Istri yang Menyelingkuhi Suaminya
Istri yang Menyelingkuhi Suaminya
Tidak masalah kalau Ketua Klan Tao melindungi istrinya dari kejahatan biasa. Namun, dianggap dosa besar kalau ia sudah mengkhianati klan. Bagaimana mungkin anggota Klan Tao bisa mendiamkan perbuatan itu?!
Sima You Yue tidak menyangka Tao Yi Xuan bisa mendapatkan bukti semacam itu. Sepertinya ia benar-benar telah meremehkan Tao Yi Xuan.
Tidak, ia selalu memandang tinggi Tao Yi Xuan. Hanya saja Tao Yi Xuan terus bertindak di luar dugaannya.
Tao Yi Xuan memang orang yang menyusun rencana dengan baik!
"Untung kami tidak banyak berinteraksi," gumamnya dengan suara pelan.
"Dia sudah menipu kita semua. Kita pikir dia hanyalah seorang pemuda yang lucu, tetapi tak kita sangka kalau ternyata dia itu seonggok daging tua!" kata Han Miao Shuang dari samping.
"Orang macam dia tahu benar bagaimana cara menyamar jadi babi yang memakan harimau. Namun, begitu dia tahu kalau dia harus menghentikan penyamarannya, dia berubah seperti naga di perairan dangkal. Dia tidak akan bisa dibendung," kata Jiang Jun Xian.
"Dia benar-benar licik. Kalau dia berhasil jadi ketua klan, tetapi tidak menepati kesepakatan kita, apa yang harus kita lakukan?" Su Xiao Xiao agak khawatir.
"Tidak akan," jawab Sima You Yue dengan yakin.
"Saudari Junior, kuberi tahu kau ya. Jangan tertipu oleh penampilan luar seorang lelaki." Han Miao Shuang menjepit leher Sima You Yue menggunakan lengannya. "Semakin tampan mereka, semakin buruk sifatnya!"
"Benarkah? Pertama kali aku ketemu Saudara Senior Sulung, aku merasa dia cukup tampan, lo!" Sima You Yue tersenyum sambil memelototi Jiang Jun Xian, yang menyipitkan matanya dan memelototi Han Miao Shuang.
Han Miao Shuang mengulurkan kedua tangannya dan langsung menutup mata Jiang Jun Xian, lalu berkata, "Kata-kataku benar, kan? Apa kau mau aku bilang semakin tampan lelaki semakin dia bisa diandalkan? Kalau itu yang kuyakini, memangnya aku mau tetap bersamamu? Bukannya aku langsung lari dengan setiap lelaki yang baru kutemui?"
Jiang Jun Xian menarik tangan Han Miao Shuang ke bawah, lalu memelototi Han Miao Shuang. Ia mengancam, "Berani kau?!"
"Jadi, aku benar, kan?" Han Miao Shuang tersenyum. Sombong sekali.
"… benar! Kau benar sekali. Kecuali aku."
….
Itu kali pertama Sima You Yue melihat Jiang Jun Xian bertingkah seperti itu. Memang benar, jatuh cinta bisa menurunkan tingkat kepintaran orang.
"Begitu kita menemukan Guru, ayo kita nikah!" ajak Jiang Jun Xian.
"Kapan aku setuju mau menikah denganmu?!" Han Miao Shuang mau menarik tangannya. Namun, Jiang Jun Xian mencengkram tangannya sangat kuat sampai-sampai ia tidak bisa menariknya.
"Kalaupun kau tidak setuju, kau tetap harus setuju!" Jiang Jun Xian sangat memaksa.
"Tidak mau!" Han Miao Shuang mendengus.
Sima You Yue geleng-geleng mendengar pembicaraan tersebut. Orang macam apa yang melamar dengan cara demikian? Saudara Senior Sulung tidak paham hal-hal semacam itu!
"Menurutku, kalau kalian mau berselisih paham sebagai sepasang kekasih, bisakah kalian melakukannya di tempat lain?" Mau tidak mau ia mengingatkan Han Miao Shuang dan Jiang Jun Xian. Kalau pertengkaran keduanya terus berlanjut, bisa-bisa mereka ketahuan.
Han Miao Shuang baru ingat kalau bukan hanya ada mereka berdua di situ. Wajahnya memerah.
"Ini semua salahmu!" Han Miao Shuang memelototi Jiang Jun Xian.
"Saudari Senior, ada pertunjukan bagus yang bisa kita tonton! Sekarang sedang puncak-puncaknya!" Sima You Yue menarik lengan baju Han Miao Shuang.
Mendengar ada pertunjukan bagus, perhatian Han Miao Shuang langsung teralihkan. Ia tidak lagi memedulikan Jiang Jun Xian.
Ketua Klan Tao berdiri di depan Nyonya Ketua Klan di alun-alun, membuat para tetua jadi semakin marah. Mereka mau menyingkirkan Ketua Klan Tao dari kedudukannya sebagai ketua Klan dan menerima Tao Yi Xuan di depan semua orang.
Sima You Yue dan yang lainnya mengira kalau akan ada banyak orang yang tidak setuju dan protes. Namun, entah kenapa, orang-orang tua itu ternyata saling setuju. Sepertinya Tao Yi Xuan telah mengancam mereka, atau mereka telah disuap.
Meskipun para generasi muda klan punya pendapat mereka sendiri, melihat Leluhur dan para tetua tidak mengatakan apa-apa, bagaimana mungkin mereka berani protes?
