akan mengikuti siapa pun kecuali itu dia."     

"Baiklah. Istirahatlah yang cukup, kita lanjut berkeliling lagi besok. Masih ada banyak toko obat di Kota Phoenix," kata Guo Xin.     

"Yang kita kunjungi hari ini itu toko biasa. Ayo kita pergi ke toko-toko milik Klan Tao besok," ajak Sima You Yue.     

Dengan demikian, mereka akan lebih cepat menangkap umpan.     

Malam itu, Guo Yin Da tidak pulang. Guo Xin bilang kalau Guo Yin Da selalu begitu, jadi mereka tidak memusingkannya. Keesokan paginya, mereka lanjut pergi ke toko obat dan bertanya tentang bahan ramuan.     

Mereka pergi ke toko obat yang terbesar. Meskipun masih pagi, sudah ada banyak orang di situ.     

Sima You Yue merasa ada seseorang yang mengawasinya dari lantai atas saat ia melangkah masuk. Namun, ia mengabaikannya, menghampiri konter dan bertanya kepada salah satu penjaga toko, "Apa kalian punya Tumbuhan Air Perak yang berumur lebih dari dua ratus tahun?"     

"Tumbuhan Air Perak yang berumur di atas dua ratus tahun? Kurasa kami punya," jawab si penjaga toko.     

"Benarkah?" Sima You Yue jadi bersemangat. "Aku mau membelinya."     

"Jangan terlalu bersemangat. Bahan ramuan yang kau minta ini langka, aku harus memeriksa inventaris terlebih dahulu," kata si penjaga toko.     

"Baiklah."     

"Mohon tunggu sebentar." Setelah itu, si penjaga toko mengeluarkan sebuah buku inventaris dan memeriksanya.     

Si penjaga toko datang mendekat setelah mereka menunggu sebentar. "Para tamu, kalian beruntung. Kami punya Tumbuhan Air Perak yang terakhir. Sekadar informasi, kalau Tumbuhan Air Perak tidak ada di sini, berarti tidak mungkin ada toko obat lain yang menjualnya. Jadi, mungkin ini Tumbuhan Air Perak terakhir yang berusia lebih dari dua ratus tahun."     

"Sepertinya aku memang sedang beruntung." Sima You Yue tersenyum.     

"Karena tumbuhan ini berusia lebih dari dua ratus tahun, harganya pasti lebih tinggi."     

"Harganya tidak masalah, asal aku bisa mendapatkan bahan ramuan itu," kata Sima You Yue dengan berani.     

"Mohon tunggu sebentar. Semua bahan ramuan yang penting ditempatkan di belakang, aku akan mengambilkannya untukmu."     

"Tentu. Maaf kami merepotkanmu."     

Saat si penjaga toko berjalan ke belakang, ia dihentikan oleh seseorang.     

"Tuan Muda Kedua memanggilmu," kata orang tersebut.     

Si penjaga toko pun terkejut. Ia berjalan mengikuti dan pergi ke sebuah ruang di lantai dua.     

"Salam kepada Tuan Muda Kedua." Ia berlutut dan memberi salam.     

"Gadis yang kau layani, dia mau beli apa?" tanya Tuan Muda Kedua.     

"Untuk menjawab pertanyaan Tuan Muda Kedua, ia mau membeli Tumbuhan Air Perak yang berumur dua ratus tahun," jawab si penjaga toko.     

"Apa kita punya bahan ramuan itu?"     

"Kita punya stok yang terakhir."     

"Mm, suruh orang untuk mengantar tumbuhan itu padaku," perintah Tuan Muda Kedua.     

"Itu …." Si penjaga toko terkejut. Ia tidak tahu harus bagaimana menanggapi kejadian tersebut, mengingat betapa bejatnya Tuan Muda Kedua. Ia menunduk, lalu berkata, "Hamba tahu harus berbuat apa."     

Sima You Yue menunggu sebentar di toko. Kemudian, ia melihat si penjaga toko yang sekarang tampak bersalah.     

"Aku mohon maaf sekali. Setelah kuperiksa di belakang, ternyata Tumbuhan Air Perak yang terakhir telah dipindahkan ke Klan Tao pagi ini."     

"Maksudmu, kalian tidak punya Tumbuhan Air Perak lagi?"     

"Ya. Mungkin kalian bisa mendapatkannya kalau kalian datang kemarin, tetapi sekarang itu sudah tidak ada lagi. Aku mohon maaf." Si penjaga toko meminta maaf.     

Raut wajah Sima You Yue yang tadinya bersemangat pun berubah masam. Melihat betapa menyesalnya si penjaga toko, ia melambaikan tangan padanya, lalu berkata, "Ini bukan salahmu. Aku akan mencarinya di tempat lain karena di sini tidak ada."     

"Tumbuhan Air Perak sangat langka. Seperti yang tadi kubilang, kalau di sini tidak ada, berarti toko obat lain tidak mungkin menjualnya," kata si penjaga toko.     

"Aku tahu, tetapi aku tetap mau mencobanya." Setelah itu, Sima You Yue berbalik pergi dengan raut wajah kecewa.     

Saat mereka menyusuri jalan, ia berkata pada Guo Xin, "Kakak Guo, aku tahu kau mengkhawatirkan Paman Guo. Pergilah dan cari dia. Aku bisa berkeliling dan melihat-lihat sendiri."     

"Ini …." Guo Xin memang mengkhawatirkan Guo Yin Da, jadi ia tidak menolak, lalu pergi.     

Sima You Yue sedang menyusuri jalanan seorang diri. Merasa ada orang yang sedang membuntutinya, ia pun tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.