"Ayah." Tao Yi Xuan maju dua langkah. "Ibu mengkhianati klan dan bersekongkol dengan orang lain, merugikan kepentingan klan. Kita harus menjatuhkannya hari ini."
"Berani-beraninya kau?!" teriak Ketua Klan Tao. "Dasar anak tak tahu diuntung, kalau kau berani menyentuh sehelai rambutnya saja, langkahi mayatku dahulu!"
"Ayah, dia sudah mengecewakanmu. Dia sama sekali tidak pantas mendapatkan perlindunganmu!" Tao Yi Xuan menatap Ketua Klan Tao dengan raut wajah sedih.
"Tidak peduli apa pun yang kau katakan, dia istriku." Meskipun Ketua Klan Tao tahu dosanya tidak terampuni, ia tidak bisa meninggalkan istrinya.
"Ayah, apa kau pikir dia masih memperlakukanmu sama seperti sebelumnya? Kau sama sekali sudah tidak ada dalam hatinya!" teriak Tao Yi Xuan.
"Omong kosong apa yang kau katakan?! Hanya ayahmu satu-satunya yang ada dalam hatiku!" Nyonya Ketua Klan tahu satu-satunya jalan keluar dari masalah itu adalah melalui suaminya. Jadi, ia memegang erat tangan Ketua Klan Tao dan tidak melepaskannya.
"Hehehe … apa kau tidak merasa malu waktu kau bicara?" tanya Tao Yi Xuan. "Sepertinya kau tidak akan menangis sampai kau melihat peti matimu sendiri. Bawa orang itu ke sini!"
"Pergi! Pergi ke sana!" Dua penjaga membawa seorang lelaki ke alun-alun. Si lelaki datang mendekat sambil terhuyung-huyung, lalu jatuh menelungkup.
Melihat si lelaki, raut wajah Ketua Klan Tao tampak bingung, sementara Nyonya Ketua Klan terlihat sangat terkejut.
"Kenapa kau bawa tabib ilahi ke sini?" tanya Ketua Klan Tao.
"Ayah, ini tabib ilahi. Apa kau masih ingat dia?" Tao Yi Xuan menjawab Ketua Klan Tao dengan balik bertanya.
"Tentu aku ingat dia." Tabib inilah yang mengobati tubuh Ketua Klan Tao. Bagaimana mungkin ia tidak ingat? Kalau bukan karena si tabib ilahi, bagaimana mungkin istrinya bisa hamil lagi?
"Beberapa bulan yang lalu, seseorang bertemu dengannya saat ada sekelompok orang yang berusaha membunuhnya. Orang itu menyelamatkannya, tetapi ia menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan," kata Tao Yi Xuan sambil menatap si tabib ilahi dalam-dalam.
"Apa?"
"Bukan aku yang seharusnya mengucapkan informasi ini," jawab Tao Yi Xuan. "Kau harus membiarkannya memberitahumu secara langsung."
"Katakan padaku, apa yang terjadi?"
"Ketua Klan Tao, selamatkan aku!" teriak si tabib ilahi tiba-tiba.
"Selamatkan kau? Siapa yang mau membunuhmu?" Ketua Klan Tao sepertinya mulai merasakan sesuatu, tetapi ia tidak mau memercayainya.
"Nyonya Ketua Klan. Dia sudah mengirim orang untuk membunuhku, untuk membungkamku!" ratap si tabib ilahi. "Aku benar-benar tidak bisa menyembuhkan lukamu yang tersembunyi, tetapi dia memaksaku bilang kalau aku sudah berhasil mengobatimu. Awalnya, dialah yang menemuiku dan memberiku banyak imbalan. Setelah itulah aku menekan hati nuraniku untuk menipumu. Karena aku sebenarnya tidak berhasil menyembuhkanmu, aku tidak berani lagi tinggal di Klan Tao. Tak kusangka ternyata ada banyak orang yang tetap mencoba membunuhku begitu aku meninggalkan Klan Tao. Aku nyaris mati berkali-kali."
Ketua Klan Tao terdiam mendengar perkataan si tabib ilahi. Raut wajahnya terus berubah-ubah.
"Tabib Ilahi, apa kau tidak salah? Jelas-jelas istriku sedang hamil. Bagaimana mungkin bisa begitu kalau kau tidak berhasil mengobatiku?"
"Aku mengatakan yang sebenarnya. Nyonya sudah lama berselingkuh dengan orang lain. Dia sudah menipumu selama ini," jawab si tabib ilahi. "Kalau kau tidak percaya padaku, aku berani bersumpah. Semua yang kukatakan ini benar! Kalau aku bilang aku benar-benar berhasil mengobatimu, aku akan masuk neraka untuk selama-lamanya!"
Setelah si tabib ilahi mengucapkan sumpahnya, ia tetap berdiri di situ, tanpa ada sesuatu pun yang terjadi. Berarti perkataannya memang benar.
Berarti ….
Semua orang melihat ke arah Ketua Klan Tao dan Nyonya Ketua Klan.
"Katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi?" Ketua Klan Tao sangat terpengaruh mendengar pengakuan si tabib ilahi. Matanya merah. Ia tampak benar-benar menakutkan.
"Tuanku …." Nyonya Ketua Klan ketakutan melihatnya dan tanpa sadar mundur dua langkah.
"Kau tidak perlu mengucapkan apa-apa. Kau tinggal bersumpah juga. Kalau anak di dalam rahimmu itu bukan anakku, kau akan jatuh ke dalam jurang neraka yang terdalam selama-lamanya." Ketua Klan Tao menggertakkan giginya.